Kupang,HRC- Badai siklon seroja sungguh memporak-porandakan NTT baik tanaman perkebunan,bangunan gedung fasilitas umum maupun bangunan rumah masyarakat tidak luput dari amukan badai siklon seroja.
Gedung lantai empat Dinas Pekerjaan umum & Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Nusa Tenggara Timur (Prov.NTT) juga terdampak badai siklon seroja (minggu,4/4/2021)dini hari.
Gedung yang sangat megah ini mengalami kerusakan berat yakni bubungan atap dan plafon lantai empat ambruk total.
Pantauan media Independen Hak Rakyat di lokasi menunjukkan adanya kerusakan berat pada beberapa ruang yakni plafon lantai empat yang ditempati bidang Bina Marga serta ruang kerja kepala dinas dan beberapa titik lain pada bangunan tersebut ikut terdampak.
Kepala dinas PUPR Prov.NTT,Ir.Maksi Y.E.Nenabu,MT kepada media ini senin,(19/4/2021) menjelaskan terkait kerusakan gedung dinas PUPR akibat badai siklon Seroja 4 April 2021. Menurut Nenabu pihak dinas PUPR telah melaporkan kondisi kerusakkan gedung dinas PUPR ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana(BNPB) namun hingga kini pihak dinas masih menunggu tindak lanjut laporan tersebut dari BNPB.
“Saya sudah melaporkan kerusakkan gedung ini ke BNPB,kami masih tetap menunggu tindak lanjut dari BNPB terhadap laporan kami. Namun tidak menutup kemungkinan untuk kami segera mengambil sikap untuk merenovasi gedung ini karena hampir seluruh gedung ini mengalami kerusakakan”Jelas Nenabu.
Nenabu yang kini berpindah ruang kerja di ruang kerja sekretaris dinas dapat menujukkan beberapa titik kerusakkan pada gedung megah itu.
“Hampir semua plafon di gedung ini alami bocor,ini harus segera diatasi karena kita butuh rasa nyaman dalam bekarja”ungkap Nenabu sambil menunjuk beberapa titik kerusakkan gedung itu.
Menjawab media ini terkait situasi kerja para pegawai Dinas PUPR NTT tidak lain Nenabu mengatakan khusus untuk staff bidang Bina Marga yang menempati lantai empat yang mengalami kerusakkan parah dimana seluruh plafon runtuh serta masuknya air hujan membasahi berkas-berkas kerja para staff sehingga untuk sementara waktu para staff bekerja paruh waktu mengingat ruang kerja sedang mengalami kerusakkan.
“ Staff di bidang Bina Marga sedang tidak bisa bekerja dengan baik karena semua plafon runtuh dan ruang kerja mereka kemasukkan air hujan”tutur Nenabu. (Frengco/Esy)*