Kupang,HRC- Masalah Perempuan Dan Anak merupakan masalah urgent di Republik ini terkhusus untuk daerah NTT.Perempuan dan anak adalah satu kesatuan yang sulit dipisahkan satu dengan yang lain.
NTT dengan kasus kekerasan terhadap perempuan serta eksploitasi terhadap anak dibawah umur masih terus dialami namun, hal ini belum menjadi titik keseriusan pemerintah provinsi dalam mengatasinya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Nusa Tenggara Timur (Prov.NTT), drg. Iien Adriany, M.Kes ditemui media ini di ruang kerjanya Jumat,(19/3/2021) mengatakan persoalan perempuan dan anak adalah satu persoalan besar yang hingga kini belum diatasi secara serius oleh Pem Prov.NTT. Hal ini dikarenakan dukungan dana dalam alokasi anggaran tahun berjalan sangat minim.
“Saya perlu sampaikan bahwa satu dinas besar seperti ini untuk alokasi dananya tidak sampai 2 milyar.Jika kita bandingkan dinas disini dengan seksi di dinas kesehatan pasti lebih banyaknya ada pada seksi Dinkes NTT” ungkap drg.Lien membanding besaran dana yang dialami sekarang.
Drg.Lien juga mengatakan persoalan stunting di NTT sesungguhnya bermula dari keluarga sebagai produsen atau pabrik.Jikalau pabriknya memproduksi barang yang tidak bermutu pastinya dampak pada hasil produksi tersebut. Hal yang sama juga dialami oleh keluarga,sehingga ketahanan keluarga menjadi hal penting dalam mengatasi masalah stunting di NTT.
“Berbicara tentang stunting tentunya tidak terlepas dari keluarga. Keluarga menjadi barometer dalam menentukan seluruh gerak kesuksesan dan kemajuan hidup termasuk pola hidup sehat. Jikalau keluarga sehat sudah pasti anggota keluarga pun ikut sehat” jelas drg.Lien.
Menjawab media ini terkait fenomena eksploitasi tenaga kerja anak dibawah umur tidak lain drg.Lien mengatakan persoalan memperkerjakan anak dibawah umur merupakan satu persoalan umum yang sampai saat ini masih terjadi di daerah ini khususnya di Kota Kupang.Namun menurut drg.Lien persoalan ini adalah sebuah persoalan mafia yang mana dalam menanganinya harus membutuhkan dukungan data serta ketelitian.
“Kami sudah tahu tentang masalah mempekerjakan anak dibawah umur,namun untuk mengatasi masalah ini harus ada dukungan dan kerja sama semua pihak karena hal ini adalah permainan mafia” tandas drg.Lien. (essy*)