Lewoleba,HRC- Soal mutasi itu urusan pemerintah dalam hal ini Bapak Kadis Pendidikan. Masalah tidak mengindahkan undangan Pemerintah Desa Todanara, itu tidak benar. Serta intimidasi terhadap Staf Guru, saya katakan itu tidak benar. Saya siap dibina, ” jawab Kepala SD Inpres Waiwaru, Aloisius Geleuk melalui whatshap.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata, Anselmus Ola Bahi berjanji untuk melakukan pembinaan terhadap Kepala SD Inpres Waiwaru, Aloisius Geleuk.
Kadis Anselmus Ola Bahi mengatakan hal itu menjawab keluhan warga Desa Todanara, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata terkait “sikap dan perangai” kepala SD Inpres Waiwaru yang cenderung apatis, masa bodoh dan tidak terlibat dalam kehidupan sosial di kampung, termasuk juga sinyalemen sang kepala sekolah yang sering melakukan intimidasi terhadap staf guru setempat.
Bagi Kadis Anselmus Ola Bahi, seorang guru seyogjanya tidak hanya sekedar menjadi guru di depan kelas atau juga di depan murid tetapi juga menjadi guru bagi masyarakat ketika berada di desa.
“Tidak bisa kan. Guru di desa bukan hanya sekedar di depan sekolah. Bukan juga hanya ada di depan murid. Tetapi dia akan kembali juga menjadi guru buat masyarakat. Saya akan bina dia,” tegasnya.
Sementara “terkait” hingar bingarnya” Proyek APBN Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana SD Inpres Waiwaru, Kadis Anselmus Ola Bahi mengakui proyek APBN itu “penuh dengan sejumlah masalah”.
SD Inpres Waiwaru menurut Kadis Ola Bahi termasuk proyek APBN Lembata satu, klaster ini tidak terlalu bermasalah. Justru yang banyak masalah dan gendala itu ada di proyek APBN Lembata dua.
“Kami terpaksa melakukan pendekatan kepada orang tua dan para tukang agar bisa memberikan keluasan kepada kami agar anak anak bisa sekolah. Banyak gaji tukang yang tidak dibayar. Sekolah disegel, “tegas Kadis Anselmus Ola.
Kadis Anselmus Ola Bahi menjelaskan, untuk SD Inpres Waiwaru, sampai dengan kondisi terakhir ini belum juga dilakukan serah terima aset dari Pemerintah Pusat (Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat ) kepada Peemerintah Daerah Kabupaten Lembata.
“Belum bisa dilakukan serah terima karena proyek rehabilitasi dan renovasi itu masih dalam masa pemeliharaan. Yang dilakukan sebatas serah terima sementara agar bisa dipakai untuk belajar, ” tegas Anselmus Ola Bahi.
Sebelumnya, warga Desa Todanara, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata meminta agar Kepala SD Inpres Waiwaru, Aloisius Geleuk untuk pindah. Permintaan ini dipicu sikap dan perangai guru kepala sekolah yang dinilsi cenderung apatis, tidak persuasif bermasyarakat dan tidak aktif terlibat dalam kehidupan sosial di desa.
“Kami minta agar dia pindah. Bagaimana dia bisa berada di sini. Kegiatan desa saja dia tidak ikut. Bahkan ketika Penjabat Kepala Desa Todanara panggil untuk menghadap saja, dia bilang, buat apa saya menghadap. Saya ini pangkat dan golongan lebih tinggi,” tegas warga yang identitasnya dirahasiakan.
Kepala SD Inpres Waiwaru Aloisius Geleuk ketika dikonfirmasi mengatakan kesediaan jika kelak dirinya akan dipanggil dan dibina.
“Saya siap untuk dibina. Soal mutasi itu urusan pemerintah dalam hal ini bapak Kadis Pendidikan. Masalah, tidak mengindahkan panggilan Pemdes Todanara, itu tidak benar. Serta intimidasi terhadap Staf Guru, saya katakan tidak benar,” jawabnya via whatshap. (@lgrod)