Beredar Kabar Begal Beroperasi di Lebatukan Lembata. Camat Moses ” Kebenarannya Diragukan”

oleh -96 Dilihat

Camat Lebatukan, Moses Museng

Lembata,HRC-  Hampir sepekan belakangan ini, kabar tak sedap menerpa bumi 7 Maret Lebatukan. Bumi tempat ‘lahirnya’ tonggak awal sejarah otonomi Lembata ini praktis berguncang. Beredar kabar tentang begal yang beroperasi di kilometer 7,8,9 simpang HI [Hadakewa-Ile Ape], kecamatan Ile Ape sampai ke kampung Tanah Tereket, kecamatan Lebatukan. Kabar ini sangat meresahkan warga. Untungnya, otoritas setempat meragukan kebenarannya, dan menampik bahkan memberikan statmen bahwa informasi itu sunggu sulit dipercaya dan sangatlah ‘ambigu’

Kabar tak sedap itupun diragukan kebenarannya. Bisa juga dibilang abal-abal alias kabar burung. Apalagi, berhembus melalui akun palsu media sosial yang sudah tentu dipoles dan ditambah dengan bumbu penyedap yang adu hai biar enak di’santap’. Untung saja, seluruh kekuatan ‘supranatural’ di wilayah itu masih kokoh, kuat dan tak bergeming, sehingga badai tak sedap itupun pergi dan berlalu begitu saja.
Dan secara sigap, setelah mengendus isu tak sedap itu, otoritas setempat dengan kewenangan jabatan telah melakukan investigasi dan uji petik permulaan untuk menentukan ‘formula’ selanjutnya.
Hasil investigasi dan uji petik menunjukan, berita tentang aksi begal yang beroperasi di daerah onga mulai dari deker kecil, sumur tua, tikungan kecil pohon pisang sampai di tikungan lain daerah sarang lebah kilometer 8 sangat diragukan kebenarannya.

Sebagai kepala wilayah, Camat Lebatukan Moses Museng yang kurang lebih selama 4 hari secara berturut-turut melakukan investigasi, menemukan fakta positif, bahwa wilayah Onga yang berdurasi kurang lebih 2 kilometer, merupakan daerah mistis sejak jaman dahulu, karena itu, jika bepergian pada malam hari, di atas pukul. 19.00 sampai larut malam, sebaiknya bersama-sama alias tidak sendirian.

‘Sampai dengan hari ini tidak ditemukan siapa korbannya dan siapa pelakunya. Meski demikian, apapun alasan terhadap isu yang sedang viral itu perlu juga dibangun kewaspadaan. Siapa tau, informasi ini benar,’tegas Camat Moses.
Sejak informasi itu mencuat, Camat Lebatukan dan seluruh kekuatan di kantor camat Lebatukan sudah melakukan investigasi bahkan mengumpulkan data-data awal dan tidak juga ditemukan titik kuat yang mengarah kepada kejadian begal, perampokan ataupun gangguan kamtibmas lainnya.

Tetapi menurut Camat Moses, kabar tentang begal ini bisa dijadikan konsumsi atau masukan positif agar jalur jalan dari simpang HI sampai ke Tana Tereket dipasang lampu jalan.
‘Pemasangan lampu jalan, selain utnuk memberikan kenyamanan kepada siapa pun yang menggunakan akses jalan itu demi mengurangai kecelakaan juga karena wilayah itu sangat mistis dan gelap,’tegas putra Lebatukan ini.

Camat Moses menuturkan, cerita tentang perilaku begal itu telah lama mencuat sejak kabupaten ini baru berotonomi di daerah Pasak Raya jalur jalan ke Ile Ape, bahkan bukan hanya begal yang tenar kala itu. Selain begal, sitilah yang sangat viral kala itu juga adalah slager, merang gele dan perompa. Tetapi kemudian, setelah ditelusuri kebenaran tentang begal, slager, merang gele dan perompa sangat diragukan, jauh asap dari bara, jauh panggang dari api.
Masih dalam tuturan pemilik Lebatukan ini, Camat Moses mengatakan, dan wajah begal dengan sejumlah perilakuknya muncul lagi.

‘Tetapi, sayang-seribu-sayang, kebenarannya sangat diragukan. Tidak satupun orang di Lebatukan yang secara jujur mengatakan bahwa dirinya adalah korban perilaku begal. Yang ada, adalah berita fiktif, abal-abal yang tercurah di group – group media social,’terang Moses di ruang kerjanya pada Selasa, 18 Januari 2023.

Namun demikian, Camat Moses mengajak seluruh elemen agar selalu waspada bila bepergian pada malam hari terutama di wilayah Onga. (sabatani)

 

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

No More Posts Available.

No more pages to load.