Kupang,HRC- Anggota Pengabdi Bidang Teknik Pertanian Universitas Kristen Artha Wacana, Marthen Makaborang, S.TP, M.Sc, bersama Tim PKM (Program Kemitraan Masyarakat) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Artha Wacana Kupang menggelar pelatihan dan pendampingan untuk peningkatan kapabilitas SDM di SMAN 10 Kota Kupang, sebagai salah satu Sekolah Penggerak di Kecamatan Maulafa yang memiliki potensi sebagai sekolah Wirausaha.
Pelatihan itu terdiri dari pengenalan tentang Pembuatan Pupuk Bokasi padat dengan bahan baku kotoran ternak (feces), bunga putih atau tai bebalang (Chromolaena Odorata), dedak padi, molase (larutan gula) dan Em4 sebagai katalis dalam proses perombakan dan proses pembuatan yang berlangsung selama 6 hari, juga dilakukan pembekalan tentang pengemasan dan labeling serta teknik pemasaran pupuk untuk memperkuat promosi kewirausahaan.
“Kami membuat pupuk bokasi ini sejak tanggal 18 November 2022 melalui proses fermentasi selama 6 hari dengan proses pembalikan dilakukan 2 hari sekali dan hari ini hari ke-8 sudah siap dikemas” jelas Marthen.
Ia menambahkan keunggulan utama pupuk bokasi yakni memiliki nutrisi tinggi karena telah terjadi proses perombakan bahan baku dalam waktu singkat menjadi unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan produksi bagi tanaman. Sedangkan pupuk kompos, untuk proses perombahan menjadi unsur hara, membutuhkan waktu yang cukup lama yakni bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Itulah yang menjadi perbedaan keunggulan antara pupuk bokasi dengan pupuk kompos.
Menurut Marthen, pupuk bokasi dapat digunakan sebagai unsur hara bagi tanaman holtikultura baik tanaman sayur-sayuran, buah-buah maupun tanaman bunga serta untuk tanaman pangan dan tanaman perkebunan. Adapun komposisi bohasi dalam satu ton terdiri dari 700 kg kotoran ternak sapi, 200 kg daun bunga putih, 100 kg dedak padi, 1 liter Em4 dan 400 ml molase serta air secukupnya, sementara untuk penyimpanan pupuk bokasi tidak memerlukan pemeliharaan khusus tetapi harus disimpan pada tempat kering dan tidak boleh kena hujan sebelum digunakan.
” Memang pupuk yang bagus adalah pupuk bokasi yang bisa digunakan dalam waktu singkat” Ungkap Marthen.
Marthen mengatakan, kerjasama yang dilakukan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Kristen Artha Wacana dengan SMAN 10 Kupang ini semata untuk membangkitkan minat kewirausahaan bagi para siswa dan para guru-guru yang semuanya telah diatur dalam Memorandum of Uderstanding (MOU).
“Kami merasa bangga setidaknya hasil-hasil penelitian kami pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Artha Wacana, dapat kami publikasikan dan aplikasikan lewat kerjasama dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat melalui pelatihan kepada para siswa dan para guru di SMAN 10,” Tutur Marthen.
Kepala SMAN 10 Kupang kepada HRC mengakui, dirinya sangat berbangga karena sekolahnya menjadi pilihan pelatihan Universitas Kristen Artha Wacana Kupang.
“Dengan begitu, siswa-siswi memiliki pengetahuan tambahan kewirausahan jika kelak sudah selesai di perguruan tinggi,” Tegasnya. (desy)***