LEWOLEBA,HRC- Prokompim Setda Lembata – Dalam rangka menyongsong Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ke-63, pada 2 Mei 2023 yang akan datang, Penjabat Bupati Lembata, Drs. Marsianus Jawa, M.Si melaunching “Rally Wisata Bahari Pesona Empat Teluk Tahun 2023” sekaligus membuka dengan resmi Expo SMK/SLB dan Karnaval Budaya, di lokasi pelataran depan ex-kantor Bupati Lembata, Lewoleba, Kabupaten Lembata, Jumat (28/4) sore.
Bupati juga mengingatkan panitia untuk tidak membatasi kreativitas anak. Hal ini ia sampaikan ketika pentas drumband sedang berjalan, panitia membatasi waktu tampil karena acara launching molor.
Kegiatan launching, expo dan karnaval budaya yang dipadukan ini, diawali dengan pernyataan launching dan pembukaan oleh Bupati Lembata.
Bupati, dengan memohon Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, serta restu leluhur Lewotana/Leuauq Lembata, dengan ini, ia membuka dengan resmi “Rally Wisata Bahari Pesona Empat Teluk Tahun 2023” sekaligus membuka dengan resmi Expo SMK/SLB dan Karnaval Budaya, di Kabupaten Lembata, yang ditandai dengan penekanan tombol sirene.
Bupati merasa terhibur dengan penampilan drumband dari anak-anak sekolah yang dengan kreativitasnya berusaha tampil memukau.
Walau demikian, ia juga merasa sedikit terganggu karena atraksi drumband anak-anak telah dipersiapkan jauh hari harus dibatasi 3 menit karena persoalan waktu. Ini yang menurut Bupati tidak tepat. Bupati menghendaki agar anak-anak bebas mengeksplorasi dirinya. Bebas berkreasi, melalui tampilan drumband kebanggaan sekolahnya. Bupati ingatkan supaya, kejadian ini tidak diulangi lagi, karena moment seperti inilah anak-anak itu belajar.
Seirama dengan pernyataan Bupati Jawa, Kadis Pendidikan Kabupaten Lembata, Anselmus Asan Ola menjelaskan bahwa karnaval ini merupakan bagian dari proses pembentukan karakter anak-anak.
“Jadi bagaimana mereka latihan sekian lama, mereka punya kepercayaan diri dibentuk disitu untuk tampil di depan umum. Terus kesabaran mereka juga diuji disini. Jalan begitu panjang dari titik start untuk sampai disini, butuh kesabaran ekstra. Nah, itu bagian dari proses pembentukan karakter anak,” jelas Kadis Ola.
Karena itu, melalui tema, “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar” dengan menampilkan lomba paduan suara, menyanyi solo, tari berpasangan, debat bahasa Inggris, debat bahasa Indonesia, karya tulis ilmiah, cipta dan baca puisi antar pelajar SMA/SMK, ekspo SMA/SMK, di Kabupaten Lembata, pemerintah ingin merangsang dan memotivasi siswa agar segera keluar dari sona nyaman. Sona dimana siswa diperhadapkan dengan rutinitas-rutinitas monoton di dalam kelas.
Pemerintah juga melalui moment ini, ingin mendorong talenta-talenta muda Lembata untuk boleh berkreasi, mengembangkan bakat dan kemampuan diri, sehingga diharapkan nantinya muncul gagasan-gagasan ataupun inovasi-inovasi baru di kalangan anak-anak muda milenial Lembata. Dan pada akhirnya diharapkan mereka mampu menjawab tantangan dan perubahan yang begitu cepat dari dunia yang semakin canggih ini.
Maka dari itu, untuk boleh memaknai hajatan besar Hardiknas di Lembata ini, panitia dalam laporannya menyampaikan empat poin penting yang menjadi tujuan dari kegiatan ini, yakni: pertama, mengingatkan kembali akan filosofi perjuangan Kihajar Dewantoro dalam meletakkan dasar dan arah pendidikan bangsa.
Kedua, meningkatkan rasa nasionalisme di kalangan insan pendidikan. Ketiga, memperkuat komitmen seluruh insan pendidikan akan penting dan strategisnya pendidikan bagi pembentukan karakter. Keempat, memperkenalkan pariwisata Lembata baik dalam negeri maupun luar negeri.
Keempat poin penting ini harus menjadi pemahaman kita bersama.
Karena itu, kegiatan ini didesain dengan melibatkan Kepala Sekolah, guru dan siswa, baik di tingkat TK/PAUD, SD, SMP maupun SMA/SMK serta SLB di Kabupaten Lembata, untuk menemukan jati diri anak-anak.
Adapun sumber dana, berasal dari dana BOS masing-masing satuan pendidikan dan Dana Alokasi Umum (DAU) tahun anggaran 2023.
Kegiatan ini sendiri, diawali dengan parade karnaval budaya, mengambil dua titik start keberangkatan yakin titik start pertama berada di simpang lima Wangatoa dan titik start lainnya berada di depan Rumah Sakit Damian Lewoleba.
Dari kedua titik start ini, peserta karnaval kemudian bergerak menuju ex-kantor Bupati Lembata, tempat diselenggarakannya acara.
Sebagai informasi, ada 32 sekolah yang turut ambil bagian dalam kegiatan karnaval budaya kali ini.
Selain karnaval budaya, siswa SMA/SMK serta SLB juga menampilkan produk hasil kerajinan tangan, olahan dan produksi yang ditampilkan pada setiap stan yang ada.
Karena itu, Bupati Jawa berkesempatan meninjau setiap stan yang dipamerkan. Ia merasa senang atas pencapaian yang telah dibuat oleh siswa. Ia ingin hal ini terus ditingkatkan sehingga menghasilkan produk yang semakin berkualitas, yang kompetitif, yang bisa bersaing dengan daerah lain.
Terlihat Kapolres Lembata, AKBP Vivick Tjangkung juga hadir saat itu. Para Kepala Sekolah, guru dan orang tua siswa juga nampak hadir memberikan semangat pada putra-putrinya. (Prokompim Setda Lembata)