Kupang,HRC- 108 tahun sudah jauh sebelum Indonesia merdeka, misi pendidikan Katholik telah menanamkan jasa dan menorehkan tinta sejarah emas dimana Pendidikan melalui bangsa barat telah di mulai di Nusantara ini.
SVD adalah salah satu kongregasi Katholik yang berkarya mengemban misi kemanusiaan di seluruh dunia, hampir seluruh benua di dunia para misionaris SVD berkarya di sana.
Salah satu karya nyata dari kongregasi SVD yakni, membangun pendidikan yang berkarakter, bernilai dan berilmu di belahan mana saja mereka berkarya.
Di NTT dan khususnya di pulau Timor SVD telah berakar dengan kehidupan rakyat dimana pendidikan nonformal dan pendidikan formal menjadi satu- kesatuan dalam tugas perutusan nyata misionaris SVD.
Banyak lembaga pendidikan yang telah dibangun oleh SVD di pulau Timor dan tentunya output hasil didikan SVD telah berkarya nyata menyebar di seluruh dunia.
Sekolah Menengah Atas (SMA) St. Arnoldus Janssen kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (Prov.NTT) Juga adalah salah satu sekolah yang dibangun SVD provinsial Timor menjadi sekolah lanjutan dari misi pendidikan sebelumnya.
Kepala sekolah SMA St. Arnoldus Janssen kota Kupang, Pater Drs. Petrus Salu, SVD, MA kepada media Independent Hak Rakyat di ruang kerjanya Kamis,(11/11/2021) mengatakan SMA St. Arnoldus Janssen adalah salah satu sekolah yang dibangun diatas dasar kemanusiaan dimana pelayanan murni peningkatan mutu Sumber Daya Manusia kemanusiaan menjadi titik prioritas dan jauh sebelum Indonesia mengenal pendidikan, SVD telah memperkenalkan pendidikan di Republik ini.
” 108 tahun sudah kami SVD membangun pendidikan di NTT. Banyak sekolah ternama di daerah ini yang kami bangun dan sungguh kami terpanggil secara kemanusiaan untuk mengabdi utuh tanpa pamrih” Ungkap Pater Piet.
Lebih lanjut misionaris SVD ini mengatakan keterpanggilan untuk mengabdi di bidang pendidikan menjadi hal urgensi yang menyatu dengan tugas perutusan mereka.
Kemanusiaan menjadi hal utama dalam tugas pelayanan dan faktor lain bukan hal penghambat dalam menjalankan tugas pelayanan.
” Kami berorientasi mendidik manusia sehingga unsur agama dan Unsur lain bukan menjadi faktor penghambat bagi kami dalam menjalankan tugas pelayanan” Tegas Pastor Piet.
Hal senada terkait pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar juga disampaikan wakil kepala sekolah (Wakasek) kurikulum SMA St.Arnoldus Janssen kota Kupang,Yakobus FX Andji Kumanireng, S.Pd menambahkan bahwa pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar (KBM) tatap muka terbatas di sekolah ini dilaksanakan dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes).
” Untuk pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar tatap muka terbatas tentunya kami ketat mematuhi Prokes” Jelas Kumanireng.
Sekolah dengan jumlah keseluruhan siswa sebanyak 156 Peserta didik ini dibawah asuhan tenaga pendidik sebanyak 21 orang dengan spirit membangkitkan mutu pendidikan NTT khususnya dan pendidikan global pada umumnya sudah tentu mengikuti tetasan garis yang telah diwariskan oleh para pendahulu misionaris SVD.
Sekolah ini untuk ijin operasionalnya terbit tertanggal 21 Februari tahun 2019 dan kegiatan belajar -mengajar sejak 2019.
Meskipun sekolah ini terhitung amat muda namun sudah Pasti mutu pendidikan pada sekolah ini menjadi rebutan rakyat NTT. ( Tim Hak Rakyat)*