Kupang,HRC- Sebagai orang Sumba sudah pasti sangat merasakan kehilangan atas kepergian salah satu Putera terbaik Sumba Almarhum Domu Warandoy,SH,M.Si yang saat ini sedang menjalankan tugas sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tenggara Timur (Prov.NTT).
Domu Warandoy,SH,M.Si baru menjalankan tugas sebagai Sekda Prov.NTT tertanggal 13 Juli 2022 dan meninggal dalam peristiwa kecelakaan lalulintas tunggal (Laka tunggal) pada Minggu ,(2/10/2022) pukul 2.00 wita dini hari di jalan Frans Seda Kota Kupang.
Peristiwa iman yang tidak terduga ini menjadi tanda tanya dan keheranan bagi banyak orang terutama bagi keluarga termasuk gubernur NTT,Dr.Victor Bungtilu Laiskodat,SH,M.Si dan seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Prov.NTT.
“Mengapa Tuhan begitu cepat memanggil orang yang saat ini sangat saya butuhkan dalam membangun daerah ini? Saya keliling seluruh NTT dan berhadapan dengan banyak orang namun saya belum pernah berjumpa dengan seorang ASN yang hebat seperti Almarhum Domu Warandoy ini. Itu sebabnya mengapa saya angkat dia menjadi Sekda NTT” Ungkap Laiskodat dalam sambutan pelepasan jenasah Domu Warandoy di lantai satu ruang loby Sasando.Selasa(4/10/2022).
Lebih lanjut Laiskodat mengatakan jauh sebelum dirinya menjadi gubernur NTT sudah ada perkenalan yang sangat dekat antara Laiskodat dan Alm.Domu Warandoy. Inilah yang menjadi alasan mendasar Alm.Domu Warandoy terpilih menjadi Sekda NTT.
Sementara mewakili masyarakat Sumba Raya,Melkianus Lubalu kepada media ini mengatakan sebagai orang Sumba tentunya sangat terpukul dengan peristiwa kematian Alm.Domu Warandoy.
“Sebagai manusia biasa sudah pasti kami orang Sumba sangat sedih dan merasa sangat kehilangan dengan peristiwa kematian putera terbaik Sumba ini. Saya ketika mendengar peristiwa duka ini pada minggu dini hari, saya langsung berangkat kesinih untuk turut hadir merasakan langsung duka ini” Ungkap Direktur utama PT.Bumi Indah Group ini.
Lebih lanjut Lubalu mengatakan sebagai orang Sumba secara keseluruhan mengalami duka yang sangat mendalam namun hal ini juga perlu dilihat dari segi iman dimana kehidupan dan kematian merupakan satu-kesatuan.
“Saya atasnama masyarakat Sumba dan seluruh tokoh adat,tokoh masyarakat dan juga tokoh agama berduka cita yang mendalam atas berpulangnya saudara kami alm.Domu Warandoy. Sungguh saat ini kami berduka dan sangat berduka” Kata Lubalu.(Frengco)*