Maumere,HRC- Peduli pengungsi erupsi gunung lewotobi kabupaten Flores Timur, komunitas Papua ( Pau pu’ang ) yang artinya dibawah pohon mangga ini hadir di tengah masyarakat kabupaten sikka bagikan aneka bantuan untuk ribuan pengungsi gunung lewotobi.
Komunitas Pau pu’ang didalamnya terdapat kaum muda yang kreatif, inovatif dalam dunia seni. Komunitas ini juga peka dan peduli terhadap situasi sosial kemasyarakatan terutama peduli akan masyarakat kabupaten Flores Timur yang terdampak erupsi bencana gunung lewotobi kecamatan wulanggitang.
Dengan mengamen jalanan di berbagai titik lokasi keramaian seperti di pusat perbelanjaan, pasar, dan di jalan lintas Flores, dengan menghadiri penyanyi lokal dan kiboris Pau pu’ang tampil menggelorakan semangat peduli, semangat cinta kasih terhadap sesama, saudara, keluarga yang terdampak erupsi gunung lewotobi.
Sambil menghibur masyarakat dengan syair lagu tentang bencana, ada juga musik berirama rege, dangdut, dengan kotak amal yang di berjalan Pau pu’ang menghipnotis masyarakat selama seminggu sejak 7-14 Januari 2024.
Luar biasa kerja sama, kekompakan komunitas yang terbentuk berawal dari nongkrong santai di bawah pohon mangga jalan Don Thomas kelurahan kota baru kecamatan Alok timur kabupaten sikka ini berhasil mengumpulkan kurang lebi 12 juta rupiah.
Koordinator komunitas Pau pu’ang Dadang Parera dalam diskusi singkat Sabtu 13/1/24, sebelum berangkat menyerahkan bantuan pada Minggu 14/1/24 Dadang mengapresiasi apa yang telah diusahakan komunitas Pau pu’ang, terima kasih banyak atas partisipasinya masing-masing dengan karakter yang berbeda namun tetap solid, tetap kompak bersatu kita bisa demi kepedulian, rasa cinta kasih kepada semua yang terdampak erupsi gunung lewotobi. Terima kasih juga kepada dinas komunikasi dan informatika kabupaten sikka, radio suara sikka FM 104.9 MHz sebagai media partner mempromosikan berbagai kegiatan di nian tanah sikka, kepada pemerintah kelurahan kota baru, kapada manajemen Roxy swalayan, Rejeki express, pengelolaan pasar Alok, pengelola Pasar senja, danramil kota, kepolisian sektor Alok dan pemilik rumah makan Ramelia.
Dikatakan Dadang, Semua hasil ngamen telah di gunakan untuk belanja kebutuhan bagi pengungsi selain itu juga digunakan biaya akomodasi untuk komunitas terutama makan minum dan transportasi.
Ada mie instan, telur ayam, beras, air minum mineral, pakaian yang baru dan bekas yang dikumpulkan dari masyarakat yang akan komunitas Pau pu’ang serahkan melalui posko pengungsian erupsi gunung lewotobi di kecamatan wulanggitang. Semuanya sudah ready sudah siap tinggal koordinasi dengan kendaraan yang akan mengangkut bantuan dan puluhan anggota komunitas Pau pu’ang.
Terimakasih untuk masyarakat kabupaten sikka dan siapa saja yang terlibat dalam uluran tangan kasihnya melalui donasi kotak amal saat diadakan ngamen di beberapa titik di kota Maumere selama seminggu, juga terima kasih bagi yang ikut peduli dengan memberikan donasi secara pribadi langsung kepada komunitas Pau pu’ang. Dengan apa yang komunitas Pau pu’ang telah lakukan semoga menjadi contoh bagi organisasi lainnya terutama anak-anak muda di kabupaten sikka selain berkreasi tetap ada rasa peduli terhadap masyarakat sesama ada rasa kemanusiaan.
Semoga dengan peduli kasih dari banyak pihak dapat meringankan beban derita sekaligus menghibur masyarakat kecamatan wulanggitang yang terdampak erupsi gunung lewotobi, dan semoga badai ini cepat berlalu agar tenang dan dapat menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan normal.(Icha )