Globalisasi membuat permintaan yang besar terhadap para pemimpin hari ini, dan globalisasi yang meningkat diisi oleh politik dan teknologi yang maju membuat permintaan lebih menantang di masa yang akan datang. Kehidupan akan menjadi lebih sederhana apabila globalisasi hanya merupakan tantangan bagi para pemimpin di masa depan, atau globalisasi akan membeku pada waktunya dan tidak akan berkembang lagi. Di samping tantangan di mana para pemimpin akan menghadapinya, ada perubahan simultan dalam wilayah yang lain, dan globalisasi itu sendiri merupakan suatu kecenderungan yang tidak mendatar. Globalisasi akan terus meningkat dan akan berinteraksi dengan perubahan lainnya, sebagai contoh dalam demografi dan frekuensi dan kemampuan mengalihkan pekerjaan di atas karir yang tunggal.
para pemimpin muda dunia mengatakan bahwa dunia yang lebih baik itu adalah dunia yang bersahabat dengan orang-orang lemah dan terpinggirkan. Semua orang harus mendapatkan kesempatan yang sama. Maka sudah seharusnya tugas dan tanggung jawab pemuda di setiap negara untuk membuat tanah tempat tinggalnya menjadi lebih baik, khususnya di era disrupsi dan pengaruh perkembangan teknologi pada zaman revolusi industri dunia.
Pengharapan di Era disrupsi dan hadirnya pemimpin muda berjalan beriringan dan tidak terpisahkan. Milenial dan Gen Z saat ini memiliki peran kunci dalam perkembangan dan pertumbuhan satu wilayah bahkan negara. Banyak kejutan yang telah dilakukan anak-anak muda dalam berbagai bidang pekerjaan.
Mereka bertumbuh dengan inovasi dan akan berkembang dengan jaringan relasi yang baik. Standar baru kepemimpinan mereka mulai diterapkan di berbagai bidang pekerjaan. Anak-anak muda saat ini fokus pada pendekatan people oriented dengan komunikasi dua arah (feedback), fleksibilitas, nilai, dan etika.Kemampuan membangun dan menunjukkan jati diri melalui media sosial menjadi penting di era industri saat ini. Selain mahir dalam penggunaan teknologi, anak-anak muda mengedepankan prinsip kerja dan nilai kerja sama, kolaborasi, fleksibilitas, kerendah-hatian (humility), keterbukaan, dan terbukanya kesempatan untuk belajar serta berkembang. Mereka terbuka terhadap kritik yang membangun dan kemajuan improvement, tanpa mempermasalahkan perbedaan dalam tribe di tempat kerjanya.
Maka ketika semakin banyak talenta-talenta keren, di saat yang bersamaan tugas anak-anak muda di masa depan harus berperan sebagai human accelerator dan personal developer bagi sesama. Bentuk hierarki dan struktur organisasi mesti bergeser lebih proaktif konstruktif.
Melalui efisiensi, organisasi dengan sendirinya menyesuaikan lanskap, jenis pekerjaan dan juga kebiasaan kerja anak-anak muda akan lebih membangun organisasinya dengan hal yang disukai (passion) dan terdapat misi sosial (social purpose) dalam setiap gerak-gerak pekerjaannya.
Style kepemimpinan masa depan
Salah satu kemampuan utama pemimpin masa depan adalah perlu memahami bagaimana cara bereaksi sangat cepat (super fast response) terhadap berbagai hal dalam ruang kendalinya.dari kemampuan komunikasi publik dalam ranah online ataupun offline,Pemimpin masa depan pun lebih berorientasi pada hasil result-goal oriented, tidak selalu mengedepankan prosedur dalam pengambilan keputusan. Menjaga Integritas menjadi kompetensi utama bagi pemimpin masa depan karena segala sesuatu yang berkait dengan pekerjaan menjadi transparan.
Leader harus mendengar, melihat, merasakan dan turun ke medan pekerjaan agar dapat mengambil keputusan dan melihat masalah dengan sebaik-baiknya. Keputusan yang dibuat pun harus dilakukan secara cepat dan tepat.
Kemampuan mengembangkan bakat dan talenta juga merupakan tugas utama mereka, pergerakan dan pergeseran terjadi kian cepat sehingga pribadi yang tidak agile dan tidak mampu beradaptasi dengan cepat dari pemikiran konvensional akan sirna.
Praktik kepemimpinan yang agile menjadi gaya kepemimpinan yang wajib dipraktikkan dalam keseharian pemimpin muda. Menerima perbedaan, terkoneksi sepanjang waktu dengan banyak pihak, mahir mengakomodasi perspektif, mengedepankan kolaborasi lintas lini, hingga meredam ego, menjadi modal penting yang perlu dikuasai dan di aplikasikan dalam setiap aktivitas pemimpin-pemimpin muda masa depan, human-based approach Maka sudah semestinya anak-anak muda atau pemimpin masa depan mampu memanusiakan rekan kerja dengan empati dan mengedepankan budaya apresiatif dalam kehidupannya.
Terakhir, Hadirnya anak-anak muda saat ini ini tidak hanya mengubah peta industri, namun juga pergeseran perspektif, profesi, cara komunikasi, pekerjaan, konsumsi, gaya hidup, sampai pada bertransaksi. Anak-anak muda yang paling siap dan mampu memantaskan diri dengan percepatan dan perkembangan zamanlah yang akan bertahan sebagai pemimpin generasi The Leader of Leaders yang kelak juga diharapkan mampu hadir mempersiapkan generasi terbaik yang mengangkat derajat ibu pertiwi lebih tinggi
Clark G Gilbert, Mark W Johnson & Scott D Anthony mengatakan organisasi dan lembaga membutuhkan pemimpin yang mampu melakukan transformasi ganda (dual transformation), yakni dengan melakukan reposisi dan mengeksploitasi opportunity baru di masa sekarang, sekaligus menciptakan positioning yang tepat untuk menjadi relevan di masa depan.
Dalam situasi seperti ini minimal seorang pemimpin perlu menetapkan arah kebijakan strategis jangka panjang, yang akan tetap relevan bagi pemimpin berikutnya. Kita sudah melihat betapa besarnya biaya jika kita tidak berorientasi pada masa depan. Segala permasalahan kita hari ini sebagian besar akibat kesalahan pengambilan keputusan di masa lalu, atau ketidaksiapan kita di masa lalu dalam mengantisipasi berbagai perubahan.