Lembata,HRC- Kerusuhan suporter dalam laga Perseftim Flores Timur kontra Perse Ende menjadi perhatian serius pemerhati bola se-NTT. Akibat ulah anarkis suporter Perseftim yang tidak bertanggungjawab ini wajah sepakbola NTT kembali tercoreng.
Menyikapi permasalahan ini, Asprov PSSI NTT kemudian melakukan konfrensi pers. Dari hasil konferensi pers yang digelar pengurus Asprov PSSI NTT, di aula hotel Palm Lembata, Jumat (23/9) malam, ada 2 poin penting yang telah diambil oleh Komisi Disiplin Asprov PSSI NTT.
Pertama, terkait hasil laga terakhir antara Perseftim Flores Timur vs Perse Ende. Diputuskan, tim Perse Ende sebagai pemenang dengan skor tetap 1-0 dan berhak melaju ke babak semifinal Liga III ETMC Lembata.
“Keputusan ini sesuai Peraturan Umum Pertandingan PSSI Pasal 20 tentang Keadaan memaksa ayat 7 menyatakan bahwa pertandingan yang terhenti oleh suatu sebab yang tidak dapat dihindarkan seperti lapangan tergenang air, cuaca buruk, gangguan penerangan lampu stadion, gangguan penonton dan atau gangguan keamanan, apabila waktu pertandingan tersisa 10 menit atau kurang dari 10 menit maka pertandingan tersebut dinyatakan selesai dan tidak perlu dilanjutkan,” tegas Lukman Hakim, Ketua Komisi Disiplin Asprov PSSI NTT.
Kedua, terkait kerusuhan suporter saat laga antara Perseftim Flores Timur vs Perse Ende, keputusannya belum bisa diambil saat ini. Sambil menunggu selesainya kompetisi Liga III ETMC XXXI Lembata digelar, kami juga masih perlu pendalaman atas temuan-temuan dilapangkan untuk menghasilkan sebuah keputusan yang tepat.
Karena itu, pihaknya malam ini hanya memberikan keputusan terkait pertandingan antara Perse Ende vs Perseftim Flores Timur.
“Fokus kita adalah memutuskan pertandingan antara Perse Ende dan Perseftim Flores Timur. Sementara hukuman lanjutan kami tidak bisa memutuskan disini karena mesti ada rapat bersama di tingkat pengurus yang dilakukan di Kupang”, kata Lukman Hakim.
Dia kemudian menyampaikan fakta lapangan, bahwa sesuai laporan dari pengawas pertandingan serta bukti rekaman video dari panitia pelaksana terlihat telah terjadi aksi pelemparan botol- botol air mineral, batu dan lain-lain ke dalam lapangan serta pengrusakan fasilitas Gelora 99 secara masal oleh suporter Perseftim sehingga pertandingan terhenti dan tidak dapat dilanjutkan karena alasan keamanan.
Seperti diketahui, awal sebelum terjadi kerusuhan, pada menit ke-23 penyerang Servis dari Perse Ende berhasil menjebol gawan Perseftim Flores Timur hingga skor berubah 1-0. Namun menjelang akhir laga, tepatnya di menit ke-83 terjadi insiden amuk massa oleh suporter Perseftim. Alhasil pertandingan pun dihentikan.
Karena itu, Pihak Asprov PSSI NTT malam ini hanya memberikan keputusan terkait pertandingan antara Perse Ende vs Perseftim Flores Timur.
“Dengan demikian Perse Ende melaju ke semifinal, bersama ketiga tim lainnya yang sudah pasti lolos yakni Persebata Lembata, Perserond Rote Ndao dan Persim Manggarai” kata Wasekjen PSSI NTT, Piter Fomeni dalam jumpa pers. (Sultan)