Kupang,HRC- Hari ini Senin (13/06/2022) bertempat di Gedung Mina Bahari IV Ruang Rapat ZEE, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono menerima Kunjungan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat bersama rombongan.
Dalam silaturahmi tersebut, Menteri Trenggono mengungkapkan bahwa rumput laut, lobster dan kerapu merupakan komoditas budidaya yang potensial untuk terus dikembangkan di NTT.
“Kami diskusi mengenai rencana pengembangan sektor kelautan dan perikanan di wilayah NTT dengan rumput laut, kerapu dan lobster merupakan komoditas budidaya yang potensial untuk terus dikembangkan di NTT karena kondisi perairannya yang sangat mendukung. Peluang pasar untuk komoditas tersebut juga sangat besar, utamanya untuk ekspor, ” Ungkap Menteri Trenggono.
“Saya sampaikan ke Bapak Gubernur, kami siap memperkuat dukungan sarana prasana sehingga produktivitas dan kualitas hasil budidaya rumput laut, kerapu dan lobster di NTT bisa ditingkatkan”, ungkapnya.
“Selanjutnya Kami juga berbincang mengenai rencana implementasi Kebijakan Penangkapan Terukur Berbasis Kuota, di mana perairan NTT termasuk di dalamnya. Alhamdullilah, Pak Gubernur menyambut baik bahkan mendukung penuh implementasi kebijakan yang dilandasi prinsip ekonomi biru itu”, tambahnya
“Kebijakan penangkapan terukur merupakan jalan hadirnya distribusi ekonomi yang merata di wilayah pesisir, di mana pelabuhan perikanan di luar Pulau Jawa akan bertransformasi sebagai pusat-pusat ekonomi baru sebab di sanalah ikan tangkapan harus didaratkan. Kebijakan ini juga menciptakan banyak lapangan kerja untuk masyarakat setempat. Sinergi memang sangat dibutuhkan dalam upaya membangun sektor kelautan dan perikanan yang maju dan berkelanjutan. Terima kasih BapaK Gubernur NTT yang sudah datang berkunjung”, tutup Menteri Wahyu
Sementara itu Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat juga menyampaikan terrkait dukungan NTT untuk Indonesia dalam optimalisasi sumber daya perikanan dan kelautan.
“Saat ini, kami sementara membangun ekosistem perikanan dan kelautan di NTT, salah satunya Budidaya Lobster. Hasil evaluasi antara Pemerintah dan pengusaha ditemukan titik lemahnya adalah pakan. Untuk itu kami mengusulkan pengembangan budidaya kerang sebagai bahan pakan utama untuk lobster, sehingga pertumbuhanya bagus dan jangka waktu panennya juga masuk dalam periodesasi bisnis”, harap Gubernur Viktor
“Kami siap dan menyambut baik implementasi Kebijakan Penangkapan Terukur berbasis Kuota, tentunya atas dukungan Pak Menteri, Telah membantu sebagian masalah pembangunan di NTT, Ungkap Gubernur Laiskodat
Untuk diketahui, Pertemuan tersebut, Gubernur NTT di dampingi Plt. Kadis Kelautan dan Perikanan, Kepala Badan Penghubung, Staf Ahli Gubernur, Kepala Biro Administrasi Pimpinan.( Eshy)*