Rote Ndao- Jagat sepak bola NTT bakal mencatat dalam sanubari tentang hatrik seorang Andika Mokan pemain masa depan Persim Manggarai yang berhasil mengubur mimpi Perserond Rote Ndao dalam laga perebutan juara III ETMC XXXI Lembata. Petaka bagi Rote itu datang ketika pemain belakangnya melakukan hans baal. Andika Mokan yang dipercayakan melakukan tendangan pinalti berhasil menunaikan tugas secara baik dan merubah kedudukan menjadi 1-1.
Di atas kertas Perserond Rote Ndao diunggulkan. Permainan gaya “tiki-taka Barcelona” yang diperagakan tim besutan Zet Adoe ini praktis menempati reting tertinggi bursa taruhan jagat sepak bola bahwa Perserond mampu mengalahkan Persim. Namun fakta lapangan berkata lain. Mobilitas dan organisasi team Persim mampu meredam skill ball Perserond. Kedua kesebelasan menyajikan sepak bola bola pendek dari kaki ke kaki baik itu dari Rote Ndao, team perbatasan selatan NKRI maupun team ujung barat Daratan Flores Persim Manggarai yang membuat penonton sungguh menikmati jalanya laga kedua tim ini.
Kesebelasan Sabana Persim Manggarai Handika ngotot menerobos daerah pertahanan Perseron Rote Ndao yang dikomdani algoju utama Handika bernomor punggung sembilan yang terus saja membangun serangan bertubi tubi dari sayap kiri, dibantu striker utama bernomor punggung 16 yang juga ikutserta mendobrak berkali kali lini belakang Perseron Rote Ndao. Namun, kukunya pertahanan belakang Team Pukuafu Perseron membuat “Handika ” harus menahan ambisi merobek jala Perseron .
Serangan balasan Perseron dari lini kiri mencoba mendobrak pemain belakang Persim, bagaikan sebuah mimpi buruk persim Manggarai yang tak sengaja melakukan seleding menghalau bola keluar lapangan ternyata membahayakan pemain Perseron bernomor punggung 6. Hadia pinalti kepada Perseron tidak disia siakan. Algoju Perseron bernomor punggung 16 berhasil menuntaskan tugasnya dengan baik. kedudukan berubah menjadi 1 – 0 untuk Perseron.
Menariknya, tidak berselang satu menit ketika Perseron lagi asyk merayakan gol pertama, sebuah kemelut terjadi di depan gawang Perseron dan berbuah pinalty yang diselesaikan dengan baik oleh Handika sekaligus menyamakan kedudukan 1-1. Setelah itu jedah waktu 20 menit untuk water brik.
Sesaat setelah woter break, wasit meniup peluit pertandingan di lanjutkan, terlihat jual beli serangan di tampilkan secara berimbang. Permainan ketat disponsori Swares bernomor punggung 14 seakan membangkitkan semangat juang anak anak pemilik musik Sesando. Namun, sayang gempuran demi gempuran dilancarkan putra putra Penjaga wilayah selatan RI tidak mengantisipasi srangan pembalap unggul bernomor punggung 9 Persim.
Dengan kecepatan prima ambisi menambah gol untuk Persim tak dapat dibendung. Kiper Perseron dipaksa memungut bola diarea sudut kanan jala. Kedudukan berubah menjadi 2 – 1 untuk Persim Manggarai bertahan hingga pluit panjang babak satu berakhir.
Masuk babak kedua, pemain Persim Manggarai menurunkan tensi permainannya, memilih lebih banyak bertahan. Gempuran demi gempuran dilakukan oleh putra putra Perseron dengan menghasilkan tendangan sudut dari kiri dan kanan secara beruntun. Peluang ini tidak dimanfaatkan dengan baik striker. Kemelut di depan gawang Persim ini seakan mendatangkan harap harap cemas supporter Rote Ndao . Teriakan dari tribun utama memberi peluang kepada ” Swares ” algoju utama yang sedang lengang di lini tengah tidak bisa diberi peluang untuk mengeksekusi.
Badai serangan Perserond membuahkan hasil pada menit ke 79. Memanfaatkan skema tendangan sudut pemain Perseron bernomor 2 yang tidak di perhitungkan pemain belakang Persim menyundul bola ke sudut kanan kiper Persim dan membuahkan hasil. Kedudukan berubah menjadi 2- 2 .
Penonton yang memadati Gor 99 sontak berteriak Riu , ada kerinduan untuk kedua Tim ini memperpanjang waktu 2x 15 . Jual beli serangan dari sisa waktu yang ada, tidak menyurutkan semangat kedua tim, teristimewa meladeni serangan demi serangan.
Permainan cantik terus dipersembahkan untuk dinikmati penghuni GOR. Memang impian semua pihak untuk bermain imbang agar sajian permainan cantik ini boleh dinikmti harus pupus lantaran di mas injuri time, pemain belakang Perseron tidak sengaja bola membentur pada tangan kanan didalam area kritis 16. Wasit menghadiahkan Persim sebuah tendangan pinalti di sisa waktu perpanjangan 4 menit lagi laga ini berakhir . Eksekutor kepercayaan Persim Manggarai bernomor punggung 9 ” Handika ” menjadi eksekutor. Gol pun tercipta merubah kedudukan 3 – 2 untuk Persim Manggarai . Dengan demikian Anak anak pulai mungil bagian selatan RI yang juga tanggu atas deburan ombak wilayah selatan ini harus mengakui keunggulan sahabatnya dari negeri sabana untuk menduduki juara 3 , sementara Rote Ndao untuk Eltsri memorial cup dikenang sebagai juara kunci finalis yakni juara 4.
Catatan : Pemain Persim bernomor punggung 9 atas nama ” Handika ” berambut kuning tercatat sementara di ETMC sebagai Pencetak gol terbanyak sebanyak 6 Gol dan melakukan hatrik dalam ajang ETMC XXXI. Mungkin bisa juga sebagai pemain terbaik di ETMC tahun 2022.
Lantai I Gedung DPRD Lembata
Gewura Fransiskus Langobelen
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Lembata.
(Sultan)