Kupang,HRC – Kepala Sekolah Menengah Atas Swasta (Kepsek SMAS)Nesi Neonmat Kota Kupang,Simon Nesi,Amd melaporkan pihak Kampus Universitas San Pedro Kupang dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol –PP) Kabupaten Kupang ke pihak Kepolisian RI Polda NTT,Polresta Kupang Kota,Polsek Oebobo dengan isi laporan telah terjadi tindak pidana pencurian yang terjadi hari Sabtu,27 Agustus 2022 sekitar pukul 15.00 wita di gedung kantor bupati lama kelurahan Fontein Kecamatan Kota Raja,Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (Prov.NTT).
Sesuai dengan Laporan Polisi nomor.LP/150/IX/2022/Sektor Oebobo yang diterima Aipda Maulana Adhiyaksa pada Selasa,20 September 2022 pukul 17.00 wita.
Sebelum pihak kepolisian menerima laporan pencurian inventaris sekolah dari Kepsek SMAS Nesi Neonmat Kota Kupang,pertama-tama dari team unit Serse Sekta Oebobo turun langsung melakukan investigasi olah Tempat Kejadian Perkara(TKP).
Pantauan media Independen Hak Rakyat di lokasi menunjukkan adanya sedikit ketegangan antara anggota satpol-pp yang bertugas dengan pihak anggota team kepolisian sekta Oebobo.Situasi tersebut akhirnya mampu dikendalikan team Kepolisian dengan memberikan penjelasan edukatif kepada pihak anggota Satpol-pp sore itu.
Setelah pengambilan data dan dokumen lapangan oleh team unit serse Sekta Oebobo langkah selanjutnya dilakukan registrasi secara resmi dimana pihak kepolisian sekta Oebobo berjanji akan bekerja secara maksimal dalam waktu yang secepatnya untuk mengungkap dan manangkap pelaku pencurian terhadap barang inventaris sekolah.
Kepsek SMAS Nesi Neonmat Kota Kupang,Simon Nesi,Amd kepada Kepolisian mengatakan barang inventaris sekolah yang selama ini tersimpan di gedung lama kantor bupati Kupang dilakukan dengan persetujuan bupati Kupang. Hal ini dilakukan mengingat sekolah ini adalah sekolah swasta yang baru bertumbuh dan memiliki keterbatasan termasuk belum memiliki gedung sekolah sendiri.
“Kita gunakan gedung lama kantor bupati kupang untuk lakukan aktivitas kegiatan pendidikan dengan sebelumnya kita minta ijin pada bapak bupati Kupang. Namun tahun lalu kami diminta dan disuruh bahkan disegel oleh Satpol-PP sendiri dengan alasan gedung itu akan digunakan oleh Kampus San Pedro. Kami terpaksa harus keluar berpidah gedung baru lagi. Dan ketika kami berpidah,inventaris sekolah masih tersimpan rapih disegel dalam ruangan gedung itu.Bahkan jika kami butuh untuk mengambil barang kebutuhan sekolah,kami harus minta ijin pada anggota satpol-pp yang bertugas.Jadi kami percaya bahwa inventaris sekolah aman selama ini” Tandas Nesi dihadapan Polisi.
Nesi juga menambahkan bahwa Sabtu,27 Agustus 2022 dirinya dihubungi oleh pihak kampus San Pedro atas nama Rian selaku koordinator para tukang yang melakukan renovasi terhadap gedung lama kantor bupati Kupang.
“Saya dihubungi oleh Rian untuk datang mengeluarkan barang-barang sekolah. Dan ketika saya bersama para guru datang betapa kagetnya kami bahwa barang-barang sekolah yang selama ini tersimpan rapih dalam ruangan sudah berhamburan. Pintu- pintu ruangan yang tersegel dan terkunci sudah dibuka paksa. Saya akhirya melakukan koordinasi dengan pihak kampus San Pedro namun jawabannya tidak ada kepastian. Karena tidak pasti itulah saya ambil sikap untuk laporkan tindakan pencurian ini” Pungkas Nesi.
Tambah Nesi akibat dari korban tindakan pidana pencurian itu,SMAS Nesi Neonmat Kota Kupang mengalami kerugian puluhan juta rupiah bahkan mendekati ratusan juta rupiah.
“Semua barang yang hilang dicuri terdata dalam sistim inventaris sekolah.Hampir semua alat peraga pendidikan termasuk kostum seragam olah raga sekolah tidak satu biji pun yang ditinggalkan. Saya sangat mengharapkan kepada lembaga Kepolisian untuk mengungkap dan menangkap pelaku pencurian ini” Harap Nesi. (Frengco)*