MUNGKIN DAERAH KANTONG MENJADI KORBAN JANJI POLITIK.

oleh -89 Dilihat

Musim hujan bagi para petani adalah waktunya untuk mengolah lahan pertaniannya, namun disisi lain masyarakat di wilayah tertentu memandang musim hujan adalah suatu penghambat atau suatu ancaman, dimana aktivitas mereka menjadi terhimpit, bahkan stok sembako untuk kebutuhan sehari-hari pun harus di perbanyak untuk penggunaan selama satu Minggu atau satu bulan kedepannya.

Ketika curah hujan meningkat tidak ada aktivitas yang produktif bagi mereka, mengapa demikian!

Mari kita lihat lebih dekat kendala apa saja di daerah kantong atau daerah-daerah yang terisolasi.

Kecamatan Babotin Leobele, Kabupaten Malaka, tempat ini adalah salah satu wilayah yang dilintasi ole jalur kali besar, masyarakat disana menyebutnya Kali Baen, dan kaki-kali kecil di batas wilayah kecamatan, serta akses jalannya pun sangat memprihatikan.

Wilayah ini juga merupakan salah satu tempat yang terkena dampak badai Seroja dan banjir april 2021 lalu, Beberapa tempat pemukiman dan lahan pertanian warga diporak-poranda akibat banjir tersebut.

Tempat ini merupakan daerah yang terisolasi karena tidak adanya jembatan untuk lintasi warga pada saat musim, aktivitas pertanian warga terhambat karena sebagian besar lahan pertanian mereka di seberang kali.

Kondisi ini membuat masyarakat tidak bisa beraktivitas yang produktif pada musim hujan, terkadang mereka memberanikan diri untuk melintasi arus banjir agar bisa beraktivitas, walaupun nyawa menjadi taruhannya dan hampir setiap tahun selalu ada korban yang mati akibat terbawa arus banjir.

Instansi pemerintah diwilayah ini pun merasakan kendala ini, salah satunya adalah Puskemas, dalam hal pelayanan rujukan pasien Gawat Darurat, Harus dipikul dengan tandu untuk melintasi arus banjir, saya secara pribadi mengalami dan merasakan faktanya.

Ini menjadi catatan penting bagi masyarakat sehingga, setiap kali ada Musrenbang tingkat dusun, Desa dan bahkan Tingkat kecamatan, Masyarakat selalu mengusulkan pembangunan jembatan, semenjak tahun 2010 sampai hari pun masyarakat belum mendapat tanggapan dari pemerintah.

Mungkin saja pemerintah punya alasan lain, atau kriteria khusus dalam hal pembangunan jadi itulah alasan dipending, itu kewenangan pemerintah.
Kembali ke musibah banjir bulan April 2021, dimana banyak rumah warga dan lahan pertanian warga hanyut karena banjir, dan mungkin saja ada upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah dan lembaga bantuan sosial lainnya dalam menangani musibah ini.

Namun ada yang lebih vital dalam musibah April 2021 yakni rusaknya Jembatan Koloweuk di Desa Numponi, yang merupakan jalur alternatif yang digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Botinleobele.

Dengan demikian Jembatan ini menjadi urgen dan harus menjadi prioritas pemerintah dalam pembangunan karena berdampak pada masyarakat dari dua kecamatan (Botinleobele dan Laen Manen).
Akan tetapi sampai saat ini pun Jembatan ini belum juga dibagun, ini menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat, upaya apa saja yang sudah dilakukan pemerintah dalam dua tahun terakhir ini.

Mungkin saja masyarakat bisa berasumsi bahwa, wilayah ini seakan dianaktirikan dalam hal pembangunan, atau bahkan menjadi tempat janji-dusta para politikus.

Sebagai masyarakat yang merasakan kesulitan memiliki hak untuk bersuara, dan juga berkewajiban untuk mengapresiasi kinerja pemerintah, mari kita semua melihat lebih dekat dan merasakan apa yang menjadi prioritas bagi masyarakat secara keseluruhan demi masa depan daerah yang kita cintai ini.

Salam perubahan RAI MALAKA,
Malaka, 25 Februari 2023
Arys Tethun.

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

No More Posts Available.

No more pages to load.