Menyongsong pemillu, paroki katedral maumere gelar seminar Pendidikan politik kritis bagi calon pemimpin di sikka

oleh -42 Dilihat

Maumere, HRC- Dalam rangka menyongsong PEMILU 2024, Paroki Katedral St. Yoseph Maumere bekerja sama dengan Biro Politik Keuskupan Maumere serta Komisi Kerasulan Awam KWI menyelenggarakan seminar Pendidikan Politik Kritis Warga/Umat keuskupan maumere.

Ini adalah kegiatan yang disponsori oleh keuskupan Maumere yang menghadirkan100 orang yang pada intinya untuk memberikan kesadaran politik berbagai  potensi dan meningkatkan kepedulian awam dengan dukungannya terhadap pertumbuhan gereja sehingga siapapun calleg, legislatif nanti pada pemilihan ke eksekutif siapapun Bupati, gubrenur dan presidennya harus dipertanggungjawabkan secara moril, dengan mengurangi atau menghilangkan politik identitas jual beli, jual beli suara.

Dengan demikian yang tampil menjadi figur -figur yang pilihan nanti, adalah figur figur pilihan berdasarkan pertimbangan nurani yang anti korupsi, yang berkualitas sehingga pada akhirnya Ketika yang bersangkutan berada sebagai legislatif maupun eksekutif Bupati ataupun presiden itu adalah orang-orang yang terbaik dengan tentu saja yang utama adalah disiplin harus ditegakkan, kaderisasi harus diperjuangkan, jika kaderisasi fondasinya bagus maka secara otomatis ke atasnya pasti bagus dan ini sedang diperjuangkan yang telah dilakukan oleh Seksi politik paroki katedral Maumere yang telah mengadakan latihan kepemimpinan tingkat dasar bagi orang muda Katolik secara berkala dari dasar nantinya akan kejenjang menengah dan  ini merupakan salah satu contoh bentuk atau upaya regenerasi dari dasar sebagai Upaya untuk melahirkan calon-calon pemimpin masa depan yang berkualitas.

Keseimpulanya adalah, yang terthabis tetap hirarrki dan yang terbaptis harus memiliki satu sinergi yang sama, semangat yang sama untuk membangun gereja dan masyarakat menjadi makin baik dengan tanpa toleransi tentang korupsi. Demikian wawancara khusus Bersama Bernadus Teng Karwayu ketua panita penyelenggara seminar Pendidikan Politik Kritis Warga/Umat yang diadakan di khaerubim hall center pada jumat dan sabtu 6-7/10/23.

Sebelumnya dalam laporan panitia bernadus teng karwayu menguraikan, Pendidikan politik dimaksudkan agar warga Gereja sadar akan politik, tahu akan hak dan kewajibannya, dan mau terlibat aktif dalam kehidupan sosial politik (bangsa), ”Pendidikan politik,harus dipahami dan ditempatkan sebagai bagian integral dari pembinaan iman seluruh anggota Gereja.

Para teolog mendefinisikan politik sebagai seni mengatur kehidupan bersama untuk mencapai kesejahteraan bersama. Mereka menjelaskan bahwa politik merupakan ”hak dan tanggung jawab semua anggota Gereja” dan “setiap warga Gereja dipanggil untuk melibatkan diri dalam proses kegiatan politik pada segala tingkatan.” Keterlibatan politik umat Katolik merupakan “unsur konstitutif pewartaan Injil” yang mengalir dari “hakikat Gereja sebagai sakramen keselamatan universal,  keterlibatan politik semacam itu diwujudkan dalam tindakan profetis, etis, dan praktis untuk membangun sebuah tatanan dunia berdasar nilai-nilai Injil.

Keterlibatan Gereja Indonesia dalam politik sering tidak terlaksana secara efektif karena banyak alasan. yang terutama, sebagian besar warga Gereja mempunyai pandangan bahwa politik itu semata-mata kotor, licik, penuh intrik dan persaingan.” Faktor lainnya, adalah Gereja lokal kurang menekankan perannya di bidang sosial dan amal kasih atau mendorong umat Katolik untuk terlibat dalam isu-isu sosial-politik, termasuk tidak menekankan dimensi sosial-politik Gereja. Akhirnya, Gereja kurang mampu mengkomunikasikan pandangan dan sikapnya terhadap isu-isu sosial-politik dalam Gereja dan untuk masyarakat luas.

Olehkarenaya menurut Bernadus Teng Karwayu, maka kegiatan seminar ini dimaksudkan untuk menjadi sarana untuk membantu mengembangkan pendidikan politik bagi warga/umat katolik di Keukupan Maumere, tentunya dengan tujuan dan hasil yang diharapkan adalah, Masyarakat/umat mendapatkan wawasan tentang dinamika politik baik nasional maupun lokal dalam rangka pemilu 2024, Para caleg (katolik) mendapatkan informasi dan masukan bagaimana mereka berkarya ketika kelak mereka terpilih menjadi wakil rakyat, Mendapatkan informasi dan sharing dari kerja sama antara pemerintah dan gereja (Best Practice), tentunya dengan hasilnya yaitu Ada kesamaan wawasan dan peningkatan daya kritis masyarakat tentang politik, Masyarakat ikut terlibat aktif dalam pemilu 2024, Caleg terpilih memperjuangkan kepentingan masyarakat bukan golongan atau pribadi,Mampu membangun kemitraan antara pemerintah dan gereja dengan Terbentuknya tim kerja kerawam sinodal

Adapun Materi Sminar yang disajikan diantaranya, Dinimika politik nasional dibawakan oleh ( Kerawam KWI ), Dinamika politi Lokal oleh ( Dr. Gery Gobang), Membangun pastoral kerawam sinodal oleh (Kerawam KWI), Keuskupan Maumere Mendorong partisipasi Aktif Umat Dalam Pemilu tahun 2024 oleh (RP Hubert Thomas, SVD), Dan Model Kemitraan pemerintah dan Gereja dalam pembangunan oleh (Ketua DPRD Ngada)
Seminar dihadiri dan dibuka oleh uskup maumere mgr.martinus edwaldus sedu dihaidri pemateri kerawam KWI, para calleg dari berbagai parpol,rohaniwan.

Seminar akan ditutup dengan misa Bersama pada sabtu 7/10/23 sore, yang dipimpin oleh uskup maumere.(Icha) **

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

No More Posts Available.

No more pages to load.