Malaka,HRC- Paroki Santo Laurensius Wemasa menjadi paroki keenam dalam lawatannya sebagai Bupati Malaka bersama Pimpinan Perangkat Daerah, untuk mengimplementasikan salah satu program kerjanya yakni toleransi umat beragama.
Ketika merayakan Minggu Prapaskah Keempat di paroki tersebut, Minggu, 27 Maret 2022, Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH mengatakan dirinya sangat bangga bisa berada di tengah umat untuk mengikuti perayaan ekaristi.
“Setiap minggu Saya bersama Pimpinan Perangkat Daerah misa keliling di paroki-paroki. Kami diterima dengan sangat baik oleh pastor dan umat untuk bersyukur bersama dan saat perayaan ekaristi seperti ini, kita saling mendoakan, saling menguatkan sebagai satu umat beriman dalam Tuhan Yesus Kristus,” kata Bupati Simon di depan umat.
Bupati Simon mengetengahkan, apa yang dilakukan ini merupakan satu pola pendekatan pemerintah kepada masyarakatnya yakni pendekatan spiritual maupun pendekatan jasmaniah
“Harus ada kolaborasi dan sinergisitas antara pemerintah dan masyarakat. Di dalam gereja juga kami ingin mendapatkan masukkan serentak ingin mendengar kebutuhan umat yang juga adalah rakyat Malaka,” tandas Bupati Simon.
Pada kesempatan itu, Bupati Simon Nahak menyentil soal derma umat yang masih minim untuk membantu kelangsungan hidup gereja.
“Setiap kali mengikuti misa, Saya mendengar derma yang masih sangat minim. Saya ingatkan, jangan tanggung-tanggung berikan kepada gereja, jangan pernah berhitung dengan Tuhan karena matematika Tuhan tidak akan pernah sama dengan manusia,” ujar Bupati yang karib disapa SN.
Orang nomor satu di Malaka ini lantas mengungkapkan, banyak persoalan yang terjadi di masyarakat dan gereja menjadi tempat untuk mendapatkan solusinya.
“Banyak persoalan atau masalah yang kita temui dalam hidup, dan di dalam gereja kita mencari jawabannya untuk kembali ke jalan yang benar dan mendapatkan solusinya,” tutur Bupati Simon.
Pastor Paroki Santo Laurensius Wemasa, Romo Dominggu Kabosu, Pr mewakili umat mengungkapkan rasa bangga atas kehadiran Bupati Malaka bersama Pimpinan Perangkat Daerah, untuk bersama umat merayakan Ekaristi.
“Selamat datang dan selamat ada bersama umat di paroki ini. Kita bersyukur bersama dan ini menjadi rahmat tersendiri karena ketika Liturgi Gereja berbicara tentang seorang Bapa dengan anak-anaknya, Bupati Malaka sendiri hadir untuk mengetahui dan merasakan kebutuhan-kebutuhan yang ada di paroki kami,” kata Romo Minggus Kabosu yang juga alumnus Seminari Tinggi Santo Mikhael Kupang.
Romo Minggus juga mengapresiasi karena sebagai pemimpin Rakyat, Bupati Simon mau berada di tengah umat dan siap mendengar apa yang menjadi permasalahan maupun kebutuhan umatnya.
“Kami ingin pemimpin yang terus ada bersama masyarakat, untuk mendengar dan merasakan apa yang dirasakan masyarakat baik dalam suka maupun dalam duka,” kata mantan gelandang kesebelasan Fakultas Filsafat Unwira Kupang.
Pastor yang ditahbiskan tahun 2002 ini menginformasikan, Paroki Santo Laurensius Wemasa berdiri pada tanggal 29 Desember 2004 dan diresmikan oleh Mgr. Anton Pain Ratu, SVD. Ketika diresmikan, paroki yang membawahi Desa Litamali, Desa Rainawe dan Desa Sisi ini langsung menyandang status berdikari dengan jumlah umat hingga saat ini 8 ribu-an, terdiri dari 2004 KK yang tersebar di 12 lingkungan.
(hk / diskominfo malaka)