LEWOLEBA,HRC- Prokompim Setda Lembata – Perjuangan sekolah-sekolah tingkat SMA/SKM di Kabupaten Lembata untuk mendapat kue pembangunan dari Pemerintah Provinsi NTT selama ini akhirnya terjawab sudah.
Kali ini, ada 11 SMA/SMK yang oleh Gubernur Laiskodat layak menerima bantuan senilai Rp. 12,4 miliar lebih. Bantuan ini diberikan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), tahun anggaran 2023.
Penyerahan bantuan ini diserahkan secara langsung oleh Gubernur NTT, Dr. Viktor Bungtilu Laiskodat, SH., M.Si, di pelataran depan SMA Negeri 1 Nubatukan, Lewoleba, Kabupaten Lembata, Kamis (27/4/2023) pagi, saat kunjungan kerja dua harinya di tanah Lepanbatan.
Berikut nama-nama SMA/SMK penerima bantuan: pertama, SMA Swasta Anugerah Kasih, total bantuan Rp. 135 juta. Kedua, SMAN 1 Balauring, total bantuan Rp. 260 juta. Ketiga, SMAN 1 Buyasuri, total bantuan Rp. 260 juta. Keempat, SMAN 1 Lebatukan, total bantuan Rp. 1, 190 miliar. Kelima, SMAN 1 Nagawutung, total bantuan Rp. 434,526 juta.
Keenam, SMAN 2 Nubatukan, total bantuan Rp. 135 juta. Ketujuh, SMA Swasta Ile Ape, total bantuan Rp. 1,325 miliar. Kedelapan, SMA PGRI Swastika, total bantuan Rp. 135 juta. Kesembilan, SMKN 1 Buyasuri, total bantuan Rp. 7,234.466 miliar. Kesepuluh, SMKN 1 Lewoleba, total bantuan Rp. 1,190 miliar. Kesebelas, SMK Sanctus Lewoleba, total bantuan Rp. 125 juta. Total keseluruhan bantuan ini Rp. 12.423.992.000,-.
Selain penyerahan bantuan untuk sekolah, moment ini juga dipakai Gubernur menyerahkan bantuan beras 7,2 ton kepada Pemerintah Daerah yang diterima oleh Bupati Lembata, Marsianus Jawa. Bantuan beras ini diberikan Pemerintah Provinsi kepada Kabupaten Lembata untuk penanganan kemiskinan ekstrim.
Hadir saat penyerahan bantuan, ada Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi, Kapolres Lembata, AKBP Dr. Josephien Vivick Tjangkung, S.Sos., M.Ikom dan juga Dandim 1624 Flores Timur-Lembata serta para Kepala OPD.
Terlihat walau kondisi saat itu turun hujan, namun tidak menyurutkan langka para Kepala sekolah, guru dan siswa siswa-siswi untuk mengikuti acara penerimaan dana bantuan sebesar Rp. 12.423.992.000,- dari Pemerintah Provinsi NTT ini.
Gubernur dalam moment ini, mengingatkan para guru dan siswa agar segera keluar dari sona nyaman dan perlu keluar dari kelas untuk bisa melihat NTT yang begitu hebat.
“Sekolah itu tidak harus di dalam kelas, ngajar bolak-balik mata melotot setengah mati. Keluar, jalan kemana-mana, belajar lihat orang lain,” sentil Gubernur Laiskodat terhadap pola pembelajaran siswa selama ini yang cenderung monoton.
Dari pernyataan ini Gubernur sebenarnya menginginkan ada sebuah pola pembelajaran yang baru, mendobrak cara lama yang hanya menjadikan siswa sebagai objek dari sebuah kurikulum pendidikan. Ia menginginkan siswa lebih berperan dalam setiap pembelajaran, sebagai subjek dari pendidikan itu sendiri.
