Kupang,HRC- Ganasnya Covid-19 dialami langsung pengusaha perhotelan dimana pendapatan menurun drastis dan tentunya menuntut seorang pengusaha perhotelan untuk berpikir keras dan bertindak tegas dalam mempertahankan kelangsungan hidup usaha perhotelan tersebut.
Direktur utama Hotel Yotowawa By Brenton Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (Prov.NTT),Benyamin M Mandala ditemui media Independent Hak Rakyat di hotel Yotowawa By Brenton –penfui Kupang Selasa,(31/8/2021) mengatakan dampak covid-19 sangat dialami langsung industri perhotelan terkhusus dirinya selaku Direktur utama Hotel Yotowawa by Brenton Kupang.
“Memang Covid-19 ini dialami langsung oleh kami pengusaha perhotelan. Hotel ini pendapatannya dari tamu yang menginap namun selama covid-19 sungguh jarang ada tamu menginap di hotel”Ungkap Mandala prihatin.
Lebih lanjut mantan anggota DPRD Kota Kupang periode 2014-2019 ini mengatakan kondisi rill yang dialami saat ini dengan pemberlakuan Pembatasan kegiatan Masyarakat (PPKM) sungguh menjadi kendala serius yang dihadapi industri perhotelan.
Pendapatan industri hotel yang dahulunya menjanjikan kini sangat menurun drastis bahkan berpotensi gulung tikar disebabkan oleh pandemic covid-19 yang masih merajalela.
“kami sungguh kesulitan dalam kaitan biaya operasional hotel. Biaya listrik,air, dan tenaga kerja menjadi beban tanggungan yang tidak ringan dan hal ini harusnya kemana kami mengadu dan harus bersandar?”Kisah Mandala.
Pantauan media Independent Hak Rakyat di lokasi hotel menunjukkan situasi sepih tanpa pengunjung tidak seperti biasa dimasa normal sebelum negeri ini dilanda covid-19. Sehingga oleh Mandala dalam mengatasi biaya operasional harus bertindak bijaksana penuh sikap keberanian mengambil langkah-langkah taktis guna mempertahankan kelangsungan hidup operasional Hotel.
“Terpaksa harus berani mengambil langkah bijaksana dalam mempertahankan kelangsungan hidup hotel ini”Tegas Mandala. (Frengco/Eshy)*