Kupang,HRC- Suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang akan terus diwariskan di setiap generasi.
Tema yang di angkat oleh UPTD Taman Budaya “Kolaborasi Karya Generasi Milenial Meratas Budaya Gelobal.”
Budaya terbentuk dari peradapan nenek moyan dulu banyak unsuryang rumit termasuk sistem agama, politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni.
Seperti Bahasa sebagaimana tidak terpisahkan dari pribadi manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya di wariskan secar genetis.
Ketika seseorang berusaha menjalin komunikasi dengan perbedaan budaya orang yang dikenal tentu akan menyesuaikan perbedaan perbedaanya, membuktikan bahwa budaya perlu di pelajari secara baik dan terus dipegang teguh untuk melestarikan persatuan ditengah perbedaan.
Kepala UTPD Taman Budaya NTT, Sofian Kurniawan, ketika ditemui media ini di sela-sela kegiatan Pentasan tersebut sabtu, 27/11/2021 sangat terharu mewarnai kehidupan masyarakat saat ini dengan berbagai latar budayawan yang berbeda-beda.
Katanya, pengelolaan hasil produksi panggung yang berkualitas baik dalam sajian materi, penataan pentas, kostum rias/make up, dan penampilan, dirasa masih membutuhkan penanganan sehingga menampilkan pertunjukan yang berkualitas di bidang seni, tari,musik, teater juga bidang seni lainnya seperti kita lihat sekarang sangat bagus menggugah hati kita kembali ingin rasa memiliki suasana yang selama ini sedikit merosot dengan perngaruh budaya barat.
Pada momentum saat ini, kedepan pertunjukan seni kita bisa bersaing ditingkat nasional maupun internasional,” jelas sofian. Karena sangat menyentuh nilai peradaban manusia.
Menjalani satu bulan ini 7 kegiatan yang di adakan Taman Budaya hampir semua sukses dan sangat diapresiasi mulai dari persiapa pelatihan awal sampai pada pertunjukan sesuai harapan tema yang ditentukan.
Sosok Sofian yang juga seorang seniman tari lulusan Jogyakarta, menjelaskan lagi bahwa materi yang disajikan lebih membuka ruang bagi pelajar untuk bersenang-senang dalam berkreatifitas tanpa terikat dengan situasi Ruang baru / masa New Normal yang kita jalani saat ini.
Harapannya kedepan lembaga pendidikan terus menerapkan budaya pembelajaran disekolah seperti mulok sehingga peserta yang notabene lebih banyak menciptakan hasil karya yang berkualitas.
(Tim Hak Rakyat)*