Labuan Bajo,HRC- Human trafficking jadi isu pengabdian kepada masyarakat program studi Pastoral Konseling IAKN Kupang, ini disampaikan Ketua Tim PKM Program Studi Pastoral Konseling IAKN Kupang Roberto G Hilly, M.Pd sewaktu menghubungi awak media pasca berlangsungnya kegiatan pengabdian masyarakat di Labuan Bajo, Senin (23/5/2022). Ditambahkannya dalam pelaksanaannya Program Studi Pastoral Konseling IAKN Kupang memilih Labuan Bajo sebagai tempat studi karena Hal ini tentunya didasari oleh Labuan Bajo merupakan salah satu daerah di Nusa Tenggara Timur yang memiliki jumlah pekerja perantau yang cukup banyak, sehingga sangat diharapkan melalui kegiatan ini dapat mempersiapkan mental pekerja perantau untuk meningkatkan penyesuaian kerja dan tidak terdampak human trafficking”. Hadir bersama dalam pelaksanaan kegiatan tersebut Tim yang beranggotakan Sonia Nubatonis, M.Hum; Irene E. Daik, M. Psi dan Yendri Nenoharan (sebagai tenaga kependidikan) serta DR. Hendrik A.E Lao, M.Pd selaku Koordinator Pengabdian Kepada Masyarakat IAKN Kupang.
Globalisasi yang terjadi di dunia ini menjadikan setiap Negara seolah-olah tidak mempunyai batas lagi. Hal ini disebabkan karena adanya transformasi yang begitu cepat khususnya dalam aspek komunikasi. Globalisasi tidak hanya mempunyai dampak yang positif, tetapi juga berdampak negatif, termasuk dalam hal kejahatan. Tak dapat dipungkiri kalau banyaknya kejahatan yang terjadi saat ini dikarenakan adanya globalisasi.
Salah satu bentuk kejatahan yang disebabkan karena adanya globalisasi adalah human trafficking. Kejahatan ini terjadi tidak hanya dalam satu wilayah suatu Negara akan tetapi sudah melewati batas negara. Kejahatan ini melibatkan jaringan internasional. Dengan demikian human trafficking sangat sulit untuk dilacak.
Untuk mengatasi kejahatan human trafficking ini tentunya tidak hanya memberantas mafia yang ada. Intervensi yang paling mudah untuk melawan human trafficking adalah dengan mengatasi faktor penyebab masyarakat mudah untuk dijadikan obyek human trafficking. Banyak faktor yang menyebabkan masyarakt mudah terjerat human trafficking. Akan tetapi semua faktor tersebut bermuara pada masalah kemiskinan. Hal ini terjadi karena human trafficking lebih sering terjadi pada masyarakat yang relatif miskin.
Setiap provinsi di Indonesia merupakan daerah asal sekaligus tujuan perdagangan orang dan Nusa Tenggara Timur (NTT) menempati posisi atas sebagai daerah yang mengalami kasus perdagangan orang. Masuknya NTT dalam zona merah perdagangan orang merupakan suatu hal yang cukup mengejutkan.
Penanganan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) bersifat kompleks. Hambatannya dapat dilihat dari sisi pemerintah dimana masih kurang dan beragamnya pemahaman para pemangku kepentingan tentang kebijakan yang ada, belum meratanya kapasitas dan kapabilitas para pengampu kepentingan di daerah, serta masih kurangnya koordinasi antar pemangku kepentingan terkait. Adapun dari sisi masyarakat, masih tingginya dorongan untuk bermigrasi ke kota atau luar negeri untuk mencari kehidupan yang lebih baik, gaya hidup konsumtif dikalangan remaja, keinginan memperoleh uang secara cepat, dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang bahayanya TPPO yang mengkibatkan masyarakat mudah tertipu oleh tawaran pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Melihat fenomena ini, Program Studi Pastoral Konseling Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang mana untuk tahun ini, dipilih lokasi pelaksanaannya di Jemaat GMIT Gunung Salmon Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat – NTT. Kegiatan yang diperuntukan bagi pekerja perantau ini melibatkan 50 orang peserta dilaksanakan pada 22-23 / 5 / 2022.
Ketua tim PKM yang akrab disapa Robert ini menambahkan, terkait materi yang disampaikan salah satunya adalah materi yang terkait dengan Kesiapan Mental Untuk Meningkatkan Penyesuain Kerja Perantau dengan Point sharing antara lain Makna alkitabiah tentang kerja, Pergumulan pekerja secara umum, Pergumulan pekerja perantau secara khusus, Kerja menurut Alkitab yang merujuk pada pemahaman makna kerja sebagai sumber berkat Allah untuk memenuhi kebutuhan fisik maupun psikologis manusia (Kitab Kejadian : 3) dan beberapa materi yang relevan dengan tema kegiata tersebut. Materi ini disampaikan oleh Irene Elvira Daik, S.Si.Teol, M.Psi. (Eshy)*