Kupang, HRC- Universitas Karyadarma Kupang merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Provinsi NTT yang lolos sebagai Penerima Matching Fund Tahun 2022, dan hasil inovasinya menempati peringkat 17 dalam 26 nominasi terbaik dari 927 Reka Cipta MF 2022.
Betapa tidak, ternyata inovasi sederhana Tunnel Fish Dryer Berbasis Kearifan Lokal Bakar Batu mengantar Universitas Karyadarma Kupang juga masuk dalam Booklet Kedaireka Kemendikbud Ristek tahun 2022.
Peneliti Undarma Kupang, Pither Yesend Boimau, S.TP.,M.Si ditemui di ruang kerjanya belum lama ini mengatakan hasil riset Undarma ini ikut berkompetensi tanpa dibatasi akreditasi perguruan tinggi maupun pembagian liga, sehingga semua PT/PTS diseluruh Indonesia disilahkan berkompetisi sesuai informasi dari mas Menteri yang disampaikan oleh MC Kedaireka Matching Fund Dikti pada saat Bimtek bahwa “Universitas Karyadarma Kupang dibawah kepemimpinan seorang Rektor perempuan muslim pertama di NTT yang memiliki Visi menjadikan Undarma Kupang terdepan di NTT, dapat membuktikan hari ini apa yang disampaikan oleh mas menteri bahwa Peringkat Akreditasi bukan jaminan utama karena kemampuan akademik seseorang dapat diukur oleh nilai yang diperoleh serta hasil dari implementasi ilmu itu sendiri, kesimpulannya Perguruan tinggi itu dinyatakan terdepan atau besar, bukan karena umur sudah ratusan tahun ataupun jumlah mahasiswa banyak , tetapi kemampuan dari perguruan tinggi itu sendiri Untuk mengelola SDM UNGGUL yang ada walaupun S2 tapi melakukan inovasi yang penuh makna kebaruan melalui kolaborasi yang adaptif dengan tantangan publik dan Undarma hari ini tampil terdepan karena mampu bertarung dengan ratusan Perguruan Tinggi papan atas di Indonesia untuk membuktikan bahwa walaupun di daerah 3T tapi mampu bangkit sesuai visi SDM unggul NTT Bangkit dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui potensi kearifan lokal yang ada.”
“Kita bersyukur bahwa judul yang kita ajukan sesuai dengan apa yang menjadi syarat yang dikeluarkan mas menteri terkait Inovasi untuk menyelesaikan persoalan di bidang ekonomi hijau,” tegas Boimau.
Boimau menjelaskan, setidaknya terdapat 5 bidang yang diprioritaskan menjadi program Nasional masing-masing antara lain program ekonomi hijau, program ekonomi biru, program digital, program kesehatan dan program pariwisata.
Dan salah satu inovasi yang diambil pihak Undarma yaitu menyangkut program ekonomi hijau judul “Inovasi Tunnel Flash Dryer berbasis kearifan lokal bakar batu sebagai cadangan panas”.
Ia selanjutnya mengatakan, judul yang dipilih itu merupakan hasil riset sebelum berlangsungnya kompetensi.
“Sebelum berlangsung kompetisi, dalam team kami mendiskusikan dan merumuskan judul yang sesuai serta mencari mitra (pihak perusahaan) yang ikut mengambil peran berkolaborasi untuk mendukung program ini. Lalu kami mempersiapkan segala sesuatu sesuai persyaratan yang di cantumkan didalam Panduan Matching Fund 2022.
Ini sebagai kelanjutan kegiatan MBKM yang didanai Kemenristek Dikti tahun 2021 yakni sebesar 900 juta untuk kegiatan pengabdian masyarakat guna memperkenalkan alat TFD Bakar Batu tersebut, dan pengembangannya tahun 2022 persyaratannya kami harus bermitra dengan pihak perusahaan yang mempunyai masalah yang dapat terselesaikan dengan inovasi ini, ”Tuturnya lagi.
Untuk mendukung program ini, dirinya bekerjasama dengan pihak dunia usaha dan dunia industri (DUDI) sepanjang tahun 2022-2023.
