Lembata,HRC- FORUM, Penanggulangan Resiko Bencana (PRB) Lembata menyebutkan, jika iklim ektrim memicu hujan lebat di kawasan puncak Gunung Api Ile Lewotolok, maka ada potensi terjadinya banjir lahar dingin di Desa Jontona, Desa Lamaau, Desa Lamatokan dan Desa Baolaliduli, Kecamatan Ile Ape Timur. Informasi ini disampaikan Ketua Harian Forum PRB Lembata, Handris Koban dalam Grup WhatsApp Forum PRB Lembata, Rabu malam (8/06).
Handris Koban mengatakan hampir dipastikan, jika perpaduan tingginya aktivitas vulkanik Ile Lewotolok dan cuaca ekstrim akibat anomali siklonik di Samudera Hindia semakin menguat di wilayah Lembata khususnya seputar lereng Ile Lewotolok, maka Lembata berpotensi mengalami sejumlah ancaman bencana. Banjir lahar atau banjir bandang akan menjadi akumulasi yang akan sangat merusak.
Oleh karena itu, Forum PRB Lembata menghimbau para kepala desa pada KRB Erupsi Ile Lewotolok, untuk segera membangun rantai komando kesiapsiagaan Desa dari level RT.
“Harus segera diaktifkan rantai komando kesiapsiagaan bencana di desa mulai dari RT. Dan itu terkoneksi, terikat kita dengan rantai komando kesiapsiagaan di Kecamatan dan Kabupaten, Informasi Peringatan Dini Desa, Kewaspadaan dan Sistem Kedaruratan Desa” terang Handris Koban dalam postingannya di Grup Whatsapp Forum PRB Lembata.
Hingga Rabu malam (8/06), gemuruh aktivitas vulkanik GA Ile Lewotolok masih terdengar jelas dari Kota Lewoleba, Ibu Kota Kabupaten Lembata. Hujan intensitas sedang juga masih terus turun hingga menjelang pagi, Hari Kamis 9 Juni 2022.
Sementara itu, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika (BMKG) merilis laporan potensi multi ancaman bencana dan anomali iklim yang bisa memicu munculnya aneka risiko bencana dalam dua hari (2 dan 3 Juni 2022).
PVMBG Kementerian ESDM dalam surat Nomor 1.Lap/GL.05/BGV/2022 tanggal 2 Juni 2022 merilis sejumlah info penting perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Api (GA) Ile Lewotolok.
PVMBG antara lain menyebutkan, telah terjadi peningkatan tekanan dan suplai magma sehingga terjadi erupsi efusif disertai lelehan lava. Akibatnya, daya tampung kawah sudah dipenuhi endapan abu vulkanik dan bekuan magma. Leleran guguran lava sudah mencapai 1.500 meter dari puncak dan mengarah ke timur.
Informasi ini diteruskan dalam Grup WhatsApp Forum PRB Lembata, oleh Ketua Harian Forum PRB Lembata, Handris Koban, Rabu malam (8/06). Hal ini dibenarkan informasi dari Kepala Desa Lamatokan Yohanes Esmundo pada tanggal 3 Juni 2022 pukul 18 29 WITA. Hujan Abu Lembata dapat menyertai erupsi eksplosif.
Sesuai peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) GA Ile Lewotolok, terdapat alir aliran sungai dari puncak yang mengarahk ke Desa Jontona, Desa Lamaau, Desa Baolaliduli dan Desa Lamatokan. Jika aktivitas erupsi meningkat, alir ini berpotensi jadi alir aliran lava, lahar dingin atau abu panas.
Sementara BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, dalam rilis propek cuaca tanggal 3 Juni 2022 menyebutkan, Kabupaten Lembata berpotensi terdampak hujan ringan sedang namun disertai angin kencang dan petir akibat munculnya Anomali Siklonik di Samudra Hindia.
BMKG mengingatkan untuk waspadai potensi cuaca ekstrim yang bisa memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan Sambaran petir Berdasarkan informasi dari PVMBG dan BMKG, (TIM/HRC)