Misteri Tuduhan di Balik Pekerjaan Rabat Jalan Desa Alkani Kades Alkani ‘Tudingan itu Hanya Strategi Poli tik’

oleh -129 Dilihat

Malaka,HRC- Sejumlah warga desa Alkani, kecamatan Wewiku, kabupaten Malaka, melayangkan serangkaian tuduhan kepada Alexius Bere Leki. Sang Kades Alkani, Alexius Bere Leki dituding tidak memanfaatkan kontraktor lokal dalam proyek pekerjaan rabat jalan di wilayah itu, bahkan kegiatan tersebut disinyalir tidak terdokumentasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBD) Alkani tahun 2023

Kades Alexius Bere yang ditemui media ini belum lama ini sontak terkejut dan menolak tuduhan-tuduhan tersebut, bahkan dirinya mengatakan seluruh instrument pembangunan infratrukur jalan dalam desanya itu terdokumentasi secara baik dan telah melalui tahapan sesuai amanat undang-undang.

Ia menjelaskan bahwa sebagai kepala desa, ia memiliki kewenangan memilih kontraktor yang memiliki kompetensi, kualitas, dan dapat menjaga kepercayaan, baik itu kontraktor lokal maupun dari luar desa.

Menurutnya, tuduhan tersebut hanyalah strategi politik yang bertujuan mengguncang jabatannya.

“Sampai saat ini, tidak ada satupun kontraktor dari desa kami yang mengajukan lamaran untuk melaksanakan pekerjaan rabat jalan ini. Oleh karena itu, saya menerima tawaran dari kontraktor luar. Saya yakin kontraktor dari luar juga memiliki kompetensi untuk menyelesaikan pekerjaan ini,” jelas Alexius.

Ia mengungkapkan kontraktor yang dipercayakan olehnya telah memasok material lokal dan menyatakan kesediaannya untuk menyelesaikan pekerjaan rabat jalan sepanjang 420 meter ini dalam tahap pertama, tanoa harus menunggu pencairan dana tahap II ataupun tahaoa III, terbukti meski anggaran yang diterimanya baru sebesar Rp. 85 juta dari total anggaran sekitar Rp. 300 juta.

Menurut Kades Alexius Bere, semua program dan kegiatan yang sedang berjalan, termasuk pekerjaan rabat beton ini, telah melewati mekanisme dan prosedur yang dituangkan dalam APBD 2023. Program-program tersebut juga disepakati dalam Musyawarah Dusun (Musdus) dan Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) pada tahun 2022.

“Setelah saya terpilih dan dilantik, saya menjalankan program-program yang telah disepakati melalui musyawarah,” tegasnya.

Untuk memastikan situasi tetap kondusif di desa, sang kepala desa yang rendah hati ini memutuskan untuk mencari petunjuk lebih lanjut dari camat, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BPMD), serta pendamping lokal, pendamping kecamatan, dan koordinator kabupaten.

Sementara itu, sejumlah warga yang ditemui memberikan pendapat bahwa kontraktor lokal seharusnya diberi prioritas dalam proyek-proyek pembangunan desa, karena dengan melibatkan kontraktor lokal, akan tercipta lapangan kerja bagi warga setempat dan pengembangan ekonomi di tingkat lokal.

Namun, pendukung Kades Alexius Bere berargumen bahwa pemilihan kontraktor harus didasarkan pada kompetensi dan kualitas pekerjaan yang ditawarkan, tanpa memandang asal-usulnya.

Kades Alkani Alexius Bere Leki, berkomitmen untuk tetap menjalankan tugasnya dengan baik dan melanjutkan program-program pembangunan yang telah disepakati sembari berharap agar masyarakat tetap tenang.

Kabupaten Malaka sendiri menjadi saksi dari perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah daerah dan warga setempat berupaya keras untuk memajukan daerah ini melalui pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kejadian ini tentu saja menjadi ujian bagi kemajuan dan stabilitas desa Alkani.

Pewarta; sultan sabatanisabatani/Eky Luan.

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

No More Posts Available.

No more pages to load.