Kupang,HRC- BPJS Ketenagakerjaan Indonesia menargetkan, setidaknya pada tahun 2026, sekitar 70 juta pekerja sudah bisa diakomodir menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Target ini diproyeksikan berdasarkan ‘Segmen’ peserta yang pada tahun ini 2022 baru berkisar 50 juta orang. Jika target 70 juta orang bisa terakomodir maka maka BPJS Ketenagakerjaan dapat mengelola dana mencapai 1.001 triliun, saat ini baru mencapai 600 triliun yang baru dikelola.
Demikian disampaikan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kupang Christian Natanael Sianturi, usai memimpin Apel Peringatan Hari Ulang Tahun BPJS Ketenagakerjaan ke- 45, Senin,(5/12/2022).
Hadir pada kesempatan itu, rekan dan mitra BPJS Ketenagakerjaan yang saban hari selalu memberikan dukungan kepada BPJS Ketenagakerjaan seperti Jasa Raharja, Garuda, Jamkrindo, Asthon dan Basarnas.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kupang Chritian Natanael Sianturi mengharapkan agar seluruh insan BPJS Ketenagakerjaan, memaknai hari ulang tahun itu sebagai pemicu untuk terus meningkatkan integritas diri, meningkatkan etos kerja dan mengobarkan semangat juang, bekerja tanpa pamrih dalam meningkatkan pelayanan demi kesejahteraan kepegawaian agar target 70 juta orang peserta BPJS tahun 2026 dapat tercapai.
Ia mengajak seluruh elemen BPJS Ketenegakerjaan untuk menyatukan semangat juang sekaligus berkolaborasi dengan seluruh institusi lain demi kesejahteraan pekerja sesuai tagline BPJS Ketenagakerjaan tahun ini yaitu “Satukan Semangat, Sejahterakan Pekerjaan’, sekaligus mewujudkan program terkini ‘Made In BPJS’ yaitu Program SERTAKAN (Sejahterakan Pekerja sekitar Anda), ” Program Keras bebas cemas” dengan pola pendekatan perubahan yang dimulai dari dalam rumah, tidak hanya bekerja di kantor saja tetapi juga harus bisa membangun ‘Network’ atau bekerjasama dengan stakeholder lain.
Selain terkenal sebagai Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kupang, Chritian Natanael Sianturi juga termasuk sosok inspiratif yang terus ‘menghidupkan’ nyala api BPJS Ketenagakerjaan agar terus mendandani diri di usia yang 45 tahun ini agar terus berkembang dan bergerak maju, menjaga integritas serta menyatukan semangat mensejahterakan seluruh pekerja Indonesia.
Komitmen moril penyatuan semangat itu menurut Natanael tidak hanya berkutat secara internal seluruh insan BPJS Ketenagakerjaan tetapi juga datang dari stakeholders terdekat seperti kementerian, pengusaha hingga serikat pekerja atau buruh atas nama pekerja Indonesia demi meningkatkan kesejahteraan.
Menurut Natanael, penyelenggaraan hari ulang tahun ke-45 BPJS ketenagakerjaan kali ini dilakukan secara sederhana, hanya dengan apel pagi bersama seluruh pegawai BPJS Ketenagakerjaan baik dari kantor pusat, sampai kantor cabang, sangat jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang diselenggarakan secara meriah.
Menurut Natanael, BPJS Ketenagakerjaan saat ini sedang menjalankan Program Jaminan Sosial yang digalangkan pemerintah, yakni Jaminan Kehilangan Pekerjaan, pensiun, kecelakaan kematian dan hari tua, hanya dengan membayar iuran sebesar Rp 16.800,00 /anggota/ bulan, sudah bisa menikmatinya manfaat yang jauh lebih besar jika sewaktu mengalami musibah.
“Setiap pekerja memilki resiko dan pemerintah menyediakan jaminan perlindungan kepada masyarakat hanya saja peserta harus secara sadar mendaftar dirinya,” jelas Christian.
“Harapan kami bagi peserta yang mengalami musibah, keluarga kematian tidak menjadi orang miskin. Namun dibantu secara ekonomi” lanjut Christian.
Selain itu, BPJS ketenagakerjaan juga menawarkan beragam ‘produk’ lain seperti beasiswa mulai dari TK sampai perguruan tinggi sementara untuk para pekerja seperti tukang ojek, petani, pelayan, pedagang pasar, dan wartawan lepas atau kontributor, negara sudah mempersiapkannya dengan biayanya murah namun memberikan efek luar biasa.
BPJS Ketenagakerjaan, demikian Natanael telah bekerjasama dengan Perbankan, kantor Pemerintah Daerah, kantor Pegadaian, Kantor Pos dan serikat buruh dan pengusaha serta menyediakan agen-agen perisai yang tersebar di seluruh NTT untuk memudahkan pendaftaran dan pembayaran peserta.
Target BPJS ketenagakerjaan tahun 2026 kedepan mencapai 70 juta pekerja sudah bisa ditangani mengingat saat ini baru 50 juta dengan dana kelola diharapkan mencapai 1.001 triliun.
“Kami berharap di tahun 2026 seluruh Indonesia pekerja sudah bisa dijangkau 1.001 triliun uang masyarakat yang bisa dikelola, saat ini baru mencapai 600 triliun yang baru dikelola,” tegasnya
Dirinya menghimbau masyarakat yang bekerja secara informal maupun mandiri agar segera bergabung dan mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. (desy)**