Lembaga,HRC- Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi NTT Yohanes De Rosari melaksanakan kunjungan “bertajuk” Pengawasan Urusan Pemerintahan di Dusun Honimaga Desa Lamatokan, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Jumad, (11/05/22.
Kehadiran Wakil Ketua Komisi I DPRD NTT Yohanes De Rosari diterima langsung Kepala Desa Lamatokan Yohanes Esmudo Emi dan sejumlah warga
Kunjungan itu selain menyerap aspirasi masyarakat juga sekaligus melihat dari dekat kondisi “sumur bor” yang sudah rusak sejak tahun 2020 menjawab permintaan Kades Lamatokan.
Selain Kades Lamatokan Yohanes Esmundo Emi, sejumlah kepala desa di Kecamatan Ile Ape Timur juga ikut hadir. Antara lain Kades Baolaliduli Donatus Asan dan Kepala Desa Lamau Muslimin Bala.
Hadir juga Ketua BPD Lamatokan Anye Watun dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Dalam pertemuan tersebut, Warga Lamatokan yang diwakili Tobias Eken meminta “pertolongan” Yohanes De Rosari untuk melakukan komunikasi dengan Pemprov NTT demi mengatasi kerusakan sumur bor di Desa Lamatokan.
Menurut Tobias, sumur bor ini dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi NTT, tetapi untuk jaringan atau intalasi pipa ke 3 dusun lain dialokasikan melalui dana desa.
Tobias mengatakan sumur bor ini telah menjadi alternatif bagi warga terutama untuk mandi, cuci dan kebutuhan lain, sedangkan untuk air minum, warga setempat mengambil air dari bak penampung air hujan atau beli dari mobil tangki.
“Sejak tahun 2020 sumur bor mengalami kerusakan dan tidak berfungsi lagi. Kami minta tolong agar Bapak Yohanes tolong bantu kami. Tolong perbaiki sumur bor kami,”tegas Tobias.
Kades Lamatokan, Esmundo menggambarkan, sejak sumur bor rusak, warga ambil air dari dua sumur gali masing – masing sumur Watantuan dan sumur Lewotukan sebagai alternatif MCK, sedangkan air minum dari air hujan yang ditampung dalam bak atau beli dari mobil tangki air.
“Saya mohon Bapak Yohanes bantu kami di Lamatokan. Tolong urus kami punya sumur bor,”Tegas Esmudo.
Esmudo mengatakan, dirinya telah melayangkan surat sebanyak 2 kali kepada Pemprov NTT minta agar segera menugaskan teknisi untuk memperbaiki sumur bor tetapi belum ada jawaban.
“Kali ini saya titip lagi, saya kirim lagi surat kepada Pemprov NTT melalui Bapak Yohanes untuk ditindaklanjuti. Semoga berhasil,” Tegas Esmundo.
Selain sumur bor, aspirasi lain yang menguat dalam forum itu antara lain tentang “muro” atau zona larangan bagi nelayan mencari ikan pada area tertentu, soal batas desa, juga pemekaran wilayah desa dan relokasi bagi desa terdampak erupsi dan banjir bandang.
Wakil Ketua Komisi I Fraksi Partai Golkar Yohanes De Rosari secara politis, diplomatis mengakomodir aspirasi warga untuk dikomunikasikan dengan instansi terkait terlebih dengan Gubernur NTT Viktor Bengtilu Lasikodat untuk mendapatkan solusi.
Usia dialog, De Rosari melihat langsung sumur bor yang rusak itu. (@lgrod)