Lewoleba, HRC- Kondisi kebencanaan yang sering menimpah Kabupaten Lembata mendorong BPBD Kabupaten Lembata dan Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) melakukan langkah antsipatif demi mencapai “zero korban” dengan menggelar kegiatan Simulasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami.
Untuk Kabupaten Lembata, kegiatan simulasi kebencanaan dipadukan dengan Apel Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) dipusatkan di RT. 36, RW, 007,Keluarahan Lewoleba Timur, Kabupaten Lembata, Provinsi NTT, Selasa (26/04/2022), dipimpin Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lembata, Ir. Siprianus Meru sebagai komandan upacara. Hadir juga Sekretaris BPBD Kabupaten Lembata, Stefanus Hede Wadu, Sos, Lurah Lewoleba Timur, Antonius R.F Alkoli, S.Ip dan Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Kabupaten Lembata, Antonius Molan Leumara.
Kalak BPBD Sipri Meru dalam sambutan mengatakan kegiatan HKBN yang dipadukan dengan kegiatan simulasi kebencanaan ini diselenggarakan secara sederhana karena situasi Covid 19 dengan melibatkan sebagian dari unsur-unsur terkait.
“Yang terlibat juga hanya sebagian kami dari unsur pemerintah daerah, masyarakat Kelurahan Lewoleba Timur, lembaga social, media cetak dan elektronik serta akademisi,”Tegas Kalak Sipri.
Ia berharap “Outpuit” kegiatan ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman serta pentingnya kesadaran masyarakat ketika terjadi gempa dan tsunami, termasuk langkah antisipatif yang harus dilakukan untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa.
Lurah Lewoleba Timur, Antonius R.F Alkoli, S.Ip, memberi apresiasi kepada pihak BPBD Kabupaten Lembata yang telah menggelar Apel Siaga Bencana dan Simulasi Kebencanaan bertepatan dengan Apel Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) di wilayah kelurahan yang dipimpinya.
“Sebagai Lurah Lewoleba Timur, saya mengucapkan terima kasih kepada BPBD Kabupaten Lembata yang telah menggelar kegiatan berskala kabupaten di kelurahan Lewoleba Timur. Harapan saya, kegiatan ini bisa berlanjut, karena bicara bencana bukan hanya pemerintah saja, tetapi juga masyarakat yang teredukasi secara baik karena di wilayah saya hampir setiap tahun dilanda banjir. Ke depan kegiatan seperti ini harus dilakukan lagi yaitu simulasi bencana banjir,” Ucap Alkoli berharap.
Simulasi kebencanaan ini dibagi menjadi beberapa Pos atau titik berkumpul peserta kegiatan diantaranya : Pos 1, kawasan perumahan wilayah Rafael Ratu –Wilson Ndolu. Pos 2, kawasan perumahan wilayah Yoseph Deke- Mikhael Kia Magi. Pos 3, kawasan perumahan wilayah Donatus Dudeng, Hiraklius Langotukan. Pos 4, kawasan perumahan wilayah Rofin Luhi Ledjab, Yoseph Bengaman dengan titik kumpul Gua Maria belakang Gereja St. Fransiskus Asisi Lamahora. (Algord)