Kupang,HRC- MESKI miris, SMPS Nesi Noeomat terus saja melaksanakan kegiatan belajar mengajar memanfaatkan rumah kontrakan dan rindangnya pohon (di bawah pohon) sejalan dengan adagium klasik bekal ilmu lebih berguna dari pada bekal harta.
Sekolah Menengah Pertama Swasta (SMAS Nesi Neonmat ini terletak di Kota Kupang merupakan salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SMP di wilayah yuridiksi Pasir Panjang, Kec. Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur dan berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kepala SMAS Nesi Neonmat Kota Kupang, Simon Nesi,A.md kepada Media Independent Hak rakyat mengatakan meski siswa-siswinya belajar dengan kondisi bangunan sekolah yang memprihatinkan, menggunakan rumah kontrakan dan belajar di bawah pohon, namun siswa siswi terus saja memaknai proses itu sebagai jalan panjang meraih cita-cita, karena itu siswa siswi tidak pernah patah semangat siswa-untuk terus giat belajar.
Simon Nesi,A.Md mengungkapkan sekolah yang dipimpinnya memiliki 115 siswa, dengan 17 orang tenaga pengajar dengan status tenaga kontrak swasta.
“Saat ini kami hanya menggunakan 4 ruang kelas yang jauh dari kata layak. Sementara kelas lain yang tidak mendapat ruang terpaksa menumpang di bawah pohon,’tuturnya.
“Jadi ya cuma empat ruang kelas yang bisa dimanfaatkan. Itu pun sangatlah jauh dari kata layak karena ruangnya cukup terbatas. Khusus 1 kelas lainnya itu kita di bawah pohon agar siswa tetap bisa melakukan aktivitas belajar,” ungkapnya menambahkan.
Kapala bidang Dinas pendidikan dan Olahraga Kota Kupang, Pembinaan Pendidikan Dasar, Okto Naitboho, via telepon seluler mengakui proses kegiatan belajar mengajar tatap muka di SMP Nesi Neonmat selain masih menggunakan sebagian rumah kontrakan tetapi juga SMP ini masih ‘tersandung’ status kepemilikan tanah yang sampai saat ini belum ada kejelasan.
Lebih lanjut Perintis dan pendiri SMPS-SMAS Nesi Neonmat Kota Kupang menjawab media ini terkait kiprah SMPS- SMAS Nesi Neonmat Kota Kupang.
Nesi mengatakan untuk saat ini SMPS-SMAS Nesi Neonmat belum mengantongi ijin operasional sehingga dalam pertanggungjawaban administrasi masih menggunakan nama SMPS Taruna.
“Saya sudah berupaya untuk mengurus ijin operasional SMPS Nesi Neonmat namun pihak Dinas Pendidikan Kota Kupang masih belum mengeluarkan ijin dengan alasan bahwa sekolah harus memiliki lahan tersendiri. Jawaban Dinas Pendidikan Kota Kupang inilah yang membuat sampai saat ini SMPS Nesi Neonmat belum mengantongi ijin operasional,” tandas Nesi.
Nesi menambahkan bahwa untuk lahan yang akan dibangun sekolah sudah ada tinggal menunggu waktu yang tepat untuk membangun.
“kami hanya mencoba menyesuaikan dengan kondisi ini dengan memaksimalkan semua yang ada sehingga KBM terus berjalan dengan baik”
“Lahan kita sudah ada, hanya menunggu waktu untuk membangun,” tambahnya.
Menjawab masalah ini dinas pendidikan dan provinsi NTT, Linus Lusi,S.Pd,M.Pd mengapresiasi semangat SMPS-SMAS Nesi Neonmat dalam kepedulian terhadap sektor pendidikan dalam nuansa keterbatasan sarana prasarana.
” Kita dorong agar pemenuhan sarana prasarana secepat dilakukan dengan sumber dana tersedia di kementrian Pendidikan dalam skema Dak, pemilik yayasan dapat siapkan tanah ,untuk memperoleh RKB bukan hal yang sulit. Jelas Lusi.
Diakhir dialog Nesi mengharapkan agar mendapat kepastian proses penerbitan sertifikat tanah dapat diproses dengan cepat oleh Pertanahan sehingga dapat membangun di lokasi tanah sendiri.
( Eshy)