BLT BUKAN SATU SATUNYA JALAN KELUAR DARI KEMISKINAN

oleh -75 Dilihat

Maumere,HRC- Bertempat di kantor desa Rubit, kecamatan Hewokloang, kamis, 31 Maret, 107 kk menerima BLT DD untuk bulan Januari sampai Maret. Sebagai desa pertama di Kabupaten Sikka yang mencairkan Dana Desa dan membagi BLT bagi warga desanya, Kepala Desa Rubit Polikarpus Heret mengaku berterimakasih kepada BPD, perangkat desa, RT, RW dan semua pihak yang secara totalitas dan penuh tanggungjawab mempersiapkan semua ini berjalan sesuai target.

“Kami bersyukur memiliki BPD yang cepat tanggap ketika menghadapi perubahan regulasi dan tim kerja yang hebat ” Ujarnya.

Desa Rubit dengan luas wilayah 412m2. Memiliki 16 RT 8 RW 4 dusun. Menurut Bapak Kepala Desa, selain Bantuan Langsung Tunai ( BLT ) yang sesuai 6 kriteria PMK 190, Dana Desa juga dialokasikan untuk kegiatan ketahanan pangan pertanian dan peternakan.

Jika BLT DD adalah bantuan bersifat cuma cuma bagi warga miskin sesuai kriteria, maka lain halnya dengan kegiatan ketahanan pangan lebih pada kegiatan ekonomi produktif berkelanjutan yang bersinergi pemasaran melalui Badan Usaha Milik Desa.

“Kedepan untuk mengatasi masalah kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan di desa ini tidak hanya dengan program jaring pengaman sosial, tetapi melalui kegiatan pemberdayaan dengan motor penggerak adalah BUMDES” Tegas Kades. Potensi pakan ternak terutama babi di Rubit cukup menjanjikan, sehingga salah satu usaha potensial BUMDES ke depan adalah peternakan babi. Tahun ini kegiatan ketahanan pangan peternakan babi bagi kelompok masyarakat sesungguhnya adalah embrio bagi unit usaha BUMDES.

“Tahun ini kami akan selesaikan pelembagaan BUMDES, tahun depan akan mulai penyertaan modal bagi usaha pertanian, peternakan lanjutan ketahanan pangan dan usaha sembako bagi warga” Tandasnya.

Dari pantauan media Hak Rakyat, suasana pembagian BLT berlangsung tertib dan teratur. Warga desa dan Pemerintah Desa terlihat sangat antusias seperti yang dituturkan salah seorang penerima manfaat, Bernadus Bura.

“Terima kasih kepada Pemerintah yang sudah membantu kami, kami keluarga sangat bahagia dengan kegiatan hari ini” ujarnya penuh semangat. Rekaman lapangan, turut hadir dalam pembagian BLT perdana untuk Kabupaten Sikka, Koordinator Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat ( P3MD ) Kabupaten Sikka, Albertus Ben Bao. Data yang dihimpun media ini, baru 29 desa dari 147 desa di Kabupaten Sikka yang mengajukan pencairan Dana Desa tahap pertama di TA 2022, termasuk didalamnya BLT.

Data ini menunjukkan serapan Dana Desa sangat minim pada kwartal pertama tahun 2022. Keterlambatan ini bukan sumbangsih desa tetapi karena lahirnya beberapa regulasi tambahan dari Kabupaten yakni Surat Edaran Bupati terkait Ketahanan Pangan minimal 20 persen dan Instruksi Bupati terkait stunting yang lahir belakangan setelah desa menyelesaikan RAB untuk siap ditetapkan dalam Musyawarah Desa APBDES .

“Regulasi baru ini memaksa dan memperlambat desa harus merubah RAB dan memperlambat proses posting dab penetapan APBDES , dampaknya memperlambat serapan Dana Desa tahap 1” Ujar Ben Bao. (Mef)*

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

No More Posts Available.

No more pages to load.