Malaka, HRC- Klarifikasi Kepsek SDI Betun Kota, Yustina Bete terkait tuduhan penganiayaan staf guru.
Yustina mengatakan dirinya hanya mengontrol kedisiplinan di pagi itu.
“Mungkin cara saya di anggap menyinggung perasaan mereka, “sejujurnya saya tidak melakukan penganiayaan, “apalagi seret seperti yang dikatakan itu” tandasnya.
Kepsek yang akrab disapa Ibu Yus itu membeberkan kronologi dipagi itu.
cuaca gerimis sehingga ia menghimbau kepada guru-guru agar mengarahkan siswa-siswi untuk masuk ke Depan kelas masing-masing, agar tetap melakukan apel pagi yang merupakan bagian dari kedisplinan di sekolah.
Pada saat itu masih ada anak-anak atau siswa-siswi lain masih berada di luar dan terkena gerimis, sehingga dirinya menghimbau kepada Stafnya Atas Nama Ibu Kandida agar mengarahkan anak-anak masuk kedepan kelas.
“Saya biasanya panggil pake mic, bukan baru hari ini tetapi sudah lama kita pake itu” kata Yustina.
Kepsek SD BETUN KOTA itu lalu memanggil stafnya atas nama ibu Kandidat untuk mengarahkan anak-anak masih diluar kena hujan gerimis.
“dia langsung sambar saya, teriak saya, baru jadi kepala sekolah tiap hari marah-marah sambil jalan, dan setelah itu saya diam, saya ke guru lain dan menghimbau agar Minggu depan tetap melakukan apel seperti biasa” kata Ibu Yus.
Terkait pernyataan stafnya di media, Kepsek SD mengatakan bahwa “itu adalah hal yang sangat tidak benar, dan menyakitkan saya karena seakan nama sekolah menjadi rusak, Saya merasa bahwa saya tidak pernah buat kekerasan terhadap staf guru ini, saya omong kedisiplinan mereka sambar saya dengan kata-kata yang menyakitkan sekali, bahwa” kau kepala sekolah tunjuk-tunjuk mata, kurang ajar, seperti kau pung nenek moyang punya sekolah, omong disiplin, ciptakan hal-hal tanpa rapat, dikata orang gila, saya tidak menanggapi, saya tetap omong kedisiplinan dan arahkan anak-anak tidak boleh dengar, dan harus belajar yang menyenangkan”, ungkap Kepsek . (Team) *