Oelamasi, HRC- Bupati Kupang Korinus Masneno meresmikan Kawasan Wisata Pantai Teres dan Bukit Fatubraun, di Kelurahan Buraen Kecamatan Amarasi Selatan Kabupaten Kupang, Sabtu (29/4-2023).
Peresmian lokasi wisata ini tentunya menjadi bukti kerja nyata Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang melalui gerakan revolusi 5 P dimana satu diantaranya pengembangan sektor pariwisata.
Bupati Kupang Korinus Masneno menjelaskan Perencanaan pengembangan pariwisata sudah termuat dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Kupang Tahun 2019-2024.
Launching kawasan wisata Pantai Teres dan Fatu Braun ditandai dengan ɖoa bersama yang dipimpin oleh 3 pemuka agama yakni Kristen, Katolik dan Islam di puncak Bukit Fatu Braun diikuti oleh masyarakat dan tamu undangan lainnya yang hadir. Setelah itu, acara puncak dilakukan dilokasi Pantai Teres yang ditandai dengan cerita singkat tentang kawasan Teres oleh tokoh masyarakat Adrianus Tnunay. Suguhan tarian baik oleh masyarakat maupun sanggar-sanggar masyarakat. Hingga penandatanganan prasasti oleh Bupati Kupang Korinus Masneno.
KEMERIAHAN ACARA PERESMIAN
Peresmian kawasan wisata Pantai Teres dan Fatu Braun berlangsung meriah dengan balutan adat budaya yang luar biasa. Selain balutan motif tenun Amarasi, Undangan yang hadir dari mencerminkan keberagaman di Kabupaten Kupang memakai baju adat baik Timor, Rote, Sabu dan lainnya menjadi satu dan menyemarakan peresmian wisata unggulan Kabupaten Kupang tersebut.
Bupati Kupang disambut secara adat oleh tokoh adat setempat, sesaat tiba di lokasi pertama bukit Fatu Braun. Nampak lokasi ini sudah dipadati pengunjung baik dari kalangan Pemerintah Daerah maupun vertikal, Perwakilan Forkompimda, anggota DPRD Kab. Kupang, Ketua IKARASI Albert Neno, Tokoh Agama, Tokoh Perempuan, Pimpinan Bank NTT Cabang Oelamasi serta undangan lainnya.
Untuk dapat menikmati hamparan alam yang sangat indah dari gunung Fatu Braun, hanya satu solusinya, kita harus bisa naik melewati anak tangga sampai menuju puncak. Fatu Braun yang ‘looknya’ seperti kapal dan dapat dijadikan sebagai arena berkemah dan hiking, tak hanya itu air kran yang tersedia bisa langsung diminum.
Pada kesempatan tersebut Bupati Masneno sampaikan jangan ragu untuk langsung meminumnya sebab higienis dan teruji gunakan alat penyaring dari Amerika. Selain itu dari tempat ini disiapkan teropong di puncak Fatu Braun untuk melihat pemandangan yang indah dari puncak bahkan jika alam cerah bisa melihat lampu- lampu negara tetangga kita di pinggiran Australia.
Bupati Kupang Korinus Masneno bersama Danradar Buraen dan perwakilan Forkompimda, anggota DPRD Kab. Kupang bersama Plt. Sekda Novita Foenay, Asisten Sekda, Staf Ahli Bupati, beserta rombongan lainnya, melanjutkan perjalanan menuju lokasi Wisata Pantai Teres dan disambut secara adat, dan mengikuti acara dengan penyuguhan live music, tarian adat Kosu dan dilanjutkan dengan pembukaan selubung papan nama Teres.
Dalam sambutannya Bupati Kupang Korinus Masneno katakan dengan adanya launching ini, kawasan Pantai Teres dan Fatu Braun secara resmi telah menjadi sebuah destinasi wisata alam unggulan di Kabupaten Kupang dan menjadi lokus tujuan wisata yang mampu memadupadankan obyek wisata pantai serta ketinggian dalam satu kawasan wisata yang terintegrasi. “Kawasan ini sesungguhnya sejak awal diinisiasi, dirancang, dikerjakan secara baik oleh Pemerintah dan berkerjasama dengan masyarakat sehingga biaya pembangunannya tidak terlalu besar. Dijelaskannya bahwa fasilitas pendukung yang dibangun di tempat ini dikerjakan dengan biaya yang jauh dibawah, hanya sekitar 2 miliar padahal jika menggunakan jasa luar masyarakat bisa memakan biaya yang lebih besar. “Banyak tawaran dari tenaga profesional luar dengan biaya yang tinggi, tapi masyarakat nyatakan sanggup untuk mendukung dan membangun. Ternyata hasilnya baik, biaya yang dikeluarkanpun kembali kepada masyarakat itu sendiri ,” ungkapnya. Masneno atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang mengucapkan terima kasih atas semangat masyarakat setempat yang secara gotong royong membangun, menata dan mengerjakan lokasi wisata ini menjadi baik.
