Sikka,HRC-Demi menghijaukan wilayah genangan air Bendungan Napun Gete yang terletak di Desa Ilin Medo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Yayasan Bambu Lestari (YBL) bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) II Kupang, melakukan kegiatan penanaman bibit bambu sebanyak 5.000 pohon.
Penanaman bibit bambu jenis aur itu pun bertepatan dengan Hari Air Sedunia ke-30, yang jatuh pada tanggal 23 Maret 2022. Serta melibatkan beberapa instansi seperti, Dinas Lingkungan Hidup Sikka, UPT KPH Sikka, TP PKK Sikka, KBPP Polri Polres Sikka dan juga GMNI Sikka.
Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos, M.Si yang terlibat dalam penanaman bibit bambu tersebut menuturkan bahwa, selain untuk konservasi tanah, penanaman bambu juga memiliki manfaat ekonomi sehingga sangat penting untuk dilakukan pengembangan. “Hari ini merupakan peringatan Hari Air Sedunia. Jadi kita disini juga memperingatinya dengan menanam bambu di area Bendungan Napung Gete,” katanya.
Bupati Sikka yang akrab disapa Robi Idong ini pun menambahkan, penanaman bambu dalam rangka pemanfaatan konservasi di Bendungan Napung Gete ini juga merupakan arahan dari Presiden Jokowi saat meresmikan Bendungan Napung Gete, pada tanggal 23 Februari 2021 lalu.
“Waktu Bapak Presiden meresmikan bendungan ini, beliau meminta saya agar bisa ditanami pohon dan juga bambu di area bendungan ini. Oleh karena itu, selain penanaman bambu, juga akan dilakukan penanaman tanaman komoditi seperti kakao, cengkeh, kelapa dan tanaman umur panjang lainnya,” ujarnya.
Koordinator YBL Wilayah Sikka, Yuyun Darti Baetal mengatakan, kegiatan penanaman sebanyak 5.000 bibit bambu tersebut merupakan permintaan dari BWS II Kupang, yang bertujuan untuk melakukan program penghijauan di sekitaran wilayah Bendungan Napun Gete.
“Jadi untuk hari ini baru ditanam sekitar 2.000 bibit bambu dan sebelum tanggal 30 Maret, harus sudah diselesaikan karena itu target dari BWS sendiri. Selain 5.000 bibit bambu, kita juga akan tanam 5.000 bibit tanaman umur panjang lainnya di area Bendungan Napun Gete ini,” terangnya.
Menurut Yuyun, penanaman bibit bambu itu pun melibatkan beberapa instansi termasuk Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sikka. Yang mana sebenarnya hal ini menjadi program dari TP PKK secara berjenjang, baik provinsi maupun kabupaten. Sehingga TP PKK Sikka juga menjadi leader dari YBL, sementara YBL sendiri sebagai pihak ketiga untuk pelaksana/pendamping dalam program penghijauan. (Eshy)*