Pihak Undarma pun memberi nama inovasi ini : Tunnel Fish Dryer Undarma Kupang Kedaireka 2022 (TFD UNDARMA KUPANG KEDAIREKA 2022) atau pengering ikan menggunakan kayu bakar dan sisa- sisa hasil pertanian lainnya, dan salah satu keunikan dalam proses pembakarannya menggunakan Batu Andesit sebagai cadangan panas.
Jadi “dalam proses pengeringan kita hanya menggunakan bahan bakar kayu api sebanyak 50% dari kebutuhan normal, karena 50% pemanasan menggunakan panas cadangan yang tersimpan dalam batu andesit, inilah kebaruan dari inovasi ini”. Proses pengeringan yang dilakukan yakni 2 Jam pertama kita bakar pakai kayu api, lalu sebagian panas disedot menggunakan blower masuk ke ruang pengering sementara sebagian panas diserap dan tersimpan pada batuan Andesit yang ada diruang pembakaran. Kemudian setelah dua jam pembakaran dari kayu api sudah disetop, lalu kran hisap dibuka untuk menyedot panas dari batu andesit secara langsung ke ruang penggering. Diperkirakan hingga tiga jam dan jika suhu sudah berkurang kita tambahkan lagi pembakaran mengunakan kayu api untuk kali kedua satu smpai dua jam kemudian dan perlakuan yang sama kita menggunakan batu Andesit hingga ikan yang dikeringkan didalam oven pengering benar-benar telah kering” tegasnya.
Dirinya mengakui bahwa kampusnya terbilang perguruan tinggi yang masih muda, namun dari segi inovasi, kampusnya tak mau ketinggalan, tetap ikut persaingan dengan perguruan tinggi papan atas yang ada diseluruh Indonesia.
Dan buktinya, dari 927 judul yang didanai Matching Fund 2022, Undarma Kupang juga masuk judul terbaik urutan 17 diantara seluruh perguruan tinggi se Indonesia, dan inovasi ini masuk dalam Booklet Kedaireka Kementerian Dikti ristek tahun 2022, ini memberi semangat dan dorongan bagi kami karena dari NTT Undarma dan Undana sebagai PTN penerima MF 2022, namun hanya Undarma yang masuk dalam booklet tersebut, katanya lagi.
Dirinya juga menjelaskan, manfaat dari hasil inovasi ini ternyata bukan hanya mengeringkan ikan kering biasa, namun ditambah racikan bumbu asli NTT, yang di beri nama ” Nadu’u taraMori” (Bahasa daerah Sabu) artinya ini baru ikan benar, ikan yang mati satu kali tanpa menggunakan pengawet atau formalin. Bumbu racikan Nadu’u taraMori dengan bumbu lokal namun ditambahkan ekstrak moringa (kelor) kebanggaan NTT, gula Sabu dan Garam Kristal terbaik dari pulau Sabu, serta bumbu-bumbu lokal yang ada disekitar kita yang pada akhirnya memberi rasa khas pada ikan kering.
Selanjutnya “ingin saya sampaikan bahwa ikan kering hasil TFD UNDARMA Kedaireka 2022 ini, menghasilkan ikan kering siap saji”. Dan alat TFD Bakar Batu ini telah tercatat dalam dan memiliki Hak Kekayaan Intelektual ( HaKi ) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor : 000351233 tertanggal 27 Desember 2021 dengan nama Pencipta : PITHER YESEND BOIMAU, S.TP., M.Si dan Pemegang Hak Cipta: Universitas Karyadarma Kupang yang berlaku 50 tahun sejak tanggal pertama kali diumumkan.
Ia juga mengatakan, sesuai hasil riset alat Tunnel Fish Dryer Bakar Batu ini bukan saja digunakan Ikan kering namun dapat digunakan untuk pengering hasil pertanian lainnya seperti rumput laut, kopra, kopi, daun kelor dan lain-lain.
‘Melalui HaKI Pemasaran alat ini mendapat tawaran kerjasama pihak-pihak mitra dari kementerian Desa Daerah Tertinggal dan transmigrasi imigrasi, dan berbagai mitra untuk keberlanjutan kedepan,”tutupnya. ( desy)