Alexander Heku Peten “Dari Heku Peten” Menjadi Heku Suka. Hanam Pasang Naram Uhe

oleh -66 Dilihat

Lembata,HRC- Dia merfleksikan perjalan hidupnya sebagai siarah penuh makna, kembara panjang lintas benua, melakoni bisnis mart dengan persaingan sehat dan tetap saja mempertahankan harga apapaun alasan dan dalam situasi apapun semata hanya karena profesionalismenya. Alexander Heku Peten membangun bisnis dengan branding utama “Heku” dari Heku Peten menjadi Heku Suka – Hanam Pasang Naram Uhe – kemana saja biduk bisnisnya berlabuh dan dimana saja kiblat kapalnya berkompas.

Di tanah ini, waktu terasa berjalan begitu cepat. Cahaya siang berlari begitu laju dan gulita malam seakan tak mau ketinggalan. Warga negeri satu pulau dengan Sembilan kecamatan di tanah Lembata seakan berlari berpacuh dengan jarum waktu. Bertaruh waktu dengan jarum waktu.

Demikian juga dengan sosok Putra Lamanele pemilik Heku Suka Mart yang terus saja membimbing imajinasi rasionalnya melewati jarum waktu ketika mengambil keputusan nekat “bertaruh waktu” merantau ke negeri Upin Ipin Kuala Lumpur 1991, sesaat setelah menanggalkan seragam Putih Abuh dan menyelesaikan tiga tahun pada lembaga pendidikan “batu cadas” SMA Negeri I Nubatukan demi ringgit ro petaka atas nama ekonomi keluarga.

Di negeri “serumpon bamboo-sembilan lurah” Kuala Lumpur, pemilik nama lengkap Alexander Heku Peten yang saat ini memiliki usaha jasa baja ringan dan bengkel aluminium ini membangun niat dan bernasar mendandani diri, menaruh harapan di kaki langit, membangun cerita di awan senja untuk menggunakan “seribu” lengan dengan “skil dan kompetensi ” pengetahuan pengalaman “merantau” sebagai bekal disuatu waktu nanti ketika sudah kembali “serewi” nagi di Lewotana.

 

Dan bejana nasib mengantarnya pulang ke Lembata pada tahun 2001 setelah sepuluh tahun menjadi bagian dari marka jalan dan marka landasan pacu bandara Roatek Maju SDN BHD. Sembari “bekelana” di Malaysia, kelahiran 10 Maret 1972 ini benar-benar menjadi “pemanis” di tanah lahirnya Lamanele. Betapa tidak, meski masih “melarat” di Malaysia, sang “trainer” ini telah memiliki 4 buah armada usaha jasa angkot yang diberi nama Heku Suka pada tahun 1998. 3 armada melayani rute Lamanele-Waiwerang dan 1 armada jalur lampu 6 Oebufu-Kupang.

 

Kisahnya bersnostalgik. Teringat kasih di muara “ kebaikan” Roatek Maju Sdn.Bhd yang terus saja memberikan kepercayaan pada suami Ny. Emiliana Tresia Sedo menjadi “trainer of training” yang memberikan edukasi tentang marka jalan dan marka landasan pacu bandara kepada karyawan perusahan di Bangladesh, India dan Pakistan sejak Desember 2004 sampai Mei 2005 hanya 5 bulan, setelah itu Roatek Maju Sdn.Bhd menghargai jasanya dengan dolar Australia yang dirupiahkan menjadi Rp. 38 juta yang dijadikannya sebagai moda awal membangun usaha jasa perbengkelan dengan material utama aluminium di Larantuka dan Waiwerang Flores Timur pada tahun 2005, setelah itu, empat tahun kemudian yakni pada Agustus 2009 melebarkan sayap usaha aluminiumnya ke Lewoleba tepatnya di jalur jalan Lasitarda-Wangatoa Selatan, Kelurahan Selandoro.

Sang “trainer” ini memikat hati perusahan Roatek Maju Sdn.Bhd. Itu terlihat jelas dari gerit pintu hatinya yang tulus. Iklas gapura batinnya. Berjejer bagai permata. Bertangan terbuka dan suka membantu. Lihat saja. Hampir 90 % karyawan baik di Heku Suka Mart (HS) Mart maupun di Bengkel Aluminium adalah anak-anak yatim dan piatu. Karena kebaikannya, jalan Tuhan selalu juga yang terbaik dan berpihak kepadanya. Melalui Roatek Maju Sdn.Bhd, ayah dari Fransiska Aynisa yang lahir di Kuala Lumpur 8 Pebrauri 2000, Fransiskus Doni Laba (Kupang, 28 Maret 2003) dan Genofester Amelua Ose (Kupang, 29 Maret 2022) ini dikirim lagi ke negeri Timor Leste tahun 2016 untuk urusan marka jalan dan bandara meski “ilmu” tentang itu diperolehnya secara otodidak.

Dari Leste anak petani itu kembali ke Indonesia Desember 2018, berteduh pada bening malam dan bercermin pada indahnya hari Kharismanya menjadi pilar peradapan. Semangatnya mengajarkannya untuk terus selibat di dunia bisnis. Dan Dialah orang pribumi Lamaholot pertama yang berani berinvestasi dengan membuka Heku Suka Mart yang hari ini merayakan ulang tahunnya ke 2 dengan memberi discount 5- 10 % untuk semua barang kecuali beras, air mineral, rokok dan bir.

Kepada Sultan Ali Geroda dari Media Independen Hak Rakyat, sang “trainer” visioner ini mengatakan, discount itu diberikan selain sebagai kado ulang tahun HS. Mart juga untuk “membantu” meringankan kebutuhan pembeli ditengah situasi melonjaknya harga BBM dan juga kebutuhan pokok lain dengan perincian 10 % discount untuk barang kelontongan dan 5 % discount untuk sembako selama 3 hari sejak 1 Oktober sampai 3 Oktober 2022.

Putra Lamanele yang ketika merantau pertama kali ke Malaysia menggunakan uang pinjaman 750 ribu rupiah dengan bunga 100 %/tahun ini juga terus mengola psikologi saat langkahnya gonta tersandung prahara investasi bodong PT. Ibis tahun 2017. Kepalanya tetap tegak karena investasi social yang terus saja menjadi penyemangat untuk bangkit dan berjalan bersama riak waktu.

Dia kemudian merfleksikan perjalan hidupnya sebagai siarah penuh makna kembara panjang lintas benua, melakoni bisnis mart dengan persaingan sehat dan tetap saja mempertahankan harga apapaun alasan dan dalam situasi apapun. Semua itu semata karena profesionalismenya juga karena alasan utama bahwa alam semesta, lingkungan tempat di mana usahanya berada yakni di Rt. 35 RW. 07 kelurahan Lewoleba Timur-Lamahora serta seluruh warga Lembata ikut serta mendukung usahanya sehinggga kokoh kuat-kuat kemuhak sampai hari ini.

Ayo belanja ke HS. Mart dan nikmati discountnya selama persediaan masih ada. Nikmati juga HS Coffe, tempat nongkrong semua kalangan. (sultan sabatani)

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

No More Posts Available.

No more pages to load.