Dengan demikian, ia meyakini akan muncul bibit-bibit unggul Lembata yang bisa menghadirkan inovasi-inovasi baru yang pada ujungnya menjadi pemimpin yang berkualitas bagi daerahnya sendiri dan juga dapat mengharumkan nama NTT bahkan Indonesia.
Karena itu, Gubernur Laiskodat kembali mengingatkan lagi bahwa dunia begitu besar, dunia begitu luas. Kita jangan mempersempit diri kita sendiri dengan rutinitas di sekolah yang menjenuhkan. “Pendidikan itu harus keluar, dan dunia pendidikan harus seperti itu, tidak boleh di kelas,” tegas Putra Semau ini.
Ia menginginkan siswa-siswi terutama SMA/SMK, untuk belajar mengenal dunia luar. Bertemu dan berbicara dengan investor, bergaul dalam dunia bisnis, apa keinginan atau apa peluang bisnis yang bisa kami siapkan dari Lembata. Misalkan kebutuhan akan sayur kelor untuk disajikan dalam menu masakan hotel berbintang di Labuan Bajo. Ini kalau kita siapkan dan disajikan dalam bentuk kemasan yang menarik, pasti akan diminati para pemilik hotel ataupun restoran di sana.
Pendekatan-pendekatan semacam inilah yang perlu didorong untuk siswa lebih maju dan berkembang. Inilah membangun cara berpikir Nusa Tenggara Timur yang dikehendaki Gubernur NTT saat ini.
Maka dari itu, ia kembali mengingatkan kepada semua yang hadir bahwa pengetahuan itu setiap hari selalu terus menerus dikembangkan supaya kita tidak selalu berada di sona nyaman.
Dan untuk merealisasi komitmen ini, Gubernur Laiskodat meminta semua pemangku kepentingan pendidikan di Lembata untuk membuat sebuah program agar anak-anak itu mulai keluar dari kelas, pergi keliling.
Manfaatkan program TJPS, Tanam Jagung Panen Sapi, himbaunya, karena itu juga bagai dari program pemerintah agar segera keluar dari sona nyaman.
Terhadap hal tersebut, orang nomor satu di NTT ini kembali mempertanyakan eksistensi SMK-SMK di Lembata saat ini. Ia mempertanyakan, bagaimana dengan SMK Pertanian, bagaimana dengan SMK Peternakan, bagaimana dengan SMK Perikanan. Apa yang telah kalian lakukan.
Karena itu, dengan adanya program TJPS ini, saran Gubernur, kalian pergi sudah, keluar melihat dan mulai bekerja menghasilkan uang. Sementara SMK Perikanan, Gubernur minta untuk pergi ke laut. Lihat itu laut dan kenali ekosistemnya. Belajar itu tentang perikanan, karena zaman sekarang, menurut pengamatan Gubernur orang tidak lagi lihat itu ijazah, orang lebih cenderung melihat produknya.
“Ke depan orang akan melihat produknya apa,” jelas Viktor Bungtilu Laiskodat memotivasi guru dan siswa untuk segera keluar dari sona nyaman.
Karena itu, ia berharap ke depannya dilakukan secara baik agar masa depan Lembata akan sangat luar biasa.
Menutup sambutannya, Gubernur menitipkan tugas kepada Bupati Lembata terkait perluasan bandar udara Wunopito. Ia berharap ada keikhlasan dari pemilik lahan agar menyerahkan lahannya untuk perluasan bandar udara. Sehingga kedepannya pesawat jenis Boeing bisa mendarat di Lembata.
Kalau hal ini dapat terealisasi, maka kedepannya Kabupaten Lembata akan semakin maju. “Lembata akan terbang jauh, generasinya juga akan hilang, terbang, naik lebih cepat. Karena itu, kita perlu bandara itu. Kita harus bangun sekitar 2 ribu meter sehingga pesawat-pesawat besar akan lending di Lembata,” ungkap Gubernur Viktor. (Prokompim Setda Lembata)