Polisi Beriman Mampu Lihat Hal Positif Dalam Peristiwa Negatif

oleh -120 Dilihat
Tampak Aipda Polisi Bill menyerahkan hadiah kepada Egy

Kupang,HRC – Dari sekian banyak orang yang ditemui hanya segelintir orang yang dapat melihat lebih kedalam akan setiap peristiwa hidup yang dialami baik oleh dirinya sendiri atau pun oleh sesamanya yang lain.Peristiwa hidup antara susah dan senang,baik dan buruk hampir saja dialami silih berganti oleh setiap orang tanpa memandang siapa dia.

Dalam menyikapi setiap peristiwa hidup tentunya dibutuhkan sikap kerendahan hati serta sikap penyerahan diri kepada  Allah sebagai yang empunya kehidupan ini guna memberikan terang dan cahaya pemahaman akan makna diballik peristiwa tersebut.

Aipda Bill Joozteen adalah seorang anggota Polisi Republik Indonesia (Polri) yang kini sedang bertugas di Polsek Alak, Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (Prov.NTT). Setidaknya telah menunjukkan sikap hidup beriman  dalam menyikapi peristiwa pencurian oleh Egi di tempat usahanya.

Berikut berita yang dikutip media ini melalui merdeka.com dengan judul: Kedapatan Mencuri, Remaja di Kupang Malah Dihadiahi HP hingga Beras oleh Polisi

ER alias Egi (17), remaja asal Desa Oeltua, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur diamankan warga di pasar Oesapa, Kota Kupang karena kedapatan mencuri di sebuah kafe, Senin (22/3/2021).

Egi yang sudah putus sekolah di bangku kelas dua Sekolah Menengah Pertama itu, nekat mencuri topi dan sebuah handphone pengunjung di Mom’s Cafe, milik seorang anggota polisi.Egi masih memiliki niat dan tekad untuk melanjutkan pendidikannya. Menyikapi itu, Aipda Bill Joozteen pun siap memfasilitasi dan membantu Egi, untuk mengikuti program paket B setara SMP, sehingga bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.Setelah diamankan, warga menelepon Aipda Bill Joozteen sebagai pemilik kafe. Di balik telepon, Aipda Bill meminta warga untuk tidak menghakimi pelaku, karena dirinya segera merapat ke lokasi kejadian.Sampai di kafe miliknya, Aipda Bill bukannya melaporkan ke aparat kepolisian malah memaafkan perbuatan Egi. Bahkan Egi dibelikan juga sebuah handphone, beras dan mi instan serta sejumlah uang tunai.Egi mengaku bersalah. Dia nekat mencuri karena ingin memiliki topi dan handphone, tapi tidak mempunyai uang untuk membeli.

Sejak Minggu (21/3) petang, Egi menginap di rumah kerabatnya di sekitar pantai warna Oesapa. Di pantai ini didirikan banyak kafe yang selalu ramai dikunjungi warga.

Saat bangun pagi, Egi masuk ke lokasi kafe. Awalnya ia mencuri topi milik salah satu pekerja Mom’s Cafe. Setelah itu karena sepi, Egi kembali mengambil handphone yang disimpan jauh dari jangkauan si pemilik.

Aksi tak terpujinya itu ternyata diketahui pemilik topi dan handphone. Saat dicari, Egi ditemukan di pasar Oesapa sehingga langsung diamankan dan dibawa ke Mom’s Cafe, tempat korban bekerja.

Korban kemudian menghubungi Aipda Bill Joozteen dan memberitahukan tentang kejadian itu. Aipda Bill Joozteen bertugas di Polsek Alak, sebagai Kasi Humas itu, langsung ke cafe miliknya sebagai tempat kejadian.

Kepada Aipda Bill Joozteen, Egi menceritakan bahwa sejak usia 11 tahun atau saat duduk di bangku kelas V sekolah dasar, ibu kandungnya meninggal dunia setelah pulang bekerja dari Jakarta.

Egi bersama kakak dan adiknya memilih tinggal bersama kakek dan nenek mereka di Desa Oeltua. Egi membantu kakeknya berkebun, karena nenek sakit-sakitan. Sementara ayahnya sibuk melaut bersama kapal nelayan milik orang lain.

Egi juga mengaku, ia terpaksa putus sekolah karena ketiadaan biaya sehingga lebih fokus membantu kakeknya, mengolah kebun dan sawah tadah hujan. Egi berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya dan siap meneruskan pendidikan. Ia juga menyesali perbuatannya.”Saya siap membantu menyekolahkan Egi, asalkan Egi tidak lagi mencuri baik di cafe milik saya, maupun di tempat lain. Egi harus berubah karena kamu memiliki masa depan,” kata Aipda Bill.

Aipda Bill juga menawarkan Egi bekerja sebagai petugas kebersihan, di cafe miliknya sehingga bisa membiayai sekolah dan juga membantu kakek dan neneknya.Aipda Bill Joozteen mengaku tidak tega memproses hukum Egi, yang telah mencuri di tempat usahanya.”Selain karena kasihan, saya juga iba dengan kehidupannya. Saya maafkan perbuatannya dengan harapan ia bertobat dan tidak mengulangi lagi perbuatannya,” ujar dia.Ia berharap dengan bantuan bahan makanan, handphone serta uang tunai, Egi bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, serta sebagai bahan renungan bahwa yang dilakukannya adalah salah di mata hukum. “Saya iba dan kasihan setelah mendengar cerita dan kehidupannya,” tandasnya. (Sumber; mdk/gil)*

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

No More Posts Available.

No more pages to load.