Palangkaraya,HRC- Kehadiran koperasi Pintu Air tentu sangat erat kaitannya dengan upaya meningkatkan perekonomian masyarakat, mendukung usaha dan kesejahteraan anggota, mendatangkan kemakmuran, meningkatkan taraf hidup masyarakat serta membangun tatanan perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, Pemkot Palangka Raya siap memberi dukungan penuh untuk kelangsungan usaha lembaga ini bagi masyarakat kota Palangka Raya. Demikian dikatakan Walikota Palangka Raya Fairid Naparin.
“Pemkot Palangka Raya siap memberikan dukungan dan mensupport secara maksimal keberlangsungan usaha Kopdit Pintu Air. Karena wadah ini tentu hadir untuk membantu meningkatkan ekonomi dan kesejatheraan masayrakat kami di Palangka Raya,”katanya.
Walikota Palangka Raya Fairid Naparin juga mengajak pejabat lingkup Pemkot Palangka Raya dan warganya untuk masuk menjadi anggota KSP Kopdit Pintu Air Rotat-Indonesia.
Ajakan Walikota Fairid Naparin itu disampaikan dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palangka Raya Dr. Hera Nugrahayu, M.Si ketika meresmikan Kantor Kopdit Pintu Air Cabang ke-56 di kota Palangka Raya, Sabtu, (19/11/2022) di Kompleks Soverdi Jalan Tjilik Riwut, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimatan Tengah.
“Sebagai koperasi primer nasional yang hadir sejak 1995, memiliki 55 kantor cabang di Indonesia, jumlah anggota 335.550 orang dan asset Rp 1,7 triliun tentu Kopdit Pintu Air telah menjadi satu kebanggaan kita semua. Saya minta pak Camat, Pak Lurah, pejabat Kota dan warga yang hadir disini untuk bergabung dan mengajak warga masuk menjadi anggota Pintu Air,” tulis Walikota.
Dia berharap Pintu Air harus menjadi contoh dan menjadi Centre of Exellent bagi banyak koperasi lain di kota Palangka Raya.
Hal itu dikarenakan, banyak koperasi yang saat ini hadir dan beroperasi di Kota Palangka Raya namun banyak yang “kurang sehat” dalam tata kelola keuangan, kelembagaan dan juga organisasi.
Hadir dalam acara tersebut tokoh koperasi nasional Romanus Woga yang adalah Wakil Bupati Sikka, Ketua Pengurus Pusat KSP Kopdit Pintu Air Yakobus Jano, para pejabat lingkup Kota Palangka Raya, Camat Jekan Raya, pejabat Dinas Koperasi Kota Palangka Raya, mitra gerakan koperasi kredit dan lembaga jasa keuangan, serta ratusan anggota dan tamu undangan.
Turut menyaksikan Ketua Pengawas Bernabas Hening, General Manager KSP Kopdit Pintu Air Gabriel Pito Sorowutun, Penasehat Rohani Pater George Kirlberger,SVD, Wakil Ketua III Vinsensius Deo bersama staf sekretariat Tarsisius Aman, Getrudis Lake serta awak media.
Sebelum membacakan sambutan Walikota, Sekda Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu menjelaskan sekilas profil Kota Palangka Raya yang merupakan salah satu kota dengan luas wilayah terbesar di Indonesia namun belum sebanding dengan jumlah kepadatan penduduk.
Mata pencaharian warga kota Palangka Raya pun bervariasi mulai dari pelaku UMKM dan buruh, juga para professional dan ASN. Geliat ekonomi di Kota Palangka Raya juga terpantau sangat baik.
Oleh karena itu, Ia mengharapkan Kopdit Pintu Air sebagai salah satu koperasi besar nasional dapat memberikan sumbangsih menggiatkan ekonomi kota dan juga lintas kota dalam provinsi Kalimantan Tengah.
Pintu Air Hadir Untuk Semua Kalangan Tanpa Sekat
Ketua Pengurus Pusat Kopdit Kopdit Pintu Air Yakobus Jano mengatakan Pintu Air telah hadir 27 tahun lalu yang awali dengan hanya 50 orang anggota dan kini anggotanya sudah mencapai 335.550 orang dengan asset Rp 1,7 triliun lebih.
Dengan demikian, lembaga ini tentu telah teruji, aman dan nyaman bagi siapapun untuk melakukan investasi dan aktivitas simpan pinjam juga menikmati aneka fasilitas layanan unggul yang ada.
