Kupang, HRC- Dewan Pengurus Harian Kamar Dagang Indonesia (Kadin) NTT dipimpin oleh Ketua Umum Kadin, Bobby Liyanto bertemu dengan Konsulat Jenderal (Konjen) India di Bali bersama team, Ibu Neeharika Singh.
Tujuan kegiatan ini untuk membahas Tugas Konjen India di Bali, tukar pendapat dalam investasi ekonomi di hotel sotis Kupang Rabu,(15/3/2022).
Hadir bersama Ketum Kadin, Ketua Kadin Manggarai Barat Charles Angliwarman dan Pengurus Harian Kadin NTT, Koordinator WKU Dr. Semuel Litik, Bpk. Yusak Benu, Bpk. Christoper Samara dan juga beberapa WKU yaitu Bpk. Tony Pitoby (bidang Internasional), Ibu Feby Nitte (bidang pengembangan otonomi daerah), Ibu Eveline Mauboy (bidang Pemberdayaan Perempuan), dan Bpk. Mercy Siubelan (Direktur Executive).
Dalam pertemuan tersebut, Konsulat Jenderal memberikan apresiasi atas kesediaan pertemuan tersebut. Ia menjelaskan bagaimana tugas dari Konsulat Jenderal India di Bali untuk menghubungkan 19 wilayah Provinsi di bawah Beliau. Dan dalam penyampaiannya juga, Ia meminta masukan-masukan tentang bidang ekonomi, investasi dan apa yang bisa dikerjakan dengan pemerintah India dan CCI India (Kadin di India).
Pada kesempatan tersebut, Ketum Kadin NTT, Bpk. Bobby Lianto menyampaikan bahwa selama ini ada 2 komoditi yang terlacak diekspor dan dibeli oleh para pembeli di India yaitu:
1. Jambu mete, kebanyakan dari flores timur. Banyak pembeli dari India yang datang langsung tetapi selama ini produksi dari NTT tidak tercatat sebagai ekspor dari NTT karena semua produk komoditi diekspor melalui Jawa Timur dan Sulawesi Selatan (Makassar).
2. Pinang, banyak yang diekspor ke India tetapi juga melalui Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
Sehingga, Konsulat Jenderal menanyakan apa harapan Kadin terkait hal itu, dan Ketum Kadin menyampaikan bahwa “Kami mengharapkan investor untuk membuka pabrik atau industri mete atau pinang di NTT, dan kami siap untuk mendukung agar investasi tersebut menarik bagi investor bekerja sama dengan pengusaha lokal.
Kami bisa menjamin komoditi-komoditi yang ada di NTT dapat tersalurkan kepada pabrik tersebut. Selama ini Kadin NTT mengharapkan bahwa telah bertahun-tahun NTT hanya keluar raw material (bahan baku komoditi mentah) untuk keluar ke Provinsi lain sehingga nama Jawa Timur dan Sulawesi Selatan mendapatkan keuntungan dari itu. Tetapi, kali ini kami bekerja keras untuk mengundang investor untuk dapat membuka industri tersebut di NTT sehingga ekspornya bisa dilakukan langsung dari NTT.
” Kami harapkan industri ini ada di NTT sehingga bernilai tambah untuk pembangunan ekonomi dan kebangkitan ekonomi di NTT, seperti yang terjadi pada rumput laut, di mana sudah dilakukan pembangunan beberapa pabrik di NTT agar dapat menambah nilai tambah dari produk yang keluar dari NTT” Pungkasnya.