Kupang,HRC – Peristiwa dua ribuan tahun silam di Timur Tengah dimana Yesus diagungkan sebagai Raja orang Yahudi menjadi acuan dalam perjalanan Iman orang beriman yang dapat ditafsir dari berbagai sudut pandang dimensi hidup manusia.
Dipuji tidak merasa bertambah dan dihini juga tidak terasa berkurang menjadi sifat dasar Illahi dan sulit ditemukan dalam sifat insani.
Demikian homily Romo Tony Kobesi,Pr dalam memimpin perayaan ekaristi minggu palem di Kapela St.Agustinus Bello Paroki St.Fransiskus Asisi BTN Kolhua Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.Minggu,(2/4/2023).
Dalam kotbahnya dihadapan ribuan umat, RD.Tony mengangkat hal fundamental sebagai prinsip hidup yang tidak terabaikan dalam setiap perjuangan kehidupan manusia. Dimana pujian dan penderitaan merupakan hal yang sulit terpisahkan.
“ Hidup di dunia ini adalah bentuk dari sebuah peperangan,sebuah perjuangan hidup dari setiap kita untuk mempertahankan hal yang baik dan benar. Dunia ini tempat perang.masing-masing kita berperang melawan hal yang tidak benar” Tandas RD.Tony dalam homilinya.
Lebih lanjut RD.Tony menambahkan bahwa peristiwa bersejarah dimana Yesus memasuki kota Yerusalem dengan sorak-sorai dan pujian yang luar biasa,diterima sebagai Raja orang Yahudi tidak cukup berhenti pada titik itu.Namun merupakan sebuah langkah awal untuk memasuki peristiwa penderitaan bahkan kematian pada kayu palang penghinaan.
“Ketika Yesus diterima di Yerusalem sebagai raja orang Yahudi,semua orang membentangkan pakaian dijalan yang dilewati Yesus. Teriakan dan sorak-sorai bahwa Yesus adalah raja berkumandang di seluruh penjuru Kota Yerusalem namun ketika Yesus diadili dihadapan Pilatus,tidak satu pun diantara orang itu yang dapat membela Yesus” Ungkap RD.Tony mengutip injil bacaan hari itu.
Kegiatan misa minggu palem pada Kapela Stasi St. Agustinus Bello dibagi dua sesi dimana misa pertama dimulai pukul 7.00 wita dengan perarakan dari Biara Susteran SsPs Bello menuju Kapela dan misa kedua pukul 8.30 wita.
Pantauan media ini pada perayaan ini dimana umat katolik sangat antusias menghadiri perayaan ekaristi ini. Ribuan umat katolik di bello dan sekitarnya memanfaatkan momen ini sebagai momen pembaharuan iman. (Team)*