Kupang,HRC- 4 April 2021 merupakan satu momentum yang tidak terlupakan di negeri ini terkhusus daerah NTT dimana badai angin siklon Seroja memporak-porandakan hampir seluruh daerah NTT. Peristiwa ini merupakan peristiwa bencana alam dan oleh pemerintah NKRI dipandang sebagai bencana Nasional.
Untuk mengatasi dan meringankan masyarakat NTT terdampak badai angin siklon Seroja banyak pihak di luar NTT turut memberikan kepedulian baik itu moril maupun materi berupa bantuan uang dan berbagai jenis bantuan lainnya seperti makanan dan obat-obatan dan juga bahan bangunan.
Sumbangan pihak ketiga berupa uang berdasarkan data per 13 Agustus 2021 terdapat Rp.10.600.000.000,00 ( Sepuluh Milyar Enam Ratus Juta) yang saat ini masih mengendap di rekening khusus tanggap darurat bank NTT.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur,Ambrosius Kodo,S.Sos,MM ditemui media Independent Hak Rakyat di ruang kerjanya Jumat,(13/8/2021)mengatakan terkait bantuan bencana angin siklon Seroja hingga kini masih terdapat uang dengan jumlah milyaran rupiah yang belum tersalurkan ke masyarakat terdampak badai angin siklon Seroja dan uang tersebut masih tersimpan di rekening khusus tanggap darurat bank NTT.
“Untuk sumbangan dari pihak ketiga kurang-lebih terdapat Rp.10.600.000.000,00 yang masih ada di rekening bank NTT dan uang ini dalam waktu dekat akan dikucurkan bagi masyarakat terdampak badai angin siklon Seroja”Ungkap Ambrosius yang baru sebulan menjabat kepala di lembaga ini.
Tambah Ambrosius untuk pendistribusian uang bantuan tersebut ke masyarakat masih menunggu keputusan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingat bantuan ini bagi masyarakat yang terdampak tentunya secara data berdasarkan nama dan alamat ( by name by address).
Sementara itu menjawab media ini terkait informasi yang telah menyebar ke seluruh masyarakat NTT bahwa besaran bantuan uang berkisar Rp.50.000.000,00 , Rp25.000.000,00 dan Rp.10.000.000,00 merupakan informasi publik yang oleh Ambros diketahui melalui pemberitaan media massa.
“Terus -terang saya justru mengikuti perkembangan selama ini melalui pemberitaan media massa.Hal ini tentunya harus dijelaskan oleh bidang Pencegahan dan Kesiap- siagaan serta bidang rehabilitasi dan rekonstruksi”Tandas Ambrosius.
Mendukung informasi yang disampaikan Ambrosius,Kepala Bidang pencegahan dan Kesiap-siagaan BPBD Prov.NTT,Drs.Sintus Karolus menambahkan bahwa berdasarkan data yang masuk ke BNPB terdapat 6.313 KK dari 17 Kabupaten /Kota.
Tambah Karolus bahwa untuk bantuan biaya hunian darurat sebanyak Rp.500.000,00/bulan selama 6 bulan dan pemerintah Provinsi sudah mentransfer ke rekening daerah kabupaten/Kota sebanyak Rp.9.469.500.000,00 untuk biaya tiga bulan tahap pertama.
“Untuk biaya hunian tanggap darurat terhitung Rp.500.000,00/bulan selama enam bulan dan biaya untuk tiga bulan sudah ditransfer oleh pemerintah Provinsi ke rekening Pemerintah Kabupaten/Kota”Jelas Karolus.
Karolus juga menambahkan bahwa saat ini data telah masuk ke BNPB dan pihak BNPB sedang melakukan review terhadap data yang ada selanjutnya akan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan terkait pencairan bantuan. (Frengco/Eshy)*