Kupang,HRC- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Oemathonis Kota Kupang merupakan lembaga perguruan tinggi pencetus ilmu Akuntansi dan Manajemen di daerah Nusa Tenggara Timur.
Sudah puluhan tahun lembaga perguruan tinggi ini berkiprah di daerah Flobamora dan tentunya kontribusi pembangunan pendidikan di daerah ini menjadi hal rill yang telah disumbangkan oleh lembaga ini.
Terkhusus ilmu ekonomi akuntansi dan manajemen, STIE Oemathonis adalah pionir yang telah meletakkan dasar pijakan bagi pembangunan ekonomi rakyat NTT.
Ketua STIE Oemathonis Kota Kupang,Drs.Antonius Ugak, M.Si dalam acara Yudicium Kelulusan Sarjana Akuntansi dan manajemen tahun Akademik 2020-2021 pada Sabtu, (23/10/2021) mengatakan Ke-96 Sarjana yang siap diutus ke masyarakat harus menjadi agen pembaharu dan pembangun dimana saja berkarya.
” Anak-anak ku kamu telah menyelesaikan proses belajar di kampus ini. Kini kamu siap diutus dan kamu harus mampu menjadi Air Sumber Kehidupan” Pesan Anton.
Lebih lanjut Anton mengatakan kurang- lebih 4 tahun lamanya ke-96 lulusan Sarjana tahun akademik 2020-2021 menimba ilmu pada lembaga dibawah nama Oemathonis, kini sudah saatnya diutus kembali ketengah masyarakat membawa aliran air kehidupan.
” Kamu telah menimba air kehidupan selama kurang-lebih 4 tahun dan sudah saatnya untuk kembali membawa air kehidupan mengairi ditempat dimana kamu berkarya” Ungkap Anton.
Hal senada juga disampaikan ketua Yayasan Pendidikan Santo Aloysius Kupang, Johanes Don Bosco Assan, S.Kom dalam sambutannya mengatakan jalan satu-satunya menuju kesuksesan adalah disiplin. melalui disiplin maka keberhasilan dalam dimensi apa saja pasti diraih.
Assan menambahkan bahwa pihak yayasan sebagai badan penyelenggara pendidikan tentunya terkait gerak langkah kemajuan pendidikan pada lembaga itu juga menjadi tanggung- jawab dan kewenangan yang tidak tergantikan.
Assan menghimbau kepada seluruh calon wisudawan untuk kelak kembali ke masyarakat dapat berkreasi, berinovasi menciptakan lapangan kerja sendiri sehingga kemandirian menjadi tulang punggung kemajuan Bangsa.
” Ke-96 peserta calon sarjana yang hari ini secara sah, pantas dan layak menyandang gelar akademik diminta untuk setelah kembali ke masyarakat dapat menciptakan lapangan kerja sendiri. Ciptakan kerja apa saja intinya dapat menghasilkan uang dari hasil usaha sendiri” Pesan Assan.
Perlu diketahui kegiatan yudisium di kampus ini sudah tiga tahun berturut-turut diselenggarakan dengan mengenakan pakaian adat masing-masing daerah sesuai asal daerah mahasiswa bersangkutan.
Pantauan media Independent Hak Rakyat pada acara Yudisium Lulusan Sarjana tahun 2020-2021 menunjukkan seluruh tenaga pendidik dan kependidikan serta lulusan sarjana menggenakan pakaian adat daerah masing-masing secara lengkap, nampak pakaian daerah Nusantara ditunjukkan. ada pakaian adat suku Jawa, Batak, dan seluruh pakaian adat Etnis NTT terwakilkan.
Dalam Acara ini juga dari pihak kampus melakukan penilaian terhadap dosen dan mahasiswa yang mengenakan pakaian adat lengkap atribut-atributnya.
Tampil sebagai peserta terbaik dari kalangan dosen,Agatha Helena deze dan dari kalangan mahasiswa, Berno Gisi. Tampil memukau mengenakan pakaian adat Ngada. Pasangan terbaik yang mengenakan pakaian adat Ngada ini hadir memberikan penjelasan terkait atribut pakaian adat yang dikenakan dengan fungsi dan tujuan. Dari pihak kampus memberikan apresiasi berupa uang tunai yang tak ternilai harganya sebagai Reward dan motivasi bagi dosen dan mahasiswa dalam melestarikan dan memelihara nilai luhur budaya dan kearifan daerah masing-masing sebagai warisan leluhur. (Frengco/Eshy)*