Kupang,HRC – Tindakan tidak manusiawi bahkan tindakan sangat tidak terpuji dan memalukan dilakukan Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang,drg. Retno waty,M.Kes dimana biaya penginapan karantina puluhan Tenaga Kesehatan(Nakes) Kota Kupang di Hotel Nelayan Kupang dalam penanganan COVID-19 pada bulan desember 2020 dan Januari 2021 sebanyak Rp.418.000.000,00 tidak terbayarkan hingga saat ini.
Maneger Hotel Nelayan Kupang,Jaka Aradea ditemui media ini di Restoran Nelayan Kupang mengeluhkan tentang pelayanan Dinas Kesehatan(Dinkes) Kota Kupang terkhusus sikap dan tindakan kepala Dinas (Kadis) Kesehatan kota Kupang,drg. Retno waty yang terkesan acuh tak acuh bahkan terkesan ingin cuci tangan dari tanggungjawab yang ada.
“ saya sangat sesal dengan sikap ibu Retnowaty yang terkesan ingin cuci tangan dari persoalan utang ini. Saya sudah berulang-ulang datang ke dinkes ingin bertemu ibu Retnowaty dan sekrtaris dinas pak Rudy namun saya diberi jawaban yang tidak pasti” Ungkap Aradea.
Aradea menambahkan bahkan ketika dirinya ingin bertemu dengan Kadis Retnowaty pihak sekretaris pribadi kadis memberikan jawaban bohong bahwa kadis Retnowaty tidak sedang berada di kantor namun ketika pintu kadis terbuka malahan kadis kesehatan Retnowaty sedang berada dalam ruang kerja.
“ Saya sungguh dipimpong oleh pihak dinkes Kota Kupang. Kadang saya datang ingin bertemu ibu Retnowaty namun oleh sekretaris pribadi mengatakan ibu Retno tidak ada namun ketika pintu ruang kerja ibu Retno terbuka saya melihat ibu retno ada dalam ruangan” Tutur Aradea penuh kesal.
Menurut Aradea sikap semacam ini seharusnya tidak perlu terjadi dilakukan oleh seorang kepala dinas. Yang semestinya dibangun adalah sikap komunikasi efetif yang membangun. Kalau memang ada kendala semestinya dikomunikasikan dengan baik bukan dengan sikap menghindar bahkan acuh tak acuh terkesan cuci tangan terhadap persoalan yang dihadapi.

Kepala Dinas Kesehatan kota Kupang,drg.Retnowaty,M.Kes didatangi media ini di Dinkes Kota Kupang, Senin,(2/8/2021) kepada media ini melalui Sekretaris pribadinya mengatakan dirinya sedang siap mengikuti pertemuan dengan Sekretaris Daerah(Sekda) Kota Kupang untuk itu dirinya tidak bisah diganggu sehingga media ini dianjurkan untuk bertemu dengan Sekretaris dinas Pak Rudy namun waktu yang berkesamaan juga Rudy sedang tidak bisah diganggu karena sedang sibuk bekerja. Tidak hanya itu, media ini juga sempat per telp dengan Kadis Kesehatan Kupang namun jawabannya adalah sedang rapat dengan Sekda Kota Kupang.
Perlu diketahui bahwa refocusing dana secara besar-besaran dari setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Kupang guna penangan kasus COVID-19 sesungguhnya salah satu item pemanfaatannya juga untuk pembiayaan penginapan karantina Nakes. Lalu mengapa biaya penginapan Nakes tidak dibayarkan ? Silahkan masyarakat Kota Kupang bertanya dan mencari jawabannya. (Frengco)*