Matheos Tan: ‘Harapkan Kerjasama Kolaboratif ‘Sebagai Sesama Dalam Satu Rumah’ untuk Sukseskan Pesta Demokrasi 2024.

oleh -39 Dilihat

LEMBATA-HRC. Penjabat Bupati Lembata, Matheos Tan mengakui jika keberadaanya sebagai Penjabat Bupati Lembata di Kabupaten Lembata dirasakannya seakan seperti berada di rumah sendiri.

‘Begitu saya tiba di sini, saya merasa seperti berada di rumah sendiri. Ya.. salah satu kabupaten di Propinsi Maluku yaitu Kabupaten Tanimbar memiliki karakteristik kurang-lebih seperti Lembata. Karena itu saya merasa seperti berada di rumah sendiri,’ tutur Matheos Tan.

Untuk itulah Matheos Tan mengharapkan kerjasama kolaboratif ‘sebagai sesama dalam satu rumah’ untuk menyukseskan sejumlah program terutama pesta demokrasi yang bakal berlangsung di tahun 2024
Pengakuan itu disampaikannya ketika menggelar konfrensi pers dengan sejumlah media saat seremonial pisah sambut bersama Pj. Bupati Lembata periode 2022-2023 Marsianus Jawa di pelataran halaman depan rumah jabatan Bupati Lembata, Jumat (26/5) malam.

Selain itu, pada gelar konfrensi pers itu, Matheos Tan juga mengharapkan dukungan seemua pihak untuk mengurai persoalan klasik terkait BBM.

Setidaknya, pria murah senyum ini menyebutkan, setidaknya terdapat sejumlah indikisi ‘permainan’ yang dilakukan sejumlah mafia bermain dipusaran BBM di Lembata, bahwa telah terbukti ada dua peristiwa penyimpangan hukum terkait BBM yang telah ditangkap dan lagi diproses oleh pihak kepolisian.

‘Dengan diamankan sejumlah pihak oleh pihak Kepolisian Resort Lembata beberapa waktu lalu, itu saja mengindikasikan bahwa setidaknya terdapat sejumlah pelaku bermain dibalik BBM,’tegasnya.

Sekedar diingat, bahwa public Lembata merekam dengan cermat kasus perniagaan BBM ilegal jenis solar oleh AG, warga Desa Lebewala, Kedang, Kecamatan Omesuri. AG saat itu ditahan beserta barang bukti BBM, demikian juga kasus penyelundupan BBM bersubsidi Pertalite dari Desa Boleng, Adonara, Kabupaten Flores Timur ke Lembata oleh oknum KS dan AP yang berhasil digagalkan pihak Polres Lembata berkat laporan warga pelaku penyelundupan diamankan beserta barang bukti minyak Pertalite di lokasi SGB Bungsu, Lewoleba, Kabupaten Lembata.

Matheos Tan menjelaskan bahwa mafia BBM tentu tidak dimaksudkan dengan istilah hukum, tetapi berkaitan sesuatu yang hilang yakni BBM.
“Kalau tidak sesuai aturan berarti kami anggap pasti ada mafia. Kalau bilang ada mafia berarti ada yang main di belakang. Kalau tidak ada yang main di belakang masyarakat engga merasa susah mengenai BBM,” ujarnya menerangkan.

Terkait adanya indikasi mafia yang disentil Penjabat Bupati Lembata, Kapolres Lembata, AKBP Vivick Tjangkung Vivick Tjangkung menyampaikan bahwa yang dimaksud Penjabat Bupati adalah berkaitan dengan kesalahan dari mungkin sekelompok orang yang mempunyai kekuatan dana yang coba mengeruk keuntungan dari situasi keamanan BBM yang tidak stabil di Lembata.

Karena itu Kapolres berharap, agar semua pihak dapat bekerjasama, memberikan yang terbaik di tempat kita tinggal yakni tanah Lepanbatan ini. [sabatani]

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

No More Posts Available.

No more pages to load.