Wartawan Gadungan & Aktivis Abal-Abal Lakukan Penipuan : Forum Wartawan NTT Ricuh Di Group HUMAS

oleh -90 Dilihat
Wartawan Gadungan,Muhamad Yapi Abdullah (Ditandai Garis merah) Berpose Bersama Pejabat Polri Sebagai Modus Dalam Jalankan Aksi Penipuan

Kupang,HRC- Tindak Pidana Penipuan yang dilakukan Wartawan gadungan atas nama Muhamad Yapi Abdullah di Kabupaten Bellu Provinsi Nusa Tenggara Timur belum lama ini serta modus pemeresan yang dilakukan Ketua Ormas Aliansi Rakyat Anti Korupsi Indonesia (Araksi) NTT,Alfred Baun. Menciptakan ketegangan bathin dikalangan jurnalis NTT terkhusus wartawan yang bertugas di lingkup Perintah Provinsi NTT.

Wartawan yang bergabung dalam group watsapp HUMAS Provinsi NTT ini nampak geram lantaran membaca berita yang mengatasnamakan wartawan penipu dan aktivis pemeras yang juga adalah mantan wartawan.

Dengan peristiwa penipuan dan pemerasan oleh kedua oknum tersebut sungguh menciptakan tekanan darah tinggi bagi insan pekerja pers di NTT. Nampak dalam Group WA Humas NTT sangat jelas diskusi dengan nada emosi yang ditunjukkkan oleh para wartawan. Ketua ARAKSI- NTT,Alfred Baun Digiring Petugas Jaksa ke Mobil Tahanan.

Nada hujatan dan caci maki sebagai bentuk pelampiasan emosi oleh para wartawan sangat nampak dalam diskusi malam Kamis,(16/2/2023). “ Tidak Yapi Abdullah,tidak Alfred Baun itu brengsek dorang baru punya sedikit sedikit pengetahuan tentang kerja jurnalistik mulai palak sanah-sinih.Ayo APH hajar saja bila cukup bukti karena telah mencoreng citra pers di mata publik” Tulis Marten Raja.

Sementara ada nada bunyi tulisan lain “ Bikin malu,biadab ni manusia.kau pake identitas wartawan peras orang bawa nama gereja.wajib penjara” Pesan wartawan atas nama What tercover dalam group. Nada yang sama datang dari Wartawan Emanuel bolli “ Dia gas bawang merah malaka,pada saat yang sama dia angkat pengadaaan itik malaka. Dia makan sedikit –banyak di pengadaan itik untuk kasih sepi,lalu bawang merah malaka digoreng-garing terus” pesan Imanuel Bolli. Mohamad Yapi Abdullah(Baju kaos putih) saat digiring ke Rutan Polres Belu karena melakukan penipuan dengan membawa nama Gereja Katedral Kota Kupang. (Dok.Polres Belu).

Diantara diskusi itu ada juga wartawan yang tampil dengan nada bijaksana mengajak jurnalis untuk bekerja secara profesional dan bersama-sama menjaga marwah pers di NTT. “Mari sama-sama jaga marwah sebagai pewarta.EKJ harus dibentuk,disadarkan dan diedukasi bagi sesama pewarta.Jadi pewarta sangat mulia.Muliakan dan wartakan demi kebenaran.jangan saling sikat dan sikut.akibatnya marwah dan martabat pewarta digadaikan.Mari merefleksi bersama.Jurnalis NTT bermartabat” . Pesan wartawan dengan nama WA Tegas,Terukur. (Frengco)**

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

No More Posts Available.

No more pages to load.