Lewoleba,HRC- SMP Negeri 4 Lamahora merawat “Kebhinekaan” dengan membagi secara merata rombongan belajar bagi para siswa-siswi demi menciptakan kelas humanis, komunikatif, kondusif, persuasif dan menghindari kelas “Neraka”.
Pasalnya, pernah terjadi, akibat penumpukan siswa laki-laki pada salah satu ruang kelas, kelas itu kemudian menjadi semacam kelas neraka bagi rombongan belajar lainnya. Karena itu tahun ini 2022/2023, pihak SMP Negeri Lamahora berusaha untuk memilih cara bijak mengatasi pembagian rombongan belajar demi pemerataan dan menciptakan iklim kondusif dengan memperhatikan jenis kelamin, agama, asal sekolah dan juga abjad siswa.
“Tahun ini 2022/2023, setidaknya terdapat 105 siswa yang diterima di sini. Dari 105 siswa itu terdapat 3 siswa beragama Islam dan 3 siswa lain beragama Kristen, yang secara sistematis telah kami distribusikan ke 3 rombongan belajar A, B dan C dengan kuota masing-masing sebanyak 35 siswa. Demikian juga asal sekolah dan jenis kelamin, kami berusaha untuk secara merata tersebar di tiga rombongan belajar agar tidak terjadi penumpukan baik jenis kelamin maupun asal sekolah” Tutur Wakil Kepala Marselinus Lawe mewakili Kepala Sekolah Dra. Nona Maria Sina Boleng yang saat itu ada di SPENSA Nubatukan menghadiri rapat kerja para kepala sekolah.
Sejak hadir hampir sepuluh tahun lalu, SMPN 4 Lamahora menjadi suaka bagi dunia pendidikan tamatan SDN Negeri Lamahora, SDK Sta. Tresia dan SDN Batas Kota yang secara geografis masih dalam wilayah yuridiksi Kelurahan Lewoleba Timur, Kecamatan Nubatukan dengan jarak tempuh berkisar 1 sampai 3 km.
“SMPN 4 Lamahora menjadi pilihan anak kami untuk melanjutkan pendidikan karena jarak dari rumah kami ke sekolah hanya berkisar 1 km saja. Selain hemat transport, waktu tempuh juga sangat efisien,” Tegas Bibiana Dulandoro, orang tua siswa Yoseph Baginda Ola Geroda.
Suasana hari itu, Selasa, 19 Juli 2022 saat Crew Media Independen Hak Rakyat Biro Lembata menyambangi SMPN 4 Lamahora, suasana di sekolah terlihat “Santai”. Langit bersinar terang menciptakan warna di tengah sejumlah siswa yang terlihat santai bermanja badan di teras SMP Negeri 4 Lamahora, juga di pelataran parker samping kanan ruang kepala sekolah Dra. Nona Maria Sina Boleng.
Rupanya, suasana santai itu merupakan waktu berangkat untuk melakukan persiapan sekolah setelah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) mulai dari pembersihan sekolah, pembuatan pagar sekolah dan pembagian rombongan belajar. Terlihat sejumlah siswa berbusana rapih beraneka warna sibuk membersihkan halaman sekolah. Para pendidik dan tenaga kependidikan terlihat enjoy di ruang guru.
Sejurus kemudian, suasana santai itu perlahan berubah, begitu guru agama Paskalis Ola Rongan S.Pd mengambil peran sebagai “komando” bagi siswa siswi untuk mulai membuat pagar bambu keliling sekolah. Dalam sekejap, pagar apik terlihat membentengi sekolah.
“Kami berupaya memperbaiki pagar sekolah secara swadaya melibatkan siswa, semata untuk menjaga lingkungan sekolah dari ternak hewan agar tidak menerobos masuk. Siswa laki-laki bawa tiang kayu. Perempuan bawa bambu. Hasilnya pagar bambu bisa selesai,” Tutur wakil kepala sekolah Marsel Lawe.
Marsel Lawe mewakili kepala sekolah menyampaikan terima kasih kepada orang tua yang telah menitipkan anak-anaknya di rumah baru SMPN 4 Lamahora sembari terus memohon dukungan bagi dunia pendidikan ini. Setidaknya menurut Lawe, telah terdaftar 107 siswa, tetapi setelah MPLS, satu siswa mengundurkan diri, sementara satu siswa lain praktis tidak mengikuti MPLS sejak awal.
Jadi menurut Marselinus Kawe, jumlah siswa yang terdapat di SMPN 4 Lamahira sekitar 105 siswa, terbanyak dari SD Negeri Lamahora yang hampir 60 %, sisanya 40 % berasal daru sejunlah SD dengan perincian berdasarkan data riil yakni SDK Santer, SDK I St.Tarsisius Lewoleba, SDN Wangatoa, SDN Kota Baru Lewoleba.
Dari Kecamatan Ile Ape masing – masing SD Inpres Kimakama,SD Inpres Muruona,SD Inpres Ohe,SDK Ebak,SDK Atawatung.
Dari Kecamatan Lebatukan: SDK Hadakewa,SD Inpres Lamadale,SD Inpres Tapobaran,SD Inpres Tanah Tereket, SD Inpres Nubalema.
Dari Wilayah Kedang: SD Inpres Aihua,SD Inpres Aramengi, dan SD Inpres Leuwayan.Dari Atadei: SD Inpres Dulir. Dari Kupang: SD Kelapa Lima, dan Dari TTU: SD Inpres Amol Kefa.
(Sultan sabatani)***