Kupang,HRC- Banjir melanda Fatuleu Barat. Puluhan korban beratap sengsara ternggelam dalam duka lara. Duka Kupang- duka bangsa ini. Sebagai bangsa, nestapa yang melanda masyarakat di kecamatan Fatuleu memantik rasa. Jangan biarkan ratap itu menjadi sengsara. Jangan biarkan gunda itu menjadi gulana meski salib itu terasa sangatlah berat. Untukmu saudaraku, kami semua ikut berduka. Duka itu menulut tirani nurani Ketua KADIN NTT Boby Liyanto bersama ketua koordinator KADIN Peduli Bencana Kabupaten Kupang Usack Benu menyerahkan paket bantuan sembako dan sejumlah paket lainnya sebagai bentuk kepeduliaan sosail bagi korban bencana banjir di kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang (Sabtu, 31/12).
Penyerahan ini berlangsung di Pos Komandan Datasemen Pembekalan KODIM 1604/Kupang, diterima langsung Letkol. Rudy Harianto sebagai komandan. Selanjutnya bantuan dari Kadin itu disalurkan ke masyarakat yang terdampak bencana banjir di kecamatan Fatuleu Barat. Bencana itu terjadi pada 25 Desember 2022 lalu ketika umat Kristen larut dalam perayaan Natal.
Kepada media Boby Liyanto menjelaskan, bahwa hari ini KADIN NTT lakukan penyerahan bantuan sembako bagi masyarakat terdanpak banjir di Fatuleu Barat di Pos Komandan Detasemen Pembekalan KODIM 1604 Kupang.
“Kami dari KADIN NTT mengambil tindakan cepat dengan menggalang dana memberikan bantuan. Karena kami tidak bisa ke sana langsung maka kami bekerja sama dengan TNI dalam hal ini Komandan Detasemen Perbengkalan KODIM 1604/Kupang (Dandingbengkam) Letkol Rudy Harianto, bersama ketua bidang Koordinator Yusak Benu,” jelas Boby.
Boby mengatakan KADIN NTT dengan jaringan yang ada secara cepat menggalang dana dari berbagaai partsipan, donator dan sukarelawan dan berhasil terkumpul Rp. 43 juta lebih dan langsung didistribusi hari ini juga.
“Mudah-mudahan ini dapat membantu meringankan sedikit kesusahan saufara-saudara kita di Fatuleu Barat,” harapnya.
Boby juga merasakan duka yang mendalam, betapa tidak, peristiwa sedih ini kenapa harus berlangsung pas moment semua orang sedang merayakan Natal dan Tahun Baru.
‘Dan saudara-saudara kita di Fatuleu Barat malah terkena bencana banjir sehingga KADIN NTT langsung bertindak cepat dengan tujuan ingin memberikan penguatan bahwa mereka tidak sendiri dan Tuhan peduli pada mereka dengan mengirimkan orang-orang yang peduli,’tuturnya.
Dan cerita duka Fatuleu Barat itu menurut Boby memberikan catatan berharga tentang Natal, di mana Tuhan yang hadir dalam palungan kecil mengubah rasa setiap insan untuk mengedepankan semangat sosial bagi saudara-saudara di Fatuleu Barat.
‘Bahwa mereka tidak sendiri tapi Tuhan peduli kepada mereka lewat tangan-tangan orang yang peduli dan mengasihi mereka.” Ujat Boby
Sementara Usack Benu menjelaskan bantuan KADIN NTT yang diserahkan berupa sembako dan paket bantuan lainnya sesuai dana yang terkumpul sebesar Rp. 43 juta yang sudah dibelanjakan dengan jenis bantuan antara lain sembako, bahan bangunan, tikar, selimut dan seng.
Pihaknya juga akan terus menggalang dukungan untuk mengumpulkan dana, sembari terus membuka kesempatan bagi anggota KADIN lain untuk memberikan sumbangan berupa fresh money untuk meringankan beban bagi sesama yang terdampak.
‘Kami menemukan bahwa, mereka juga sangat membutuhkan daging, ikan dan telur. Kami juga memberikan bantuan 100 kilo ikan fresh dari ASKA yang akan dibagi 20 kilo per kelompok,” jelas Usack.
Komandan Detasemen Perbengkalan KODIM 1604/Kupang (Dandingbengkam) Letkol Rudy Harianto, pada kesempatan itu memberikan apresiasi bagi KADJN NTT yang sudah peduli terhadap korban banjir dan juga sudah mempercayakannya untuk menyalurkan bantuan.
“Karena saat orang lain merayakan Natal bersama keluarga, di Fatuleu Barat jangankan merayakan Natal, untuk berteduh saja sulit.. Ada 260 jiwa yang terdampak di Fatuleu Barat. Dan kami juga sudah dirikan dapur umum di Balai Desa. Dan dari KOREM 161/Ws Kupang lewat kasrem ada info sudah sumbangkan obat-obatan karena ada yang luka terkena benda tajam dan tumpul.”jelas Letkol Rudi.
Duka ini begitu memiluhkan. Karena itu, marilah berkontribusi demi sesama, agar air mata tak tumpah terlalu jauh. (desi/bb)
