Gedung Terminal Bus Oebobo Sangat Tua,Nilai Ekonomisnya Nol

oleh -65 Dilihat

Kupang,HRC – Gedung Terminal Bus Oebobo merupakan terminal tipe B dan terminal ini letaknya dijantung Kota Kupang sudah tentu sangat mudah akses masyarakat NTT menjangkau tempat ini.
Sayangnya lokasinya yang sangat strategis ini tidak didukung dengan fasilitas/sarana-prasarana yang memadai bahkan gedung tua dengan usia puluhan tahun ini dari sisi ekonomi sudah tidak layak lagi.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) I Pengelola Prasarana Teknis Perhubungan Dinas Perhubungunan Provinsi Nusa Tenggara Timur (Prov.NTT), Johanes Lapebesi,SE ditemui media Independen Hak Rakyat di ruang kerjanya di Terminal Bus Oebobo Kota Kupang, Jumat (3/6/2022) mengatakan ketika dirinya dilantik sebagai kepala UPTD telah tertanam sebuah komitmen besar di dalam dirinya untuk memperbaiki sistim manejemen pelayanan maupun membangun sarana-prasarana penunjang pada terminal bus Oebobo Kupang.

Kepala UPTD I Pengelola Prasarana Teknis Perhubungan Dinas Perhubungunan Prov.NTT, Johanes Lapebesi,SE

“ Saya baru dilantik beberapa bulan lalu sebagai kepala UPTD I Pengelola Prasarana Teknis Perhubungan yang membawahi wilayah Kota Kupang,Kabupaten Kupang,Rote Ndao,Sabu Raijua dan Alor. Awal saya bertugas di terminal ini sungguh kondisinya sangat memprihatikan namun saya berkorban untuk benahi perlahan-lahan” Tutur Lapebesi.

Lebih lanjut Lapebesi mengatakan terdapat ide kreatif dan konsep-konsep aktual yang perlu diwujudkan dalam membangun sarana-prasarana yang memadai dengan prinsip memajukan dan mendekatkan pelayanan terminal kepada masyarakat NTT.

Salah satunya dengan membangun gedung berlantai menghadirkan pusat pembelanjaan,penginapan dengan harga relatif murah namun fasilitas hotel berbintang,menyediakan warung dan rumah makan dengan mekanisme pelayanan yang berbeda dengan rumah makan pada umumnya.

“ Saya punya ide membangun terminal ini namun mau bagaimana lagi kalau punya konsep luar biasa namun tidak didukung dengan dana. Zaman sekarang orang bodok bisa pintar jika punya uang dan orang pintar bisa bodok jika tidak punya uang” Ungkap Lapebesi singkat.

Terkait pengembangan terminal bus Oebobo kata Lapebesi hal yang sampai saat ini masih menjadi hambatan adalah mengenai kondisi lahan. Lahan terminal bus Oebobo dari status kepemilikan adalah tanah asset Pemerintah Provinsi NTT dan telah dibangun komunikasi antar masyarakat yang mendiami lokasi tersebut dengan perwakilan pemerintah provinsi NTT dalam hal ini Badan Asset dan Sekda NTT.

“Sudah ada pertemuan dengan pak sekda dan badan asset membahas kondisi tanah terminal ini,sekarang kita menunggu dari badan asset saja” Jelas Lapebesi.

Perlu diketahui bahwa Terminal Bus Oebobo sebagai sarana dan fasilitas umum yang hampir setiap 1x 24 jam dikunjungi masyarakat NTT, untuk itu terminal bukan hanya sebagai tempat transit atau singgahan semata namun terminal juga harus menjadi tempat dimana masyarakat dapat belajar dan memperoleh informasi publik terkait perkembangan Negara dan berbagai informasi perkembangan daerah.

Pantauan media Independen Hak Rakyat di terminal ini tidak ditemukan satu poster pun terhadap promosi pariwisata daerah atau informasi lain terkait regulasi perhubungan. (Frengco)***

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

No More Posts Available.

No more pages to load.