Kupang,HRC – COVID -19 telah membawa perubahan total bagi tatanan hidup manusia. Kebiasaan lama harus perlahan-lahan harus ditinggalkan dan berlakunya satu system tatanan hidup baru yang menuntut niai adaptatif dari setiap orang.
Covid-19 menjadi musuh sekaligus sahabat dimana setiap orang harus berjuang hidup berdampingan dengan tetap mentaati aturan protocol kesehatan (Prokes). Benar memang ketaakuttan dan kecemasan menghantui setiap pribadi namun kecemasan dan ketakutan yang berkelebihan itu dapat berpotensi mendatangkan penyakit lain selain covid-19.
Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) penangganan covid-19 Provinsi Nusa Tengara Timur, David Alexander Mandala S.Kep Ns,M.Kes ditemui tim media di ruang kerjanya di Dinas Kesehatan Prov.NTT mengatakan Angka Kasus Covid-19 terakhir total pasien yang terkonfirmasi positif covid-19 sebanyak 8.086, pasien yang sembuh 5.161 dan pasien yang masih dirawat dan isolasi mandiri sampai saat ini sebanyak 2.716, dan pasien yang meninggal dunia sebannyak 209 (Data, jumat.19/2.2021)
Lebih lanjut Mandala mengatakan dari posisi kasus Covid-19 50% nya berada di kota kupang dan syukur berkat kerja keras dan dukungan semua Tim Satgas Covid -19 baik Provinsi maupun kota dapat menurunkan angka penderita Covid yang cukup signifikan. “ Memang kita tahu kasus Covid-19 hampir 50% ada di Kota Kupang dan syukur bahwa saat ini berangsur-angsur angka Covid menurun” tutur Mandala.
Menjawab media ini terkait informasi yang berkembang luas ditengah masyarakat terkait pasien yang bukan covid namun ketika berada di Rumah sakit pasien tersebut didiagnosa sebagai pasien covid tidak lain, Mandala menegaskan bahwa isu dan informasi itu benar, alasannya bahwa pasien dengan diagnose yang bukan covid namun ketika berada di Rumah sakit imun tubuh dari si pasien tersebut menurun maka disitulah potensi pasien tersebut terkonfirmasi covid-19.
“Isu itu benar dikerenakan pasien yang sebelumnya bukan covid-19 namun dalam jangka wakktu beberapa lama berada di Rumah sakit pasien tersebut berpotensi terkena covid-19 karna imun tubuh lemah” jelas Mandala.Selain itu Mandala juga menambahkan bahwa isu atau informasi miring yang beredar dimasyarakat umum tentunya membutuhkan wadah atau media untuk mengedukasi masyarakat sehingga masyarakat umum dapat tahu secara jelas dan benar terhadap setiap peristiwa khusus perkembangan Covid-19 di NTT.
“ Kita membutuhkan media untuk membantu menginformasikan perkembangan Covid-19 di NTT. Dan kita berharap agar setiap pemberitaan harus bersumber dari sumber yang benar dan cara menginformasikan pun harus baik dan benar sehingga tidak menimbulkan kecemasan social yang berkelebihan bagi masyarakat NTT” pinta Mandala.
Mandala mengatakan kinerja dan kemampuan kerja Satgas Covid-19 khusus untuk pemerintah provinsi NTT sungguh memberikan perhatian penuh . Hal ini terwujud melalui kesiapan pemerintah provinsi menyediakan mobil PCR yang merupakann salah satu bentuk kerja sama Dinas Kesehatan provinsi NTT dengan BPTKW Surabaya untuk meningkatkan testingnya. Disamping itu, pada bulan Maret didatangkan lagi mobile PCR milik pemerintah Provinsi NTT, dan juga kita akan aktifkan beberapa Laboratorium (Lab) yang mempunyai mesin PCR. Jadi kapasitas testing kita diharapkan bulan maret sudah 6.100 lebih per minggu warga yang bisa ditesting, berarti kita sudah diatas standar WHO. Karna standar WHO 1/1000 dari jumlah penduduk yang ada. jumlah penduduk kita berjumlah 5,4 juta ,testing yang harus dilakukan 5.400 per minggu. Kenyataan sekarang 2000an per minggu dan selisihnya masih terlalu jauh, sehingga dengan meningkatkan alat-alat testing PCR ,mobile PCR kapasitas testing meningkat.
Diakhir dialog khusus ini Mandala, menghimbau kepada seluruh masyarakat NTT untuk senantiasa mematuhi Prokes yakni rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker. Mengurangi aktivitas di luar apabila tidak terlalu menuntut ddan berdiam di rumah dan tetap mematuhi anjuran pemerintah sebagaimana yang selama ini diterapkan. (Frondes)