Kupang,HRC – Sebagaimana telah diketahui bahwa Kota Kupang merupakan kota jasa untuk itu dalam proses peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tentunya 90-an persen (90%) didominasi bidang jasa.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur(Prov.NTT), dr.Ari Wijana ditemui media ini di ruang kerjanya Jumat,(21/5/2021) mengatakan terkait pendapatan asli daerah Kota Kupang didominasi dari pendapatan jasa yakni Perhotelan,restoran, Hiburan,Reklame,jasa Parkiran,dan pendapatan lain pajak bumi bangunan yang diatur melalui Undang-undang pajak.
“Kota Kupang adalah Kota jasa,untuk itu PAD domainnya adalah jasa seperti Perhotelan,Restoran,Dunia hiburan,Reklame,penerangan jalan dan lain-lain sumber pendapatan daerah yang mengikat dan diatur secara khusus melalui undang-undang pajak”jelas dr.Ari.
Lebih lanjut dalam menyikapi situasi pandemic covid-19 dr.Ari menambahkan untuk Bapenda Kota Kupang khusus di tahun 2021 ditargetkan pendapatan PAD sebesar 197 milyar namun mengingat situasi sekarang masih dalam situasi tantangan pandemic covid-19 maka tentunya capaian target tidak sesuai target awal.
“Tahun ini untuk Bapenda Kota Kupang ditargetkan 197 Milyar pendapatan namun karena situasi ekonomi belum stabil karena adanya pandemic covid-19 maka sudah masuk semester kedua tahun berjalan hasil capaian belum semaksimal mungkin”urai dr.Ari.
Dalam mendekatkan pelayanan publik khusus upaya dan strategi peningkatan PAD Kota Kupang,oleh dr.Ari mengatakan telah dilakukan kerjasama antara pemerintah kota (Pemkot) Kupang dengan Bank pembangunan daerah provinsi NTT yakni bank NTT dimana telah dipasang 42 titik alat penghitung pajak elektronik dengan tujuan meminimalisir tingkat kecurangan pajak. “ Untuk Kota Kupang telah Kita Pasang 42 titik alat elektronik penghitung pajak dan nantinya bulan depan kita akan memasang lagi 40 titik. Kita tarrgetkan setiap hotel dan restorant serta setiap tempat usaha akan dipasang alat ini sehingga pajak daerah terarah secara sistematik”jelas dr.Ari. (Frengco/Esy)*.
