Kupang,HRC- Menjalani kehidupan penuh refleksi menjadi bagian utuh dari kehidupan manusia.
Jika seorang filsuf Renatus Kartusius dengan loncatan idenya ” cogito Ergo Sum” saya berpikir maka saya ada maka oleh seorang mantan kondektur dan penjual kue keliling kampung di negeri sandel Wood Melkianus Lubalu mengartikan hidup sebagai Keindahan yang harus dijalani dari hal yang kecil dan sederhana. ” The small is beautiful” kecil itu indah menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas menggapai hal besar yang luar biasa.
Melkianus Lubalu terlahir dari keluarga sederhana namun refleksi dan penghayatan hidup seorang Melkianus Lubalu menghantarnya menuju pencapaian satu titik kesuksesan yang kini oleh bangsa dan negara menyebutnya Mitra dalam pembangunan negeri dan tanah air.
Melkianus Lubalu berdasarkan pengalaman perjuangan masa kecil di desa menjadikan dirinya tumbuh menjadi seorang pemimpin yang dapat menghidupkan ribuan tenaga kerja di Negeri ini khususnya di daerah NTT.
” Karena awalnya saya susah maka saya bekerja keras, ulet,jujur dan tekun berdoa sehingga Tuhan berkati saya” Ungkap Lubalu ketika berjumpa dengan Hak Rakyat.
Dalam perjalanan merintis usaha,Lubalu memandang bumi ini sebagai ibu yang mengandung,yang memelihara dan membesarkan penuh keindahan cinta disitulah tercipta kedamaian dan keindahan lestari yang membahagiakan setiap mata yang memandang.
Maka nama Bumi Indah menjadi pilihan nama bagi perusahaan yang didirikan saat itu.
PT. Bumi Indah menjadi induk perusahaan yang dapat menaungi beberapa CV dan PT semua dibawah kepemilikan Melkianus Lubalu.
Meskipun kini Melkianus Lubalu menjadi seorang Direktur Utama namun penghayatan dirinya terhadap kehidupan yang sederhana, berbagi dengan sesama, adil dan jujur terhadap pekerja serta tetap rendah hati adalah bahagian yang sangat menyatu dengan diri seorang Melkianus Lubalu.
“Setiap kita dipanggil untuk turut membangun sesuai tugas dan pekerjaan masing- masing kita dengan penuh rasa cinta dan tanggung jawab” Pesan Lubalu. ( team)*