Ini Niat Christoforus Fabanyo Romero Asa, Spd. Mencalonkan Diri Sebagai Kades Pada Desa Besikama

oleh -317 Dilihat

Malaka,HRC- Pada Minggu 2 Januari 2022, dalam rapat evaluasi bersama keluarga dan tim, Dr. Simon Nahak, SH., MH., mengatakan bahwa “PILKADES (Pemilihan Kepala Desa) dimajukan tahun ini pada bulan Juni – Juli. Mohon agar siapkan diri bagi masyarakat yang mau maju sebagai calon desa.”

Atas perkataan Bupati Malaka itu, banyak masyarakat Malaka telah mempersiapkan diri untuk berkontestasi merebut jas kepemimpinan tingkat Desa. Ini suatu respon positif dari masyarakat untuk berkontestasi, berlomba merebut hati masyarakat dengan cara masing-masing. Respon positif itu, diejawantahkan melalui kelengkapan dokumen, menyusun Visi-Misi dan rancangan safari politik mereka.

Ditemui media Independent Hak Rakyat di ruang kerjanya Sabtu,(22/01/2022) di Besikama, tokoh muda Desa Besikama, Kecamatan Malaka Barat; Christoforus Fabanyo Romero Asa, Spd, mengungkapkan keinginannya menjadi Kepala Desa Besikama melalui kontestasi PILKADES serentak. Niatnya mencalonkan diri menjadi Kepala Desa tujuannya untuk melayani masyarakat di Desanya. “Dalam refleksi saya, Kepala Desa sebagai pengguna utama anggaran tingkat Desa.  Dana Desa harus slmenjadi stimulus positif untuk memajukan masyarakat. Karena itu, membangun harus star dari Desa. Jika perkembangan masyarakat terlihat stagnan dari tahun ke tahun, maka Kepala Desa sebagai persona pemimpinlah yang tidak mampu, kualitas pelayanannya harus dipertanyakan.” Imbuhnya.

Bertolak dari refleksi pemudah yang biasa disapa Fandi itu, menyusun visinya yang padat dan bertenaga yakni; “Melakukan reformasi sistem kinerja aparatur Pemerintah Desa guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.” Hematnya, suatu Desa yang hendak maju berpijak pada kualitas pelayanan seorang Kepala Desa. Kualitas pelayanan kepada masyarakat itu harus dijiwai oleh kehendak baik Kepala Desa yakni bebas korupsi. Visinya di atas sebagai ejawantah dari misinya, yakni “Menjadi Kepala Desa yang bersih, transparan dan amanah dalam rangka mewujudkan masyarakat yang kompak, dinamis, kreatif, mandiri, santun dan berkarakter.”

Lanjutnya bahwa untuk menjadi Kepala Desa, ia membutuhkan mayoritas suara masyarakat di Desanya, agar dirinya dapat menunjukan tugas seorang Desa yang sesungguhnya. Maksud itu terlihat jelas dari kalimatnya: “Saya butuh 60% suara masyarakat Desa Besikama untuk mencoblos saya saat pemilihan. Sambil menjadi Kepala Desa yang bebas korupsi, membangun, dan berkarakter maka saya akan merealisasikan visi-misi saya sebagai realisasi harapan (cita-cita) mereka.”

Dengan nada optimis ia mengutip filsuf Yunani, Socrates “hidup yang tidak direfleksikan tidak layak untuk dihidupi”. Internalisasinya dalam konteks kontestasi Pemilihan Kepala Desa adalah ketika telah terpilih, ia tidak merefleksikan tugasnya sebagai  Kepala Desa untuk dengan adil membangun, maka ia rela mengundurkan diri karena ia tidak layak untuk itu.(Eky Luan)

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

No More Posts Available.

No more pages to load.