Bupati mengajak masyarakat dari dan luar Kabupaten Kupang untuk datang dan berwisata di kawasan wisata fatubraun dan Pantai Teres, berbagai fasilitas pun terangnya sudah siap baik dari lopo-lopo untuk istirahat, aula pertemuan dengan kapasitas besar, restaurant, 2 buah kolam renang, kamar menginap, serta keindahan lokasi yang tertata tanaman bougenville sepanjang 100 meter sepanjang bibir pantai.
Pada kesempatan tersebut Masneno berterima kasih atas dukungan dan kerja keras semua pihak dalam mendukung pengembangan kawasan pariwisata ini, baik DPRD Kab. Kupang, perangkat Daerah, tokoh masyarakat, sehingga kawasan wisata ini selesai diresmikan.
Dirinya mengajak pihak lain terkhusus putra putri Amarasi lainnya dapat mengembangkan kawasan wisata ini sehingga semakin lengkap, mungkin bisa membangun homestay dan pengembangan usaha lainnnya.
Masneno berharap kawasan ini juga menjadi pasar bagi Usaha Mikro Kecil Menengah dan bagi masyarakat untuk menjajakan hasil alam, hasil kerajinan tangan dan produk-produk lokal seperti kain tenun, dll sehingga menjadi cinderamata pengunjung yang hadir.
“Mari masyarakat manfaatkan tempat ini untuk bisa mengembangkan kreatifitas dan usaha secara baik. Jajakan produk-produk dan souvenir hasil karya sendiri dan lainnya,” katanya.
Anggota DPRD Kabupaten Kupang Hans Taopan mengungkapkan rasa syukur atas peresmian kawasan wisata Teres dan Fatu Braun yang menurutnya merupakan kerja keras Pemerintah Kabupaten Kupang dan bentuk kolaboras membangung bersama masyarakat. “Terima kasih bapak Bupati dan jajaran yang mewujudkan pantai Teres sebagai objek wisata unggul di Kabupaten Kupang. “Kalau dulu orang bicara Teres dan Fatu Braun sebagai lokasi yang sangat sepi mencekam, menakutkan karena tidak ada penghuni manusia. Tapi sekarang sudah beda dan menjadi lokasi yang indah seperti ini, sehingga patutlah kita syukuri,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu selaku tokoh masyarakat Amarasi, Hans Taopan meminta kepada Bupati Masneno, jika memungkinkan dibentuk desa wisata khusus yakni Desa Wisata Teres mengingat jumlah penduduk di kawasan Teres Fatubraun sudah ratusan Kk hingga memungkinkan jika dimekarkan dari Kelurahan Buraen. “Ini catatan dan pikiran yang mungkin saja bisa menjadi perhatian Pemerintah. Tempat ini bagi saya tidak layak disebut Kelurahan sebab penduduknya sekarang sudah sangat banyak. Sehingga kawasan ini benar-benar menjadi kawasan wisata khusus,” ungkapnya. Hans juga berpesan kepada kaum muda untuk menjaga dan memlihara lokasi wisata ini, menciptakan situasi yang kondusif sehingga wisatawan yang datang merasa aman, merasa senang untuk berkunjung disini. “Jangan sampai wisatawan keluar dari tempat ini bawah cerita yang tidak mengenakan, tidak baik atas perilaku masyarakat setempat. Jaga situasi yang kondusif, dan yakinlah saat kita memberikan rasa nyaman dan aman bagi wisatawan, yakinlah tempat ini akan terus dikunjungi dan menjadi sumber kehidupan baru bagi kita semua,” pesannya.
Acara peresmian ini diramaikan dengan banyak rangkaian acara seperti door-prize dari bank NTT & BPJS Ketenagakerjaan, persembahan lagu daerah dari PS Yeira Voice IKARASI, PSP Andrew’s team, persembahan tarian kreasi dari sanggar SMP Negeri 1 Amarasi Selatan, Pemberian bantuan bagi balita stunting melalui gerakan orangtua asuh stunting, penyerahan penghargaan pelatih & petinju berprestasi asal Amarasi Selatan hingga pesta kembang api di penghujung acara di pandu oleh Master of Ceremoni Kabupaten Kupang yang handal dan juga merupakan putra Amarasi Juliandri Seran.(Hms Kab. Kpg) **