Erles Rareral, SH, MH Sang ” Advokat” Jendral Lapangan Tengah Yang Pro Rakyaf

oleh -61 Dilihat

Lewoleba,HRC-  Bintangnya terus bersinar bersama bergulirnya waktu. Waktu jugalah yang mengantarkan kelahiran Kota Pancasila Ende ini menjadi sosok yang disegani di panggung nasional diantara seribu bintang “advokat” Indonesia. Kolega serta teman-temannya menaruh hormat lantaran kepiawaiannya “mendendangkan” kidung regulasi.

Di panggung advokat, dirinya selalu tampil memuka bagai mengulang kisah masa remajanya saat masih aktif sebagai “jendral” lapangan tengah club sepak bola berjuluk laskar Marilonga Topo Doga Perse Ende yang kerap berjaya mendulang tropi dalam berbagai tournament.

Meski sibuk menjadi advokat, kenanganya terhadap sepak bola masih tertulis indah dalam batinnya, tentang pekik sorai penonton saat gawang lawan diserang, tentang hati yang riang ketika gawang lawan dibobol, tentang kerling mata jelita saat berada di pinggir lapangan dan sejuta aplaus dan apresiasi saat pulang dari laga dengan kepala tegak. Semua kenangan tentang sepak bola terekam indah bagai mutu manikam yang mendorongnya hadir di tanah Lembata, negeri Lamaholot dalam ETMC ke XXXI.

Sebagai mantan pemain sepak bola, putra Kelimutu Ende Sare ini terbilang sangat “berambisi” untuk menjadikan sepak bola NTT “berwajah” di panggung nasional. Setidaknya, itulah spirit yang tertanam dalam sanubari sang advokat yang lantang dan prinsipil yang secara langsung datang di Gelora 99 Lembata, bukan hanya sekedar cuci mata untuk menyaksikan secara langsung pertandingan sepak bola tetapi juga untuk membangun komunikasi, memberikan motivasi dan spirit kepada para pemain serta memberikan “revord” berupa bonus bagi yang mencetak gol kemenangan, juga berkomitmen untuk merelakan hadiah 100 juta bila kesebelasan tumpah darahnya Perse Ende berhasil keluar sebagai “champion or number one” dalam turnamen bergengsi ini.

Komitmen moril Erles Rareral telah ditunjukan saat memberikan bonus 2 juta rupiah kepada Cesar bersaudara yang berhasil membawa Persebata unggul 2-1 mengalahkan Platina. Rareral juga menguatkan dahaga “kerinduan” bagi tim Perse Ende sebesar 5 juta rupiah termasuk 1 juta rupiah untuk pencetak gol Perse Ende dan 2 juta rupiah sebagai bukti “cinta kasih” sekaligus juga untuk menjaga tali silaturahmi dengan supporter eja dan weta dari Ende. Sungguh sebuah ikatan emosional psikologis yang ditunjukan mantan pemain terhadap pemain aktif demi sepak bola. Dan itu akan terpatri terus tanpa batas.

Selain hadir sebagai “tamu kehormatan” ETMC, Erles Rareral juga sedang melakukan safari politik menuju senayan 2024 dari Partai Gerindra. Baginya politik juga memiliki indra, sama halnya dengan permainan sepak bola yang mesti dikelolah dengan tenang, sabar, bijaksana agar dapat memperoleh hasil yang maksimal, tak ada yang tak mungkin dalam politik “everything is posibble”.
Ketika tiba di Lembata, Erles Rareral disapa dengan senyum khas Lamaholot, semata semacam pantun berbalas bantun, karena Erles Rareral juga termasuk sosok Ata Ende yang “low profile” yang tak segan-segan mengulurkan tangan berjabat sekaligus juga tipikal pria yang selalu mendermakan senyuman kepada semua orang yang ditemuinya ketika berada di Bandara Wunopito. Secara politik, gestur politik politisi ini sangat sosialis, fleksibel dan persuasif , penuh kekeluargaan.

Kepada Media Independen Hak Rakyat, sang advokat ini menawarkan idealisme dengan argumentasi fantastik bahwa masyarakat adalah universitas abadi, yang mesti dibela harkat dan martabatnya menuju bonum commune. Dan jalan menuju itu hanyalah dengan menjadi anggota DPR RI, berada dalam singgasana para elite pengambil kebijakan.

Dia pingin menjadi bagian dari keluh-kesah masyarakat NTT terutama Flores-Nusa Bunga. Dia pingin juga mengangkat martabat rakyat jelata menjadi “stefano” atau mahkota yang diberi ruang dan waktu dalam setiap kesempatan tanpa kasta ataupun perbedaan. Dan ruang untuk itu hanya bisa ada ketika dirinya dipercayakan rakyat menjadi DPR RI. Jika di beri kesempatan, dirinya siap menjadi lilin yang rela terbakar habis demi masyarakat Nusa Bunga mulai dari tanah Lepan Batan Lembata – Nagi Tana Serani Flores Timur- Soge Sikka Krowe Maumere Manise, Ende Sare Mela Kelimutu, Tanah Jai Ngada Bajawa, sampai Manggarai Raya. Jika dapat dirinya juga pingin menjadi suar kecil di tengah laut luas ataupun dian yang tak kunjung padam yang diletakan di atas dipan biar gulita menjadi terang agar bisa mengadvokasi kepentingan rakyat melalui cara elegan di rumah rakyat senayan Jakarta.

Dan musim “semi” bakal datang bersama bergulirnya waktu menuju tarikh politik sesuai kalender Pileg 14 Pebruari 2024. Erles Rareral mengajak konstituen untuk memberikan pilihan bijak secara bijaksana, termasuk sosok dirinya yang telah membuktikan komitmen hati batinya dalam hal-hal kecil seperti memberikan reward kepada pemain sepak bola secara smart dan elegan sembari juga berharap agar orang Flores mampu menjadi contoh politik santun di blantika politik NTT, artinya dinamika politik biarkan terus saja berjalan sesuai “schedule time” dengan tetap memperhatikan etika politik agar takkan suram wajah politik pasca 14 Pebruari 2024. (sultan)

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

No More Posts Available.

No more pages to load.