Yakobus menegaskan bahwa Pintu Air adalah koperasi nasional milik bersama seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan keanggotaanya steril dari sekat perbedaan suku, agama dan golongan.
Ia mengajak Walikota, Sekda dan seluruh jajaran pemerintah Kota Palangka Raya, pelaku ekonomi, kalangan professional dan warga nelayan, tani ternak buruh (NTTB) untuk bergabung bersama kopdit Pintu Air.
Tokoh Koperasi Nasional Romanus Woga pada kesempatan mengupas tuntas itu nilai-nilai dasar koperasi yang harus dipatuhi semua pengelola dan manajemen koperasi yakni attitude (perilaku), visioner (memiliki visi kedepan), Jujur (honesty), integritas, keteguhan dan pengabdian.
Dihadapan Sekda, pejabat dan para undangan anggota gerakan koperasi kredit di kota Palangka Raya, Romanus juga menceritakan kisah awal berdirinya CU Indonesia dan sepak terjangnya hingga saat ini.
Sementara Ketua Komite Cabang Pembantu (KCP) Palangka Raya Sirilus Satban dalam sapaan awalnya mengatakan dengan peningkatan Kantor Cabang Palangka Raya dari KCP diharapkan mampu mengoptimalkan pelayanan bagi warga masyarakat Kota Palangka Raya dan juga Provinsi Kalimatan Tengah pada umumnya dalam mengkases fasilitas layanan simpan pinjam berbasis koperasi.
Sirilus menjelaskan KCP Palangka Raya sudah berdiri sejak tahun 2019 dan telah memiliki jumlah anggota 854 orang. Total asset yang ada saat ini adalah Rp 6 miliar lebih.
Mayoritas anggota KSP Kopdit Pintu Air Palangka Raya didominasi oleh masyarakat Dayak, para pendatang termasuk warga Diaspora Nusa Tenggara Timur yang bekerja di Kalimantan Tengah.
Ia menjelaskan dana pinjaman yang digulirkan saat ini lebih banyak untuk kepentingan pengembangan UMKM termasuk sekitar 25% oleh para buruh yang bekerja di perkebunan kelapa sawit.
Acara peresmian Kantor Cabang Palangka Raya didahului dengan penyambutan tokoh koperasi nasional Romanus Woga, Ketua Pengurus Pintu Air Yakobus Jano dan jajaran pengurus pengawas, manajemen kantor pusat secara tata cara adat Dayak yang dimeriahkan oleh tarian tradisional dari Sanggar Luluk Kaman.
Didahului Misa Syukur
Acara peresmian Kantor Cabang didahului dengan Misa Syukur yang dipimpin Pater George Krilberger,SVD selaku penasehat rohani Kopdit Pintu Air dan Pater Cornel Fallo dari Paroki Gembala Yang Baik Palangka Raya serta dimeriahkan oleh koor dari umat KUB setempat.
Dalam Kotbahnya Pater Kilrberger menekankan pentingnya membangun kerjasama dan solidaritas antara pengelola lembaga dan para anggota.
Solidaritas dalam “kasih yang melayani” itu harus ditunjukan sungguh dalam setiap aktivitas harian terutama memberi ruang interaksi ekonomi dalam satu komunitas Kopdit Pintu Air sebagai sebuah keluarga besar yang saling menopang, menguntungkan, “cooperative “ dan meneguhkan dalam usaha.
Ia mencontohkan manakala dalam komunitas Pintu Air ada anggota yang memiliki usaha yang dibutuhkan oleh anggota lain dalam satu lembaga, harus diprioritaskan, sehingga disana tercipta interaksi ekonomi antar sesama anggota dan juga pengelola.
Filosofi dan nilai dasar kooperasi kata Pater Kirlberger harus menjadi tradisi yang terus diwariskan kepada semua anggota searah visi utama Kopdit Pintu Ait “kau susah aku bantu dan aku susah kau bantu”
Usai misa dilanjutkan dengan penjemputan Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya dan tamu VIP dari pemerintah kota Palangka Raya dalam bentuk sapaan adat tarian untuk mengikuti seremonial peresmian kantor Kopdit Pintu Air yang ditandai dengan pembukaan tirai penutup papan nama lembaga. (Dessy)